Liputan6.com, Ciamis - Kabupaten Ciamis memiliki kekayaan potensi alam yang bernilai ekonomis. Salah satu potensi tersebut adalah pohon kelapa.
Dari pohon kelapa terciptalah seni nyerere khas Ciamis yang memanfaatkan lidi pohon kelapa. Salah satu kerajinan dari lidi ini adalah piring lidi.
Mengutip dari Visit Ciamis, seni nyerere berasal dari Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg. Nyerere adalah seni helaran perwujudan dari nyere atau lidi.
Kesenian ini lahir dari latar belakang Kabupaten Ciamis, khususnya di Desa Sukamaju yang memiliki pohon kelapa melimpah. Ide ini muncul dari banyaknya kerajinan bambu, sehingga tercetuslah pemikiran untuk melahirkan seni yang terbuat dari nyere atau lidi.
Baca Juga
Advertisement
Seni nyerere juga menjadi wujud karakter manusia yang artistik dan estetik, sehingga bisa memberikan arti luas dengan nilai-nilai simbolis. Nilai simbolis yang dimaksud adalah nilai kekerabatan dari wujud penyatuan media lidi dan berbagai anyaman dalam satu tubuh nyerere.
Kesenian ini juga melambangkan masyarakat Ciamis yang guyub dan rukun. Salah satu sanggar yang menggarap kesenian nyerere adalah Sanggar Seni Sawargi.
Biasanya kesenian ini tampil di berbagai acara, seperti pawai, arak-arakan, atau karnaval. Setiap tampil, Seni nyerere diiringi musik khas Sunda.
Tak hanya melahirkan seni nyerere, pohon kelapa di Kabupaten Ciamis juga memiliki banyak manfaat lainnya. Pada masa pemerintahan RAA Kusumadiningrat, Kabupaten Ciamis pernah menjadi penghasil minyak kelapa terbesar di Jawa Barat.
Minyak tersebut merupakan hasil kreasi dari kekayaan potensi pohon kelapa di Kabupaten Ciamis. Selain dijadikan minyak, seluruh bagian kelapa juga dapat memberikan manfaat lainnya, misalnya buah kelapa yang bisa dikonsumsi langsung atau diolah menjadi kuliner lain.
Bagian pohonnya juga dapat dijadikan kayu yang kokoh. Sementara bagian akar bisa dimanfaatkan sebagai obat.
Pada bagian daun, lidi pohon kelapa dimanfaatnya sebagai seni nyerere. Sementara itu, daunnya bisa dijadikan pembungkus kupat.
(Resla Aknaita Chak)