Bursa Saham Asia Beragam, Investor Cermati Data Ekonomi Jepang hingga Korea Selatan

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 13 September 2023. Investor mencermati data ekonomi Korea Selatan dan Jepang.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Sep 2023, 09:24 WIB
Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan saham Rabu (13/9/2023) seiring investor menilai data ekonomi utama dari Jepang dan Korea Selatan.(AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan saham Rabu (13/9/2023) seiring investor menilai data ekonomi utama dari Jepang dan Korea Selatan.

Dikutip dari CNBC, tingkat pengangguran Korea Selatan pada Agustus 2023 mencapai 2 persen, yang merupakan level terendah sejak Juni 1999. Sementara itu, kepercayaan perusahaan di Jepang turun pada September baik di kalangan produsen dan non-produsen, menurut jajak pendapat Reuters Tankan.

Keyakinan di antara produsen besar turun ke +4 dari +12 pada Agustus 2023. Indeks nonprodusen turun sembilan poin hingga mencapai +23 pada September 2023.

Indeks Nikkei 225 Jepang memperpanjang kenaikan setelah tiga hari berturut-turut menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,23 persen, sedangkan indeks Topix bertambah 0,26 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan naik tipis 0,14 persen. Sedangkan indeks Kosdaq tergelincir 0,67 persen. Indeks ASX 200 melemah 0,5 persen pada awal sesi perdagangan.

Indeks Hang Seng berjangka Hong Kong berada di posisi 18.156. Ini menunjukkan pembukaan lebih kuat dibandingkan penutupan indeks Hang Seng 18.025,89.

Di wall street, tiga indeks acuan melemah seiring pelaku pasar bersiap hadapi rilis inflasi Amerika Serikat (AS). Indeks Nasdaq melemah 1,04 persen. Indeks S&P 500 tergelincir 0,57 persen. Sedangkan indeks Dow Jones merosot 0,05 persen.

Di sisi lain, sentimen korporasi di Jepang memburuk pada September seiring optimisme di kalangan produsen besar dan non-produsen menurun.

Menurut survei Reuters Tankan, indeks sentimen produsen turun ke +4 dari +12 pada Agustus. Itu merupakan penurunan terbesar sejak Januari, saat indeks turun 14 poin. Angka positif berarti jumlah orang yang optimis lebih banyak daripada orang yang pesimistis.

Indeks non produsen juga merosot sembilan poin hingga mencapai +23 pada September dibandingkan bulan sebelumnya, penurunan terbesar sejak Mei 2020, menurut survei.

Reuters menyebutkan, perusahaan-perusahaan Jepang mengeluhkan tingginya biaya bahan baku, dan lemahnya permintaan global dan domestik. Hambatan lain yang disebutkan termasuk perang Ukraina serta ketegangan China-AS.


Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 12 September 2023

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Selasa pekan ini setelah saham teknologi reli di wall street yang didorong saham Tesla dan Qualcomm.

Saham Tesla melompat 10 persen setelah Morgan Stanley menaikkan harga dan prediksi saham Tesla bakal reli seiring terobosan pada perangkat lunak otonomnya.

Saham Qualcomm naik hampir 4 persen setelah perusahaan semikonduktor akan memasok modem 5G untuk ponsel pintar kepada Apple hingga 2026.

Sentimen investor juga terbantu oleh laporan wall street journal pada Minggu yang menyatakan ada konsensus di antara the Federal Reserve untuk tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan depan.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,29 persen seiring kenaikan saham Country Garden Holdings sebesar 8,7 persen. Hal ini terjai setelah kreditur memilih untuk memperpanjang pembayaran enam obligasi dalam negeri pada Senin malam.

Bursa saham China melemah dengan indeks CSI 300 turun 0,18 persen ke posisi 3.760,6. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,2 persen ke posisi 7.206,9. Hal ini seiring survei kepercayaan bisnis pada Agustus menguat.

Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,79 persen menjadi 2.536,58. Indeks Kosdaq  susut 1,59 persen ke posisi 898,04, ke level terendah dalam dua minggu.

Indeks Nikkei 225 bertambah 0,95 persen dan hentikan penurunan tiga hari berturut-turut dan ditutup ke posisi 32.776,37. Indeks Topix melonjak 0,82 persen ke posisi 2.379,91, dan sentuh level tertinggi dalam 33 tahun.


Penutupan Wall Street pada 12 September 2023

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada penutupan perdagangan Selasa, 12 September 2023. Indeks saham Nasdaq tergelincir setelah saham Oracle merosot karena hasil yang mengecewakan dan saham teknologi berada di bawah tekanan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (13/9/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq tergelincir 1,04 persen menjadi 13.773,61. Indeks S&P 500 susut 0,57 persen ke posisi 4.461,90. Indeks Dow Jones merosot 17,73 poin atau 0,05 persen ke posisi 34.645,99.

Saham Oracle mencatat kinerja terburuk sejak 2002. Saham Oracle membukukan kinerja terburuk di S&P 500, dengan merosot 13,5 persen setelah penjualan kuartal terakhir jauh dari perkiraan dan perkiraan pendapatan perusahaan yang mengecewakan. Oracle mengunggah hasil fiskal kuartal I pada Senin malam.

Pesaing cloud lainnya, termasuk Amazon, induk Google Alphabet dan Microsoft tergelincir.

“Oracle, yang bukan saham super besar, tetapi melihat pengeluaran bisnis dan bisnis yang lebih besar mengecewakan hari ini, dan ini adalah salah satu faktor yang menekan Nasdaq dan S&P 500,” ujar Pendiri Bokeh Capital Partners, Kim Forest.

Di sisi lain, saham Apple turun 1,7 persen setelah peluncuran iPhone baru pada Selasa waktu setempat. Sementara itu, saham Adobe juga tergelincir 4 persen jelang rilis laba perusahaan pekan ini.

 


Harga Minyak Melonjak

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sementara itu, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) menyentuh level tertinggi sejak November tahun lalu karena OPEC mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan yang kuat pada 2023 dan 2024.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup ke posisi USD 88,84 per barel. Harga minyak WTI naik dari posisi USD 66 per barel pada Maret. Saham energi juga mendapatkan dorongan. Saham Chevron dan Exxon Mobil masing-masing naik 1,9 persen dan 2,9 persen.

Adapun banyak perhatian terfokus pada data inflasi utama yang akan dirilis pekan ini dengan indeks harga konsumen. Indeks harga konsumen rilis pada Rabu pekan ini dan indeks harga produsen pada Kamis. Sedangkan bank sentral Eropa juga mengumumkan keputusan suku bunga terbarunya pada Kamis pekan ini.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya