Liputan6.com, Mamuju - Para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mendapat motivasi dari founder ESQ Ary Ginanjar Agustian dalam Sarasehan Penguatan Nilai ASN BerAKHLAK di Ballroom Grand Maleo Hotel & Convention, Senin (11/9/2023). Seluruh pejabat eselon 1 sampai 4 mengikuti kegiatan ini.
Pada kesempatan itu, Ary Ginanjar mengajak seluruh ASN yang hadir untuk berkomitmen menentukan keputusan yang akan merubah Sulbar menuju kemajuan yang lebih baik.
"Kalau Anda hari ini menentukan suatu keputusan untuk berubah, maka bisa berubah. Jadi saya datang ke sini untuk sebuah keputusan. Keputusan bapak dan ibu yang ada disini untuk membuat keputusan, maka akan berubah tanpa ada persyaratan," ujar Ary.
Baca Juga
Advertisement
Ia menyampaikan, jangan sampai hanya membuang waktu membuat sebuah acara apabila tidak diikuti dengan sebuah keputusan untuk berubah saat ini juga.
Kemudian ia bercerita pada 1923, gempa bumi hebat terjadi di Tokyo, Jepang. Gempa bumi itu meluluhlantakkan semua bangunan dan hanya tersisa satu bangunan yang masih berdiri kokoh, yaitu Imperial Hotel. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata yang membuat gedung itu kuat bertahan adalah pondasi yang kokoh.
Begitu pun dengan membangun manusia. Agar menjadi manusia yang paripurna, maka pondasi yang kokoh harus dibangun dengan nilai-nilai budaya yang dikuatkan dengan core values.
Ia bercerita ketika belajar karate di Jepang, ada tujuh kode etik yang dijaga oleh Samurai Jepang, antara lain, gi yaitu integritas, yu berani, jin mencintai sesama, rei santun, makoto tulus ikhlas, meiyo kemuliaan, dan chugo yaitu loyal.
"Itu yang sampai hari ini kalau kita datang ke Jepang, maka kita akan ketemu core valuesnya itu. Dan justru saya datang kesini mau belajar dengan core valuesnya orang-orang Mandar yaitu Mellete Diatonganan (meniti di atas kebenaran)," ucapnya.
Sementara, menurut Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh, kehidupan akan berubah tetapi yang tidak akan berubah seni memimpin perlu loyalitas, integritas, dan ketekunan yang melibatkan seorang leader dan follower.
"Ini yang perlu kita masukkan dalam hati dan pikiran kita kemudian kita cerminkan dalam tindakan. Kalau anda follower jadilah follower yang baik, kalau anda leader jadilah leader yang baik," ujar Zudan.