Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya membongkar industri film porno yang beroperasi di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel). Bisnis rumah produksi film porno di Jaksel ini melibatkan sejumlah artis, selebgram, dan foto model sebagai pemerannya.
Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Ardian Satrio Utomo mengungkapkan kronologi terbongkarnya rumah produksi film porno ini berawal dari hasil patroli siber kepolisian. Dalam patroli itu, ditemukan tiga website yang menyebarkan dan mentransmisikan film porno.
Advertisement
Kemudian pada Senin (31/7/2023) polisi menangkap dua orang yakni I selaku sutradara, produser, dan pemilik rumah produksi film porno, bersama JAAS sebagai kameramen. Keduanya ditangkap di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Jadi awal mulanya kita mengamankan saudara I dan saudara JAAS, yang mana saudara I merupakan sutradara dan pemilik dari rumah produksi tersebut, dan saudara JAAS selaku kameraman," kata Ardian kepada wartawan, Selasa (12/9/2023).
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Rabu (1/8/2023) esoknya, tersangka AIS sebagai editor. pun ditangkap. Kemudian AT sebagai sound engineering, dan SE sebagai sekretaris sekaligus pemeran film dewasa itu pun ikut diciduk polisi.
"Lalu, kita mengamankan saudara AIS selaku editor film, dan saudara SE selaku sekretaris dan juga talent dari wanita, salah satu video di 120 itu. Dan juga saudara AT selaku sound engineering yang mana saudara AT juga salah satu tokoh figuran di antara salah satu film yang ada," bebernya.
Latar Belakang Sutradara
Dari hasil pemeriksaan, terkuak bahwa I selaku pemilik rumah produksi film porno turut memiliki latar belakang sebagai sutradara dengan pengalaman film bergenre komedi sampai horor yang dijalankan sejak 2022 silam.
"Ini memang backgroundnya sebagai sutradara dulu dia juga sudah pernah buat beberapa film baik yang mana genre dari film tersebut adalah film horor dan komedi," kata Ardian.
"Namun berjalannya waktu karena terkait dengan motif ekonomi yang mana mungkin dengan menawarkan film seperti ini lebih banyak peminatnya akhirnya dia terjun ke bisnis pembuatan film seperti ini. Ya motif ekonomi," tambah dia.
Atas kasus tersebut, mereka dijerat Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) dan/atau Pasal 34 ayat (1) jo Pasal 50 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 4 ayat (1) jo Pasal 29 dan/atau Pasal 4 ayat (2) jo Pasal 30 dan/atau Pasal 7 jo Pasal 33 dan/atau Pasal 8 jo Pasal 39 dan/atau Pasal 9 jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Produksi 120 Film Porno
Polisi mencatat, ada 120 film porno sejak tahun 2022 yang disebarkan ke tiga website berbayar yakni bossinema, kelasbintang, dan togefilm. Dengan memanfaatkan para selebgram, artis, sampai foto model yang direkrut langsung oleh I selaku sutradara.
Bermodalkan sekitar Rp10 - Rp15 juta untuk setiap pemeran, bisnis ilegal ini pun berhasil meraup keuntungan mencapai Rp 500 juta. Dana ini berasal dari setiap member yang membayar Rp100 ribu sampai Rp500 ribu per akun untuk biaya berlangganan.
"Pekerjaan ini memang tidak ada kontrak perjanjian dari I selaku pemilik dari rumah produksi ini. Dengan talen-talen jadi sistem putus, sekali bikin video habis sudah. Tidak ada manajemen artis dalam kasus ini," ujarnya.
Adapun proses produksi memakai tiga tempat yakni; Studio 1 (Studio KBB) yang beralamat di Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan; Studio 2 (Karya Bintang Studio) yang beralamat di Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan; dan Studio 3 (rumah tersangka I) yang beralamat di Jati Raya, Jati Padang, Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Libatkan Selebgram
Kemudian hasil penyidikan, ditemukan belasan pemeran, yaitu selebgram Siskaeee dan Virly Virginia bersama 9 pemeran perempuannya yakni CN, E, BLI, M, MGP, S, J, ZS, dan AB. Beserta 5 pemeran pria lain BP, P, UR, AG, AD, dan RA. Mereka, akan dipanggil sebagai saksi, Jumat (15/9) nanti.
"Kita jodohkan atau panggilan tersebut hari Jumat besok rencana hari Jumat besok akan dilakukan pemeriksaan," kata Ardian.
Sejalan dengan proses pemeriksaan para pemeran, kata Ardian, penyidik juga sedang menunggu hasil laporan analisa penyidik. Atas barang bukti yang berhasil disita saat penangkapan dan penggeledahan.
"Barang bukti yang ada di TKP tersebut semuanya sudah kita amankan di kantor. Jadi menurut kami semua alat bukti yang ada kaitannya dengan pembuatan film dan juga produksi film sudah kita amankan semuanya di kantor sebagai barang sitaan," ujarnya.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Merdeka.com
Advertisement