Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo melaksanakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China H.E. Li Qiang di Istana Merdeka, Jumat (8/9). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan dibahas tentang perkembangan kerja sama antara RI-RRT sebagai tindak lanjut pertemuan terakhir Presiden Jokowi dengan Presiden Xi Jinping pada bulan Juli 2023 lalu di Chengdu. Kerja sama ini mencakup perkembangan kerja sama investasi, perdagangan, pembangunan infrastruktur, kesehatan dan kemitraan kawasan maupun global.
Advertisement
Di bidang investasi, dibahas rencana Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) untuk pengembangan produksi baterai EV terintegrasi, pembangunan industri petrokimia dengan perusahaan Tongkun dan Xingfengmin, dan pembangunan pabrik kaca Xinyi.
Selain itu poin ini juga membahas terkait Two Countries Twin Parks yang dapat menjadi sebuah jembatan investasi manufaktur dan penguatan akses pasar untuk perusahaan Indonesia dan Tiongkok.
Tandatangani MoU
Lebih lanjut, dalam pertemuan ini, Menko Airlangga bersama dengan Menteri Perdagangan RRT Wang Wentao melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) between the Republic of Indonesia and the People’s Republic of China on E-Commerce Cooperation.
Nota Kesepahaman ini merupakan implementasi dari Nota Kesepahaman sebelumnya di bidang Ekonomi Digital yang keduanya ditandatangani pada saat KTT G20 di Bali bulan November 2022.
“MoU ini mempromosikan perdagangan produk Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui perdagangan elektronik, layanan logistik perdagangan elektronik, paperless trading, layanan pembayaran lintas batas, penerapan big data dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) serta integrasi Internet of Things (IoT),” ujar Menko Airlangga, ditulis Rabu (13/9/2023).
Infrastruktur
Selanjutnya di sektor infrastruktur, dibahas peresmian dan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung serta kerja sama pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Kedua negara mendorong adanya implementasi konkret pembentukan kerja sama baru antara Otoritas IKN dan Shenzhen untuk perencanaan pembangunan kota.
Selain itu, kedua pemimpin membahas partisipasi aktif dan realisasi investasi sektor swasta dan juga BUMN RRT dalam pengembangan konstruksi di IKN.
Berikutnya, dibahas juga terkait dengan kerja sama perdagangan antara RI-RRT. Kedua pemimpin menargetkan perdagangan bilateral antara RI-RRT tahun ini dapat meningkat di atas USD100 miliar.
Untuk itu, Indonesia mendorong perluasan dan kemudahan akses produk Indonesia seperti sarang burung walet, hasil pertanian seperti buah durian dan produk laut.
Advertisement
Kerja Sama Kesehatan
Pertemuan juga membahas terkait kerja sama kesehatan RI-RRT. Indonesia menyambut dengan baik adanya Forum Investasi Kesehatan dan Biotek di Chengdu yang menghasilkan komitmen kerja sama senilai USD1.5 miliar.
Dari kerja sama ini diharapkan Tiongkok dapat memberikan kerja sama pendanaan pembangunan National Gene Bank dan pusat bioteknologi di Indonesia. sama ini diharapkan dapat berkontribusi bagi peningkatan layanan, penguatan ketahanan kesehatan masyarakat dan antisipasi adanya pandemi baru.
Terkait kerja sama kawasan dan global, RI-RRT sepakat untuk memperkuat kerja sama di forum ASEAN dan G20. Salah satu kerja sama potensial yang di bahas terkait partisipasi BUMN dan Swasta Tiongkok dalam ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF).
Selain itu dibahas juga Inisiatif Global RRT seperti Global Development Initiative (GDI), Global Security Initiative (GSI), dan juga Global Civilization Initiative (GCI). Presiden Joko WIdodo menginginkan adanya penerusan komunikasi bilateral mengenai kerja sama GSI dan GCI untuk dapat selaras dengan ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Luar Negeri, Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Menteri Kesehatan, dan Duta Besar RI untuk RRT
Baca Juga