Menelisik Prospek Saham Emiten Produsen Kendaraan Listrik, Apakah Masih Cerah?

Prediksi analis terhadap prospek saham emiten kendaraan listrik hingga akhir 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Sep 2023, 11:11 WIB
Sejumlah emiten berbondong-bondong melebarkan sayapnya ke sektor bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/EV) seiring pemerintah yang mendukung transisi energi bersih. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten berbondong-bondong melebarkan sayapnya ke sektor bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/EV) seiring pemerintah yang mendukung transisi energi bersih. Lantas, bagaimana prospek emiten produsen kendaraan listrik?

Sebagaimana diketahui, pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tidak main-main. Pemerintah pun memberikan insentif untuk kendaraan listrik sebagai salah satu langkah mendorong terbentuknya ekosistem mobil dan motor listrik.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian mencermati prospek mobil listrik diyakini masih cukup baik. Selain itu, pemerintah juga sedang gencar membuat ekosistem kendaraan listrik, sehingga mendorong emiten-emiten otomotif untuk masuk ke ranah tersebut.

Bagi para investor, Fajar merekomendasikan saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan PT Astra International Tbk (ASII) untuk dapat dipertimbangkan. Sebab, kedua saham tersebut diyakini masih prospektif ke depannya.

"Saham yang menarik adalah AUTO dan ASII," kata Fajar kepada Liputan6.com, Rabu (13/9/2023).

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Desmond Wira menilai saham kendaraan listrik memiliki prospek yang cerah. Ini mengingat permintaan terhadap kendaraan listrik mulai meningkat.

"Saham kendaraan listrik kemungkinan masih berprospek seiring peningkatan permintaan terhadap kendaraan listrik," 

Bagi investor yang ingin mengoleksi saham kendaraan listrik, Desmond merekomendasikan buy on weakness untuk saham TOBA dan INDY. Sebab, secara valuasi masih relatif murah, akan tetapi memiliki kinerja keuangan yang positif.

"Walaupun demikian pendapatan dari kendaraan listrik dari kedua emiten itu hanya merupakan bagian kecil dari seluruh pendapatannya," tandasnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Jokowi Lanjutkan Insentif Kendaraan Listrik, Saham Emiten Produsen EV Malah Loyo

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen melanjutkan insentif kendaraan listrik bagi masyarakat. Di atas kertas, kebijakan insentif akan menguntungkan bagi emiten-emiten kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Lantas, bagaimana realisasi pergerakan harga saham emiten kendaraan listrik hingga saat ini?

Mengutip RTI, harga saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) dibuka naik Rp 1 ke posisi Rp 138 per saham dari harga awal Rp 137. Saham SLIS naik 0,73 persen ke level Rp 138 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (16/8/2023).

Saham SLIS berada di level tertinggi Rp 139 dan terendah Rp 136 per saham. Total frekuensi perdagangan 641 kali dengan volume perdagangan 3,90 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 537,25 juta.

Harga saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dibuka naik Rp 25 ke posisi Rp 5.525 per saham dari harga awal Rp 5.500. Saham NFCX turun 2,27 persen ke level Rp 5.375 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (16/8/2023).

Saham NFCX berada di level tertinggi Rp 5.575 dan terendah Rp 5.375 per saham. Total frekuensi perdagangan 116 kali dengan volume perdagangan 56,10 ribu saham. Nilai transaksi harian Rp 304,86 juta.

Harga saham PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) dibuka staganan di posisi Rp 6.875 per saham. Saham MCAS terkoreksi 0,36 persen ke level Rp 6.850 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (16/8/2023).

Saham MCAS berada di level tertinggi Rp 7.200 dan terendah Rp 6.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 252 kali dengan volume perdagangan 179,50 ribu saham. Nilai transaksi harian Rp 1,24 miliar.

 


Gerak Saham WIKA

Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dibuka stagnan di posisi Rp 392 per saham. Saham WIKA turun 2,04 persen ke level Rp 3,84 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (16/8/2023).

Saham WIKA berada di level tertinggi Rp 392 dan terendah Rp 380 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.642 kali dengan volume perdagangan 13,61 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 5,22 miliar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmennya dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik di masyarakat. Termasuk juga dalam memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha di industri kendaraan listrik ini.

Sektor ini menjadi salah satu upaya Jokowi untuk memperkuat hilirisasi dari sumber daya alam (SDA) yang dimiliki. Salah satu prioritasnya adalah ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) yang ditopang oleh nikel yang banyak dimiliki Indonesia.

"Dukungan fiskal telah diberikan berupa insentif perpajakan dan berbagai insentif fiskal lainnya. Selama ini telah diberikan dukungan terhadap pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)," ujarnya dalam Pidato Presiden pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangan, di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.

 


Ekosistem Industri

Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia menilai, hal ini untuk mendorong percepatan transformasi ekonomi untuk penciptaan nilai tambah yang tinggi, perluasan kesempatan kerja, dan penggunaan energi yang ramah lingkungan sehingga dapat menurunkan emisi, serta efisiensi subsidi energi.

Ekosistem IndustriDia juga mencatat, dukungan terhadap pengembangan ekosistem industri KBLBB juga dilakukan di banyak negara seperti di Amerika Serikat, Eropa, Tiongkok, dan beberapa negara tetangga Indonesia seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

"Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah memperkenalkan serangkaian insentif yang diarahkan baik dari sisi supply maupun demand untuk menstimulus investasi dan penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat secara luas," bebernya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya