Liputan6.com, Jakarta - Tanah amblas yang terjadi di Jalan Kedisan-Cebok-Tegalalang, yang merupakan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Gianyar, semakin meluas. Lubang amblas tersebut disinyalir terjadi akibat cuaca ekstrem. Meski amblasan itu sudah terjadi sejak akhir 2021, sampai saat ini belum ada penanganan dan perbaikan.
Advertisement
Kepala BPDB Gianyar Ida Bagus Putu saat dihubungi Regional Liputan6.com, Rabu (13/9/2023), menceritakan kronologi terjadinya amblasan yang ukurannya terus membesar.
Bermula pada 20 Desember 2021, cuaca ekstrem berupa hujan lebat membuat amblas ruas jalan kabupaten Gianyar, yang lokasinya berada di antara Kedisan - Cebok - Tegallalang.
Putu menyebut, menindaklanjuti usulan tersebut, Dinas PUPR Kabupaten Gianyar melalui Bidang Bina Marga melakukan survei ke lapangan dan selanjutnya melakukan perhitungan RAB rencana penanganannya.
"Dari hasil survei itu didapat rencana pembangunan Dingding Penahan Tanah (DPT) setinggi 75 meter dan panjang 20 meter dengan kebutuhan RAB sebesar Rp34,5 miliar," katanya.
Hingga saat ini Tim TAPD masih melakukan kajian kajian terhadap alternatif pemindahan ruas jalan ke arah barat lokasi amblas.
"Pertimbangannya keamanan struktur jalan dan efisiensi anggaran," katanya lagi.
Amblasan Semakin Luas
Hingga akhirnya pada Senin (11/9/2023), di lokasi tersebut kembali terjadi peristiwa jebol susulan yang mengakibatkan area amblasansemakin melebar hingga ke seluruh badan jalan dan menyebabkan kondisi ruas jalan saat ini putus total.
Sehubungan dengan kondisi terkini pada lokasi, perlu dilakukan kajian yang lebih komprehensif terkait kedua alternatif rencana penanganan yang akan dilakukan, baik pembangunan DPT dan rehabilitasi jalan maupun pemindahan sebagian ruas badan jalan.
Advertisement