Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia (PPN/ Bappenas) Suharso Monoarfa naik MRT dari Stasiun Blok A MRT Jakarta dan turun di Stasiun MRT Bundaran HI pada Selasa (12/9/2023). Suharso mulai naik MRT dari pukul 10.00 dan sampai di Stasiun Bundaran HI sekitar pukul 10.30.
Tak sendirian, ia juga berangkat bersama Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat dan segenap jajaran direksi MRT Jakarta.
Advertisement
Dalam beberapa minggu terakhir ini, Jabodetabek dihadapkan pada masalah polusi udara. Berdasarkan data yang ada, polusi terbesar disumbang oleh sektor transportasi dengan presentase mencapai 44%, diikuti industri manufaktur 31%, sektor perumahan dan komersil 15%.
Kementerian PPN/Bappenas selaku Koordinator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals di Indonesia terus berupaya memperkuat pelaksanaan program TPB/SDGs, dengan mengajak para warga Jakarta untuk menggalakkan penggunaan transportasi publik sebagai transportasi utama.
Sesampainya di Stasiun MRT Bundaran HI, di acara "Kampanye Green Economy & Green Environment" yang diselenggarakan di Area Indonesia One, Suharso mengatakan bahwa dengan menggunakan MRT artinya memberi dampak yang besar bagi lingkungan.
"Saya berterima kasih kepada warga yang terlah membiasakan diri naik MRT karena ini salah satu solusi untuk memperbaiki iklim, polusi, dan juga ancaman keragaman hayati," tuturnya.
Komitment SDGs
Saat ini Indonesia sedang menjalankan dan terus berkomitmen untuk mencapai target tujuan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) hingga tahun 2030.
"Kita sama-sama ya, meraih target SDGs 17 poin itu. Dengan membiasakan diri naik kendaraan umum, itu sudah memenuhi beberapa poin SDGs," lanjutnya.
Untuk memastikan capaian TPB/SDGs, pemerintah, parlemen, filantropi, pelaku usaha, organisasi masyarakat, akademisi, dan media massa harus terlibat. Salah satu cara untuk memperkuat pelaksanaan program ini adalah melalui komunikasi dan diseminasi kepada pemangku kepentingan.
Advertisement
MRT Jakarta Targetkan Angkut 70 Ribu Penumpang Per Hari di Akhir Tahun 2023
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menargetkan dapat mengangkut 70 ribu penumpang pada akhir tahun 2023. Jumlah ini, melampaui target di 2022 yaitu 50 ribu orang per hari.
"PT MRT Jakarta menargetkan 70 ribu orang per hari pada akhir tahun. PT MRT Jakarta berterima kasih kepada masyarakat yang telah menaruh kepercayaannya terhadap layanan MRT Jakarta dan mitra-mitra pengumpannya," demikian keterangan resmi PT MRT Jakarta, dikutip Minggu (10/9/2023).
Pada Agustus 2023 ini, PT MRT Jakarta menyebut ada sebanyak 3.025.826 orang yang menggunakan layanan MRT Jakarta. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata per hari sekitar 97.603 orang menggunakan MRT Jakarta.
Adapun total jumlah perjalanan kereta yang digunakan ialah sebanyak 8.253 perjalanan dengan ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti ratangga pun mencapai 99,9 persen.
"Jumlah angka keterangkutan tersebut menunjukkan adanya kenaikan jumlah total penumpang dari bulan sebelumnya, yaitu 2.853.963 orang," katanya.
Kenaikan angka keterangkutan disebut menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan MRT Jakarta. Selain itu, untuk meningkatkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta juga bekerja sama dengan berbagai pihak.
"Terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata," katanya.
Kerja Kolaborasi
PT MRT Jakarta menyatakan, kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) ini juga mendorong peningkatan angka keterangkutan. Mengingat moda pengumpan juga mengangkut dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat.
"Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 23 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta," ujarnya.
Advertisement