Intip Progres Pembangunan MRT Fase 2, Sudah Sejauh Mana?

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan dalam kegiatan "Kampanye Green Economy & Green Environment" di Stasiun MRT Bundaran HI pada Selasa (12/9/2023), bahwa ada tiga mandat yang sedang ia jalankan, salah satunya ialah pembangunan infrastruktur MRT.

oleh Vatrischa Putri Nur Sutrisno diperbarui 12 Sep 2023, 16:30 WIB
Suharso Monoarfa dan Tuhiyat dalam acara Kampanye Green Economy & Green Environtment di Stasiun MRT Bundaran HI pada Selasa (12/09/2023) - (Vatrischa Putri Nur Sutrisno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan dalam kegiatan "Kampanye Green Economy & Green Environment" di Stasiun MRT Bundaran HI pada Selasa (12/9/2023), bahwa ada tiga mandat yang sedang ia jalankan, salah satunya ialah pembangunan infrastruktur MRT.

Mandat pertama ialah membangun infrastruktur fase pertama, fase kedua, dan fase ketiga kereta api.

"Untuk mandat pertama ini, kami meneruskan pembangunan ke arah utara dari Bundaran HI menuju kota, mencapai kawasan Harmoni. Kita sudah targetnya 65% terowongan sudah tersambung menuju Harmoni," lanjutnya. 

Ada pun Pembangunan infrastruktur terowongan yang menghubungkan Harmoni ke Kota telah mencapai 28%. Fase kedua jalur MRT Timur-Barat oleh Tuhiyat direncanakan selesai pada 2024.

Tuhiyat mengatakan bahwa ia bersama pihaknya akan mendukung proyek MRT tersebut.

Pada tahap pertama, MRT Jakarta akan melakukan groundbreaking dari Medan Satria hingga Tomang sepanjang 24 kilometer. Sedangkan untuk Tomang-Kembangan sepanjang 9 kilometer akan dilakukan groundbreaking pada Agustus 2024.

"Groundbreaking Agustus 2024. Kemudian Tomang-Tumbangan 9 km. Sampai fase berikutnya kita kejar terus," tegas Tuhiyat.

Tuhiyat menyatakan bahwa MRT Jakarta akan segera memulai operasi armada setelah pembangunan infrastruktur selesai. Fase 1 MRT Jakarta mampu menampung 100 ribu penumpang setiap hari dengan kecepatan 99,99 persen kedatangan.

"Mandat kedua, setelah konstruksi dan pelaksanaan operasi MRT, biasanya operasionalnya diserahkan kepada pihak lain, tetapi kami diberi kepercayaan." terangnya.

Ketiga, selain mengontruksi dan mengoperasikan kereta, PT MRT memiliki perencanaan untuk membangun kawasan transit.

"Mandat ketiga, kami juga diberi tugas untuk membangun kawasan transit. Saat ini kita sudah ada dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI membangun pedestrianisasi yang lebih lebar daripada jarak mobil," tutupnya.

Hal ini dilakukan untuk membangun interconnecting dari mulai MRT menuju building, kemudian interconnecting mulai transportasi ke ruang terbuka hijau. Ini dinilai menjadi upaya MRT dalam rangka menjadikan jakarta lebih hijau dan menerapkan SGDs.


Kampanye Green Economy & Green Environment

Rangkaian kereta MRT melintas menuju stasiun di Jakarta, Kamis (20/10/2022). Selama 2022, perseroan menargetkan volume penumpan bisa mencapai rata-rata harian menyentuh 40.000 orang per hari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan PT MRT Jakarta, akan meluncurkan Kampanye Green Economy & Green Environment.

Kegiatan ini diresmikan di Stasiun MRT Bundaran HI oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia (PPN/ Bappenas) Suharso Monoarfa bersama Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat pada Selasa (12/9/2023).

Kampanye ini dimulai dengan penyediaan pemasangan poster dan video kampanye di beberapa titik. Titik kampanye adalah 5 titik untuk kampanye poster dan 13 titik LED trone untuk kampanye video yang terletak dari Stasiun MRT Bundaran HI hingga Lebak Bulus.

Adapun kampanye juga dilakukan di platform sosial media Bappenas RI dan MRT Jakarta.

Penumpang MRT yang terbilang banyak, yakni terhitung hingga 3 juta penumpang pada Agustus 2023 dengan rata-rata mencapai 98 ribu orang perharinya menjadikan Stasiun MRT dinilai jadi tempat yang cocok untuk dijadikan titik kampanye.

"Jadi di MRT ini rute pulang pergi bisa mengangkut sampai 98 ribu orang tiap harinya, sehingga pemasangan kampanye ini tentu akan banyak dilihat oleh masyarakat," tutup Tuhiyat.


MRT Jakarta Targetkan Angkut 70 Ribu Penumpang Per Hari di Akhir Tahun 2023

Suasana sepi saat Lebaran di salah satu stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Minggu (24/5/2020). Di tengah pandemi virus corona COVID-19, pengguna MRT terpantau sepi dan tak seperti libur Lebaran sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menargetkan dapat mengangkut 70 ribu penumpang pada akhir tahun 2023. Jumlah ini, melampaui target di 2022 yaitu 50 ribu orang per hari.

"PT MRT Jakarta menargetkan 70 ribu orang per hari pada akhir tahun. PT MRT Jakarta berterima kasih kepada masyarakat yang telah menaruh kepercayaannya terhadap layanan MRT Jakarta dan mitra-mitra pengumpannya," demikian keterangan resmi PT MRT Jakarta, dikutip Minggu (10/9/2023).

Pada Agustus 2023 ini, PT MRT Jakarta menyebut ada sebanyak 3.025.826 orang yang menggunakan layanan MRT Jakarta. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata per hari sekitar 97.603 orang menggunakan MRT Jakarta.

Adapun total jumlah perjalanan kereta yang digunakan ialah sebanyak 8.253 perjalanan dengan ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti ratangga pun mencapai 99,9 persen.

"Jumlah angka keterangkutan tersebut menunjukkan adanya kenaikan jumlah total penumpang dari bulan sebelumnya, yaitu 2.853.963 orang," katanya.

Kenaikan angka keterangkutan disebut menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan MRT Jakarta. Selain itu, untuk meningkatkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta juga bekerja sama dengan berbagai pihak.

"Terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata," katanya.

Infografis MRT Jakarta Kembangkan Kawasan Berorientasi Transit. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya