Es Kopi Susu Indonesia Jadi Trending di Mesir, Harganya Cuma Rp 50 Ribu Sebotol

Produk es kopi susu asal Indonesia mulai mencuri nama di Mesir

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Sep 2023, 10:00 WIB
Produk es kopi susu asal Indonesia mulai mencuri nama di Mesir (Foto: unsplash.com/Tyler Nix)

Liputan6.com, Jakarta Produk es kopi susu mulai mencuri nama di Mesir. Berbekal biji kopi asal Indonesia, pabrikan lokal Sunrise for Import & Export mempopulerkan brand 929, produk es kopi susu yang mulai digemari di Kairo, ibu kota Mesir.

Sunrise for Import & Export adalah salah satu importir kopi Indonesia yang telah lebih 15 tahun mengimpor kopi robusta dan arabica dari Tanah Air.

Pemilik Sunrise for Import & Export Mahmoud Mohamed Yusuf menerangkan, setiap hari pihaknya memproduksi 50 botol es kopi merek 929 dan mulai banyak digemari di kalangan muda mudi milenial dan juga kalangan dewasa. Produk ini dibanderol 100 pound Mesir, atau setara Rp 50 ribu per botol.

"Komposisi es kopi susu 929 ini menggunakan biji kopi arabika Indonesia 70 persen, dicampur dengan arabika Brazil, Italia atau kopi negara lainnya 30 persen. Bahkan 100 persen arabika Indonesia tanpa bahan pemanis tambahan," ujarnya dalam siaran pers yang dipublikasikan KBRI di Kairo kepada Liputan6.com, dikutip Rabu (13/9/2023).

Buka Kedai Kopi Indonesia

Mahmoud mengaku sedang menjajaki untuk membuka kedai kopi di Indonesia. "Hal ini membuka peluang baru bagi pelaku usaha Mesir meramaikan bisnis kopi di Indonesia," imbuhnya.

Melihat potensi pasar es kopi susu Indonesia di Mesir, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf menyarankan agar es kopi susu ini dikembangkan dengan memberi cita rasa yang berbeda. Misalnya, dengan mencampurkan gula aren, gula merah khas Indonesia, yang memberikan rasa karamel pada es kopi susu tersebut.

"Produk ini juga dapat ditambahkan dengan rasa alpukat, kelapa, hazelnut atau varian rasa lainnya, sesuai trend selera konsumen milenial saat ini," kata Lutfi.

 


Ekspor Kopi Indonesia

Ilustrasi kopi, susu, dan gula (pixabay)

Mengutip data KBRI di Kairo, tren pertumbuhan ekspor kopi 5 tahun terakhir (2018-2022) mencapai 14,43 persen. Pada periode Januari- Mei 2023, ekspor Indonesia mencapai peringkat pertama dari seluruh dunia sebesar USD 37,53 juta dengan pangsa pasar sebesar 41,76 persen.

Pasar kopi Indonesia jauh lebih dominan dibandingkan Vietnam di peringkat kedua sebesar USD 25,12 juta, dengan pangsa pasar sebesar 27,95 persen. Menyusul peringkat ketiga adalah Brazil dengan ekspor sebesar USD 7,15 juta dengan pangsa pasar 7,96 persen.

Atase Perdagangan KBRI Kairo M Syahran Bhakti S mengatakan, biji kopi Indonesia laku keras di Kairo lantaran jadi bahan utama pembuatan es kopi susu yang dicintai masyarakat Mesir.

"Meski berbeda-beda cara mengolah es kopi susu yang ada di Kairo, satu hal yang pasti, minuman es kopi susu ini akan sukses di pasar karena mudah dibuat dan mudah dibeli dari kedai-kedai kopi. Apalagi bila dapat menggabungkan antara kualitas es kopi yang dimiliki dengan layanan aplikasi IT pesan-antar di Kairo dan sekitarnya," tuturnya.


Ada Ancaman El Nino, Awas Kopi Robusta Langka di Indonesia

Biji Kopi (Liputan6.com/Deisy Rika/Istimewa)

Fenomena kekeringan ekstrem atau El Nino memicu kekhawatiran pada ketersediaan biji robusta di produsen kopi besar seperti Vietnam dan Indonesia, yang berisiko mendorong lonjakan harga.

"Transisi yang sekarang banyak diharapkan ke kondisi El Nino di kuartal ketiga 2023 telah memicu kekhawatiran penurunan produksi di Vietnam dan Indonesia, di mana keduanya merupakan produsen kopi robusta utama," ungkap unit riset Fitch Solutions BMI dalam laporannya, dikutip dari CNBC International, Selasa (6/6/2023).

Kawasan Asia Tenggara baru-baru ini mengalami panas yang memecahkan rekor sejak pertengahan Mei 2023.

"Di seluruh Asia Tenggara, kondisi El Niño dikaitkan dengan curah hujan di bawah rata-rata dan suhu yang lebih tinggi, yang keduanya menekan produksi kopi," kata BMI dalam laporannya.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia, Vietnam, Indonesia, dan Brasil dikenal sebagai produsen robusta terbesar.

"Kami memperhatikan hujan lebat di Indonesia selama Q123, yang berdampak negatif pada kualitas biji kopi, dengan USDA memperkirakan penurunan sekitar seperlima dalam produksi kopi robusta," kata para analis.

Carlos Mera, kepala pasar komoditas pertanian di Rabobank, memperkirakan penurunan produksi dapat mencapai 10 persen menjadi 11,2 juta kantong robusta pada panen mendatang. 

Sebagai informasi, El Nino adalah fenomena cuaca yang biasanya membawa kondisi yang lebih panas dan kering dari biasanya ke Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur. Ilmuwan iklim memperkirakan bahwa El Nino tahun ini dapat terjadi pada paruh kedua tahun 2023.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya