Liputan6.com, Banyuwangi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kebakaran lahan pada puncak musim kemarau saat ini.
Prakirawan BMKG Banyuwangi Agung Dwi Nugroho mengatakan, Banyuwangi tengah memasuki puncak musim kemarau. Hal itu menyebabkan kerawanan kebakaran lahan. Kata Agung, diprediksi puncak kemarau terjadi hingga Oktober.
Advertisement
“Hingga pertengahan September ini di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya masih masuk puncak musim kemarau. Dan tentunya banyak vegetasi yang mengering seperti tumbuh-tumbuhan, pohon dan beberapa vegetasi yang lainya, dan tentunya rawan kebakaran,”ujar Agung, Selasa (12/9/2023).
Menurut Agung, musim kemarau panjang ini terjadi diakibatkan oleh angin musiman dari Australia yang berdampak pada pengurangan curah hujan dan kelembabakan di Indonesia, termasuk di wilayah Banyuwangi.
Agung, meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terjadinya kebakaran, terutama kebakaran lahan.
Selain kebakaran kemarau panjang juga mengakibatkan kekeringan di beberapa wilayah di Banyuwangi, Seperti di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Purwoharjo dan Kecamatan Muncar.
“Kemarau ini juga menyebabkan kekeringan di Banyuwangi, beberapa wilayah yang terdampak seperti Kecamatan Wongsorejo, Muncar dan sejumlah kecamatan lainya pasti terdampak dan mengalami kekeringan saat ini,”tegasnya.
Musim Kemarau Lebih Panjang
Menurut Agung, untuk musim kemarau tahun ini memang lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya memasuki September sudah masuk musim peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
“Tapi untuk tahun ini lebih panjang, diperkirkan musim peralihan bari terjadi pada November akan datang dan puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari 2024 akan datang,”paparnya.
Dalam beberapa pekan terakhir Kabupaten Banyuwangi kerap dilanda kebakaran lahan. Tercatat sudah 4 insiden kebakaran lahan terjadi di Banyuwangi yang diakibatkan kemarau.
Seperti di lahan perumahan Adimas Sobo seluas setengah hektar ludes terbakar. Beruntung kebakaran lahan di pemukiman padat penduduk tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Advertisement