Liputan6.com, Jakarta - Kim Jong Un mengucapkan kata terima kasih kepada Vladimir Putin saat menyambut dirinya di pusat antariksa Rusia Kosmodrom Vostochny pada Rabu (13/9).
Dari video yang telah terpublikasi di saluran Telegram resmi milik Kremlin, terlihat jelas kalimat pertama yang keluar dari mulut Kim.
Advertisement
“Terima kasih telah mengundang kami di tengah jadwal sibuk Anda,” kata Kim kepada Putin sambil berjabat tangan dan saling menyapa, dikutip dari laman BBC, Rabu (13/9/2023).
Terlihat pula bagaimana gaya kedua pemimpin negara yang saling bertemu. Kim Jong Un datang dengan setelan jas hitam rapi yang dipadupadankan dengan kemeja putih serta dasi warna cream.
Begitu pula dengan Vladimir Putin yang menyambut Kim Jong Un dengan setelan jas hitam rapi, kemeja putih serta dasi merah.
"Ini adalah kosmodrom baru kami," kata Putin sambil memperkenalkan antariksa Rusia Kosmodrom Vostochny yang diluncurkan pada tahun 2016.
Kim kemudian mengucapkan terima kasih kepada Putin atas undangan tersebut.
Putin juga mengajak Kim berkeliling fasilitas di Kosmodrom Vostochny, menurut TV Rusia.
Menurut laporan media yang ikut rombongan, Kim akan diperlihatkan bagaimana Angara diluncurkan dan dirakit.
Dia dan Putin juga akan mengunjungi kompleks peluncuran Soyuz-2, setelah itu baru kedua pemimpin negara akan mengadakan negosiasi.
Ruang antariksa ini dibangun pada tahun 2016, sekitar satu dekade setelah ditugaskan oleh Putin. Dia mengatakan pada saat itu bahwa tidak ingin terlalu bergantung pada negara lain dalam program eksplorasi ruang angkasanya.
Rusia Mengharapkan Kunjungan yang Signifikan
KCNA melaporkan bahwa para pejabat yang menyambut Kim Jong Un di Khasan mengatakan, Presiden Putin secara pribadi mengutus mereka ke stasiun perbatasan untuk menyambutnya.
Para pejabat tersebut diklaim juga menuturkan bahwa pemerintah dan rakyat Rusia melakukan yang terbaik untuk menghadirkan keramahtamahan yang tulus dengan harapan kunjungan Kim Jong Un akan signifikan.
Selama upacara penyambutan, menteri sumber daya alam Rusia disebut memberikan hadiah kepada Kim Jong Un. Namun, belum diketahui apa persisnya hadiah tersebut.
Setelah seremoni penyambutan, Kim Jong Un dilaporkan berangkat ke tujuan berikutnya, yang dirahasiakan.
Laporan KCNA menyebutkan, Kim Jong Un berangkat ke Rusia pada Minggu (10/9) sore atas undangan Presiden Putin.
Advertisement
Diperkirakan Bertemu di Vladivostok hingga Kosmodrom Vostochny
Pertemuan Kim Jong Un dan Putin digambarkan sebagai dorongan bersama demi mendukung satu sama lain dalam menangani kebuntuan dengan Barat. Korea Utara disebut mengincar bantuan ekonomi, energi, dan teknologi militer, sementara Rusia menginginkan amunisi, yang mungkin digunakan dalam Perang Ukraina.
Yang jelas, kesepakatan senjata apapun dengan Korea Utara akan melanggar sanksi PBB, yang didukung Rusia di masa lalu.
Banyak yang berasumsi Kim Jong Un dan Putin akan bertemu di Vladivostok, sebuah kota dekat dengan perbatasan, yang jadi lokasi pertemuan mereka pada tahun 2019.
Putin sendiri memang sedang berada di Vladivostok untuk menghadiri sebuah forum ekonomi.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov hanya mengonfirmasi bahwa Kim Jong Un telah memasuki Rusia. Kim Jong Un dan Putin, ujar Peskov, akan bertemu setelah forum Vladivostok dan pertemuan itu mencakup makan siang.
Namun, ada pula sejumlah media berita Rusia yang berspekulasi bahwa pertemuan Kim Jong Un dan Putin berlangsung di pusat antariksa Rusia Kosmodrom Vostochny, yang nantinya akan dikunjungi Putin. Di forum, Putin menolak mengatakan apa yang ingin dia lakukan di sana.
Mengutip AP, rute menuju Kosmodrom Vostochny disebut berputar-putar dan tidak jelas berapa lama kereta lapis baja Kim Jong Un yang bergerak lambat akan tiba di sana.
Menurut Korea Selatan, mereka yang turut serta mendampingi Kim Jong Un dalam lawatannya ke Rusia adalah Jo Chun Ryong, pejabat partai yang bertanggung jawab atas kebijakan amunisi; Menteri Luar Negeri Choe Sun Hui; sejumlah pejabat militer top termasuk Ri Pyong Chol, Kim Myong Sik, dan Pak Jong Chon; ketua Komite Sains dan Teknologi Luar Angkasa Korea Utara Pak Thae Song; serta Menteri Pertahanan Kang Sun Nam.