Liputan6.com, Bandung - Publik baru-baru ini dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan seorang balita yang dibawa orangtuanya mendaki Gunung Kerinci. Dalam video tersebut, terlihat jika anak kecil itu dituntun oleh seorang pria dewasa yang diduga ayahnya.
Adapun suasana jalur pendakian di Gunung Kerinci terlihat ramai dan diselimuti kabut tebal. Akibatnya, warganet juga banyak yang melihatnya dengan komentar pro dan kontra karena tindakan orangtua yang membawa anaknya tersebut.
Advertisement
Gunung Kerinci dikenal mempunyai medan yang sulit dan cuaca yang tidak bersahabat. Sehingga banyak yang mengkhawatirkan keselamatan sang anak terlebih lagi dalam video yang beredar cuaca terlihat berkabut.
Petugas pos registrasi pendakian Gunung Kerinci atau Pos R10 telah mengonfirmasi video yang viral tersebut. Pihaknya menjelaskan jika rekaman itu adalah pendakian yang telah dilakukan sebelum Agustus 2023 lalu.
"Itu video sebelum Agustus 2023 dan memang sesuai SOP dilarang apabila tidak didampingi oleh guide/porter," ujar Dudung.
Dia juga menjelaskan izin tersebut telah diberikan karena sang anak didampingi oleh orangtuanya. Pihaknya telah lebih dahulu memberikan surat pernyataan kepada orangtuanya tersebut yang tertulis jika terjadi sesuatu di jalur pendakian hal tersebut di luar tanggung jawab pihak pos.
"Jadi sudah kami jelaskan secara detail dan saat itu ada kedua orangtuanya datang ke pos jaga izin melapor mendaki dan akan sampai batas shelter satu lalu pulang," kata Dudung.
Klarifikasi dari Orangtua Balita
Ayah yang terekam bersama bayinya tersebut pun mulai buka suara dan memberikan klarifikasi. Diketahui, pria berusia 42 tahun tersebut bernama Rudy Kukuh Styawan.
Dia mengaku dalam video tersebut adalah dirinya dan sang anak yang berusia 1 tahun 7 bulan. Rudy menjelaskan pendakiannya bersama sang anak tersebut juga turut diikuti dengan istrinya yang bernama Pertiwi (37).
Adapun video yang beredar tersebut bukan diunggah oleh dirinya sehingga tidak melihat secara penuh perlengkapannya untuk mendaki.
"Itu video memang saya, akan tetapi bukan saya yang upload ya pak. Jadi orang tidak mengetahui secara penuh jadi dikira anak tersebut berjalan sendiri," kata Rudy.
Rudy juga menjelaskan pendakian tersebut sudah dilakukan dengan secara matang mulai dari ransel, jaket, hingga keperluan anaknya. Sebelumnya, dia telah melakukan mapping terlebih dahulu.
"Satu bulan sebelum muncak kita sudah mapping terdahulu. Baik saat mendirikan tegak tenda di mana, titik air di mana, oksigen, HT, dan sewa poster dan guide juga dilakukan," jelasnya.
Rudy juga menjelaskan pendakian tersebut berlangsung selama tiga hari dua malam dan petugas memberikan izin karena adanya porter yang turut serta. Selain itu, terdapat sedikit gangguan berupa kabut tebal tetapi bukan asap belerang sehingga bisa diatasi.
"Kita start mendaki Gunung Kerinci pada tanggal 15-17 Agustus langsung turun. Namun, saat muncak ada sedikit gangguan yaitu kabut tebal, akan tetapi bukan asap belerang sehingga bisa diatasi," jelasnya.
Rudy mengatakan, pendakian tersebut bukan hal baru baginya karena ia telah mendaki sekitar 17 gunung dan 5 bukit. Bahkan, ketika sang anak berusia 6 bulan pernah dibawa mendaki Gunung Rinjani dan Gunung Agung.
Advertisement