Liputan6.com, Jakarta - Hidup nyaman mungkin menjadi impian bagi sebagian orang. Akan tetapi, banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkannya, salah satunya memilih investasi yang aman.
VP Sales and Distribution Ashmore Asset Management Indonesia Felicia Iskandar meyakini investasi yang aman dan sesuai dengan profil risiko akan memberikan kehidupan yang nyaman bagi investor. Ini mengingat, investasi yang benar dan aman akan memberikan imbal hasil pada masa mendatang.
Advertisement
"Jangan takut ketinggalan (Fear of Missing Out/FOMO) soal return," kata Felicia dalam acara MoneyBuzz dengan tema Investasi Aman Pangkal Hidup Nyaman, Selasa (12/9/2023).
Dia bilang, imbal hasil wajar itu yang penting lebih tinggi daripada inflasi. Misalnya, jika inflasi berada di kisaran 3-7 persen, diharapkan imbal hasil investasi minimal 8 persen dari diversifikasi portofolio yang dilakukan oleh investor.
"Bisa (investasi dari) luxury item, capital market, hopefully bisa memberikan return 7-8 persen (di atas inflasi),” ujarnya.
Selain itu, ia menyebut, bagi investor maupun calon investor yang ingin melakukan investasi perlu memilih yang aman dan tidak asal mencoba investasi. Salah satu yang dapat dilakukan, yakni memanfaatkan manajer investasi.
"Reksa dana bisa jadi pilihan, kalau mau yang mudah dan nyaman beli saham apa return nya gimana, profil risiko gimana, jadi ini menurut kami kenyamanan berinvestasi di reksa dana yang dikelola manajer investasi," kata dia.
Dengan demikian, Felicia mengingatkan bagi para investor agar tidak terbuai dengan investasi yang memberikan imbal hasil yang tinggi alias tidak wajar. Sehingga, investor pun perlu memilih investasi yang aman serta melakukan monitor terhadap portofolionya.
"Investasi nyaman tentunya harus diiringi kenyamanan yang kita dapatkan melalui channel digital yang secure, seperti BMoney," tandasnya.
Tips Dulang Cuan Optimal
Sebelumnya, investasi menjadi salah satu kegiatan yang dianggap penting bagi masyarakat. Ini mengingat, investasi menawarkan banyak manfaat mulai dari membantu tujuan keuangan serta menumbuhkan kekayaan sehingga mengalahkan laju inflasi agar daya beli konsumen tetap terjaga. Lantas, bagaimana tips mendapatkan cuan secara optimal bagi Generasi Z (Gen Z) dan milenial?
VP Sales and Distribution Ashmore Asset Management Indonesia Felicia Iskandar meyakini investasi yang aman dan sesuai dengan profil risiko akan memberikan kehidupan yang nyaman bagi investor. Sebab, bukan hanya mendapat keuntungan saja, akan tetapi mendapat rasa aman dalam berinvestasi.
"Cara mengumpulkan uang yang banyak di waktu yang cepat ya balik, kita harus kerja dan investasi secara bersamaan,” ujar dia dalam MoneyBuzz dengan tema Investasi Aman Pangkal Hidup Nyaman, Selasa (12/9/2023).
Menurut ia, instrumen investasi yang paling mudah dijangkau seiring mudahnya akses informasi saat ini adalah pasar modal. Selain itu, instrumen investasi yang membutuhkan modal kecil lebih banyak juga berada di pasar modal, misalnya reksa dana, obligasi dan saham.
Untuk komposisi investasi, Felicia membaginya menjadi dua, yaitu untuk yang sudah berkeluarga dan yang belum berkeluarga atau punya anak.
"Kalau untuk single (belum menikah) atau di bawah 25 tahun, income-nya bisa diinvestasikan 70 persen, 30 persen bisa self reward yang nyaman,” kata dia.
Advertisement
Imbal Hasil yang Wajar
Harapannya, 70 persen pendapatan ini akan memberikan keuntungan pada masa mendatang. Sehingga, saat sudah memiliki keluarga, investor tersebut tetap bisa hidup nyaman sesuai gaya hidup yang dibutuhkan.
"Kalau yang sudah menikah paling investasi 40-30 persen lagi, sisanya untuk kebutuhan lain (cicilan dan lainnya),” imbuhnya.
Perlu diingat, imbal hasil yang ideal atau wajar itu yang penting lebih tinggi daripada inflasi. Kalau inflasi di rentang 3-7 persen, diharapkan imbal hasil investasi minimal 8 persen dari diversifikasi yang dilakukan.
"Bisa luxury item, capital market, hopefully bisa memberikan return 7-8 persen (di atas inflasi),” ujarnya.
Dengan demikian, Felicia mengingatkan bagi para investor agar tidak terbuai dengan investasi yang memberikan imbal hasil yang tinggi alias tidak wajar. Alhasil, investor pun perlu memilih investasi yang aman serta melakukan monitor terhadap portofolionya.