Daftar Janji Manis Cak Imin Jika Menang Pilpres 2024 Dampingi Anies Baswedan

Berikut daftar janji-janji manis Cak Imin dan Anies Baswedan sebagai Capresnya jika menang dalam Pemilu 2024

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Sep 2023, 11:16 WIB
Berikut daftar janji-janji manis Cak Imin dan Anies Baswedan sebagai Capresnya jika menang dalam Pemilu 2024

Liputan6.com, Jakarta Meski kampanye belum resmi dimulai, namun pasanggan Capres dan Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mulai menebar janji. Janji ini akan ditepatinya jika menang Pilpres 2024.

Seperti diketahuhi, Anies-Cak Imin yang disingkat 'Amin' ini menjadi saalh satu peserta pilpres 2024 yang sudah mendeklarasikan diri. Masih ada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang saat ini belum mendeklarasikan siapa cawapresnya.

Anies dan Cak Imin kompak mulai menyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat yang dikunjungi di setiap daerahnya. Terbaru, Cak Imin mengutarakan janjinya jika menjadi Wakil Presiden mendampingi Anies Baswedan nanti.

Berikut daftar janji-janji manis Cak Imin dan Anies Baswedan sebagai Capresnya jika menang dalam Pemilu 2024:

1. Dana Desa Rp 5 Miliar

Bakal calon Wakil Presiden dari PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjanjikan dana desa nantinya akan naik menjadi Rp5 miliar per desa.

"Kami sudah menghitung dana desa untuk 2023 ini Rp2 miliar per desa cukup. Bisa meningkat drastis Rp5 miliar per desa. Ini target yang ingin diperjuangkan di pemerintahan baru," katanya saat mengadakan pertemuan dengan para kiai dan Ketua DPC PKB se-Jawa Timur di Gedung Futsal Ponpes Al Aqobah Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang Minggu 10 September 2023, dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, Indonesia mempunyai alam yang kaya raya dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang besar. Sehingga, nominal Rp5 miliar bukan lah harga yang mahal untuk memajukan ekonomi.

"Karena apa? Alamnya kaya raya. Karena apa? APBN nya besar. Bayangkan dulu tiap desa cuma Rp250 juta. Di tangan Pak Halim bisa melonjak langsung jadi Rp2 miliar per desa," jelasnya.

"Ini contoh APBN, cuman Menteri aja bisa jualan kayaknya miliar. Apalagi wapres atau presiden," tambahnya

2. Kesetaraan

Capres Anies Baswedan mengaku saat ini tengah merumuskan apa saja yang akan dilakukan jika menjadi Presiden 2024. Rumusan ini tengah digodog oleh Cak Imin selaku pasangannya.

"Kita ingin Indonesia yang kemajuannya dirasakan oleh kita semua. Kita ingin ada kesetaraan kesempatan, kita ingin keluarga-keluarga di Indonesia dimanapun mereka berada ada kesetaraan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang baik, untuk mendapat pelayanan kesehatan yang baik, untuk bisa mendapatkan kebutuhan pokok yang murah dan terjangkau, untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik. Kesetaraan ini yang menjadi visi kita," tutur Anies.


Cak Imin Janjikan Dana Desa Rp5 Miliar Jika Menang Pilpres 2024, Ini Respons Anies Baswedan

Anies mengenakan baju batik lengan panjang berwarna hijau dengan motif burung cendrawasih. Sementara Cak Imin menyambutnya dengan baju kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam. (merdeka.com/Arie Basuki)

Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menanggapi soal janji bacawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyebut bakal menaikkan dana desa menjadi Rp5 miliar. Anies menilai hal itu sebagai niat baik.

"Kenapa ada niat yang sangat baik dari PKB, rencana sangat baik dari PKB karena kita ingin desa kita maju. Kita tidak ingin desa kita tertinggal, dan kita ingin ada kesempatan yang setara," kata Anies dalam konferensi pers usai rapat pemenangan di DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).

Anies menyampaikan, segala kebijakan nantinya bakal dicocokkan terlebih dahulu sebelum dirumuskan menjadi kebijakan. Prinsipnya, kata dia KPP ingin menghadirkan kesetaraan.

"Kebijakan-kebijakan, sekarang kita sedang melakukan proses sinkronisasi, jadi seperti waktu itu pernah saya sampaikan di dalam proses kampanye ini ada dua track. 1 track kampanye dan pemenangan, 1 track penyusunan kebijakan," jelas dia.

"Nah penyusunan kebijakan ini kita melakukan sinkronisasi karena masing-masing memiliki rencana yang harus kita sinkronkan supaya sama," sambung dia.


APBN Cetak Surplus Rp 153,5 Triliun hingga Juli 2023

Menteri Keuangan Sri Mulyani usai mengikuti rapat kerja pemerintah dengan Banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Rapat tersebut membahas postur sementara RUU APBN TA 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Juli 2023 mencatatkan surplus sebesar Rp 153,5 triliun.

Artinya, pemerintah selama 7 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah sehingga APBN surplus.

"Posisi APBN secara keseluruhan masih dalam posisi surplus, besarnya surplus Rp 153,5 triliun atau kalau diukur dengan produk domestik bruto atau nilai ekonomi kita adalah 0,72 persen dari total produk domestik bruto national kita," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (11/8/2023).Sedangkan dari sisi keseimbangan primer juga mengalami surplus sebesar Rp 394,5 trliun.

 


Kinerja APBN

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) menyampaikan laporan pemerintah terkait RUU APBN 2023 saat Rapat Paripurna DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (29/9/2022). Agenda rapat paripurna kali ini adalah pembicaraan tingkat II/pengambilan keputusan atas RUU tentang APBN tahun anggaran 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menkeu juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif. Negara sukses mengantongi pendapatan mencapai Rp 1.614,8 triliun.

"Ini artinya kita sudah mengumpulkan 65,6 persen dari target APBN tahun ini, cukup baik sangat kuat sebetulnya dan ini pertumbuhan 4,1 persen dibandingkan penerimaan akhir Juli tahun lalu yaitu 2022," jelasnya.

Sementara dari sisi pengeluaran, belanja negara pada Juli 2033 telah mencapai Rp 1.461,2 triliun atau mengalami kenaikan 1,2 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun jumlahnya masih lebih kecil dibanding pendapatan negara.

"Belanja Negara di satu sisi sudah terlaksana Rp 1.461,2 triliun. Ini artinya 47,7 persen dari pagu anggaran 2022 sudah dibelanjakan dan ini tumbuh 1,2 persen dari belanja tahun lalu," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya