Medco Energi Kantongi Izin Proyek PLTS Pulau Bulan

Proyek Tenaga Surya Pulau Bulan adalah model kerja sama antara Indonesia dan Singapura yang dapat mendorong pengembangan sektor energi terbarukan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 12 Sep 2023, 18:08 WIB
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan telah mendapatkan persetujuan bersyarat dari Energy Market Authority (EMA) Singapura atas proyek pembangkit tenaga surya berkapasitas 600 MW. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan telah mendapatkan persetujuan bersyarat dari Energy Market Authority (EMA) Singapura atas proyek pembangkit tenaga surya (PLTS) berkapasitas 600 MW pada Jumat, 8 September 2023. 

Adapun persetujuan tersebut didapatkan oleh anak usaha MEDC, Medco Power Global beserta mitra konsorsiumnya PacificLight Renewables Pte Ltd dan Gallant Venture Ltd. 

Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menuturkan, proyek ini akan memasang lebih dari 2.000MWp panel tenaga surya Photovoltaic (PV) dan 500MW kapasitas penyimpanan baterai yang diharapkan akan selesai pada 2028. 

"Saya sangat senang bahwa melalui Medco Power kami dapat berkontribusi terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera bagi kedua negara,” kata Hilmi dalam keterangan resminya, Selasa (12/9/2023).

Dia bilang, proyek ini akan berperan penting dalam transisi energi Singapura menuju masa depan rendah karbon dan berkontribusi terhadap pengembangan sektor energi terbarukan di Indonesia melalui investasi oleh produsen panel tenaga surya PV dan BESS internasional.

Proyek Tenaga Surya Pulau Bulan merupakan model kerja sama antara Indonesia dan Singapura yang dapat mendorong pengembangan sektor energi terbarukan serta manufaktur PV dan BESS lokal di Indonesia. 

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 12 September 2023, saham MEDC melonjak 9,96 persen ke posisi Rp 1.490 per saham. Saham MEDC dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 1.375 per saham. Saham MEDC berada di level tertinggi Rp 1.555 dan terendah Rp 1.375 per saham. Total frekuensi perdagangan 40.743 kali dengan volume perdagangan 4.424.199 saham. Nilai transaksi Rp656,8 miliar.

 


Direktur Medco Energi Internasional Beli 3,37 Juta Saham MEDC

Medco Power Solar Sumbawa dan Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PV skala captive terbesar (26 MWp) di Indonesia untuk operasi penambangan. Terletak di Pertambangan Kelas Dunia Batu Hijau, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia

Sebelumnya, Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Roberto Lorato membeli saham MEDC pada awal Juli 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (16/7/2023), warga negara berkebangsaan Itali ini membeli 3.370.000 lembar saham atau 3,37 juta saham MEDC dengan harga Rp 930. Pembelian saham itu dilakukan pada 7-12 Juli 2023. Dengan demikian, ia merogoh Rp 3,13 miliar untuk beli saham MEDC.

“Tujuan dari transaksi investasi pribadi, status kepemilikan saham langsung,” tulis Roberto dalam keterbukaan informasi BEI.

Setelah pembelian saham MEDC, ia genggam 141.829.260 lembar saham MEDC dari sebelumnya 138.459.620 lembar saham MEDC.

Pada perdagangan Jumat, 14 Juli 2023, saham MEDC menguat 1,12 persen ke posisi Rp 900 per saham. Saham MEDC dibuka naik Rp 895 per saham.  Saham MEDC berada di level tertinggi Rp 910 dan terendah Rp 895 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.811 kali dengan volume perdagangan 414.232 lot saham. Nilai transaksi Rp 37,3 miliar.


Medco Energi Internasional Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

Medco Power Solar Sumbawa dan Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya PV skala captive terbesar (26 MWp) di Indonesia untuk operasi penambangan. Terletak di Pertambangan Kelas Dunia Batu Hijau, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menerbitkan penawaran umum berkelanjutan obligasi V dengan target dana Rp 5 triliun.Pada tahap I 2023, PT Medco Energi Internasional Tbk akan terbitkan obligasi Rp 1 triliun.

Obligasi yang ditawarkan perseroan memiliki tiga seri yakni seri A. seri B dan seri C yang masing-masing ditawarkan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali sertifikat jumbo yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

 Untuk seri A, obligasi yang ditawarkan berjangka waktu tiga tahun terhitung sejak tanggal emisi. Sedangkan seri B berjangka waktu lima tahun, dan seri C berjangka waktu tujuh tahun.

Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan sejak tanggal emisi, sesuai dengan dengan tanggal pembayaran bunga obligasi, pembayaran bunga obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada 7 Oktober 2023, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi pada 7 Juli 2026 untuk seri A, seri B pada 7 Juli 2028, dan seri C pada 7 Juli 2030 yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok obligasi dari masing-masing seri pokok obligasi.

Perseroan menyatakan pemakaian dana penawaran obligasi untuk memberikan pinjaman kepada Medco Platinum Road Pte Ltd yang merupakan perusahaan anak yang sahamnya dimiliki seluruhnya secara tidak langsung oleh perseroan.

Dana tersebut untuk membeli surat utang USD dari pemegang surat utang melalui pasar sekunder yang diterbitkan oleh Medco Platinum Road Pte Ltd sebagai tujuan pelunasan sebagian.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya