Liputan6.com, Jakarta - Mengelola keuangan bukanlah perkara yang mudah karena setiap harinya manusia harus melawan ego dan dituntut cerdas dalam mengatur keuangan.
Di zaman serbadigital ini manusia dipermudah dalam melakukan pinjaman online atau pinjol, sehingga tak mengherankan jika sekarang banyak orang yang terlilit utang dan jadi santapan rentenir.
Advertisement
Pinjaman online tidak hanya menjerat kalangan pekerja, tetapi juga kalangan mahasiswa akibat rasa gengsi yang lebih besar dari pada logika.
Maka tepat sekali yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan mengunjungi kampus UIN Raden Mas Said Surakarta, dan memberikan edukasi keuangan sekaligus memberikan dukungan pendampingan kepada para mahasiswa.
"Harapannya, memberikan edukasi dan pendampingan kepada adik-adik mahasiswa agar memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang baik dan terhindar dari penipuan investasi atau aktivitas keuangan ilegal," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, Selasa (12/9).
Rektor UIN RMS, Prof. Dr. H. Mudofir, menyebut, selain menimba ilmu pengetahuan di kampus, mahasiswa juga harus meningkatkan pemahamannya terhadap sektor keuangan. "Hal itu penting dilakukan untuk menunjang arah kehidupan yang sedang dijalani para mahasiswa," ujarnya.
Prof Mudofir mengapresiasi kinerja OJK yang sudah bersinergi dengan kampus dalam bidang literasi keuangan. Pihak UIN RMS Surakarta akan terbuka dalam menerima wawasan tentang keuangan dari pihak Otoritas Jasa Keuangan.
Literasi finansial penting sebagai tindakan preventif agar terhindar dari perangkap pinjol. Bagi teman-teman yang sedang mengalami masalah finansial, perlu diingat bahwa tidak ada kata terlambat untuk untuk memperbaiki dan berubah ke arah yang benar.
Literasi finansial dan komitmen yang kuat untuk berubah ke arah yang lebih baik adalah kunci solusi dari permasalahan tersebut. Di masa mendatang, diharapkan semua masyarakat terdidik dan kaya akan pengetahuan keuangan agar stabil secara finansial melalui literasi keuangan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement