Liputan6.com, Marakkesh - Pada 8 September 2023, Maroko diguncang oleh gempa bumi hebat dengan kekuatan yang terdeteksi oleh United States Geological Survey (USGS) atau Badan Survei Geologi Amerika Serikat, mencapai magnitudo 6,8.
Dalam hitungan jam, jumlah korban jiwa akibat gempa di Maroko yang sebelumnya hitungan jari bertambah drastis menjadi ratusan dan kini mencapai ribuan orang.
Advertisement
Melansir dari The New York Times, Sabtu (16/9/2023), sebelum gempa terjadi ternyata orang-orang di sekitar Marrakesh, Maroko, sempat merekam video yang menunjukkan kilatan cahaya aneh di langit.
Video tersebut memperlihatkan kilatan cahaya misterius di langit. Fenomena langit asing yang disebut sebagai earthquake lights atau cahaya gempa dan cenderung terjadi di atas daerah yang mengalami tekanan seismik.
Menurut Karen Daniels, seorang fisikawan di North Carolina State University, "masyarakat selalu penasaran dengan fenomena ini. Ini adalah salah satu misteri yang terus muncul namun tidak pernah sepenuhnya terungkap," katanya.
Penelitian tentang cahaya gempa sulit dilakukan karena gempa bumi tidak bisa diprediksi. Tanpa mengetahui kapan atau di mana peristiwa ini akan terjadi, para peneliti menghadapi kesulitan dalam menempatkan peralatan sensitif yang dapat mendeteksinya.
Bahkan menurut USGS, ada beberapa ahli yang meragukan apakah cahaya ini benar-benar terkait dengan gempa bumi.
Cahaya Gempa, Fenomena Misterius yang Dilaporkan Selama Berabad-Abad
Akan tetapi, menurut John Ebel, seorang seismolog di Boston College yang telah menulis buku tentang sejarah gempa bumi di timur laut Amerika Serikat, laporan mengenai cahaya-cahaya seperti ini telah ada selama berabad-abad.
Dalam sebuah penelitian tahun 2014, para peneliti menemukan catatan mengenai fenomena kilatan di langit dari 65 gempa bumi yang terjadi di Eropa dan Amerika pada abad ke-18, ke-19, dan ke-20.
Orang-orang telah melaporkan berbagai jenis cahaya gempa, mulai dari cahaya yang bersinar tinggi di langit hingga dekat di cakrawala. Ada yang berlangsung selama beberapa menit, ada pula yang berkedip-kedip seperti kilat. Kilatan tersebut juga terlihat memiliki berbagai warna.
"Semua ini telah dilaporkan oleh para saksi," ungkap Dr. Ebel. "Kita tidak bisa dengan pasti mengatakan mana yang benar-benar nyata dan mana yang merupakan hasil dari imajinasi mereka."
Kemunculan kamera dashboard, ponsel pintar, dan media sosial memberikan data yang bukan hanya berdasarkan cerita subjektif. Sebagai contoh, video cahaya gempa sempat mencuat selama gempa bumi di Guerrero, Meksiko pada tahun 2021.
Advertisement
Teori dan Keraguan Para Ahli Terkait Sumbernya
Satu teori mengenai terbentuknya cahaya gempa adalah bahwa gesekan antara lempeng tektonik menghasilkan listrik. Namun, para ahli meragukan ide ini karena biasanya hal ini terjadi ketika dua material yang berbeda bergesekan dan menarik muatan listrik satu sama lain.
"Reaksi antara batuan bertemu dengan batuan bukanlah situasi di mana orang bisa menghasilkan pemisahan muatan yang besar," ungkap Dr. Daniels, "Sehingga, penjelasan ini sepertinya tidak cukup memadai untuk apa yang disaksikan orang-orang."
Menurut Dr. Daniels, penjelasan lain mungkin adalah lonjakan listrik dari kabel listrik yang terguncang oleh gempa bumi. Akan tetapi, baik dia maupun para ahli lainnya tidak mengecualikan kemungkinan bahwa tidak ada kaitan antara cahaya tersebut dengan peristiwa tektonik.
Dr. Daniels juga mengatakan, "Kita merasa aman dengan hal-hal yang dapat kita pahami, dan kita merasa ketakutan oleh hal-hal yang tidak kita pahami. Saya rasa itulah salah satu alasan mengapa kita sangat tertarik oleh fenomena ini."
Gempa Maroko: 50 Ribu Rumah Hancur
Kerajaan Maroko berduka akibat gempa besar yang terjadi di area Pegunungan Atlas pada Jumat malam (8/9). Menurut laporan Anadolu Agency, ada 50 ribu rumah yang hancur akibat bencana alam tersebut.
Kerusakan rumah tersebut ada yang bersifat menyeluruh atau parsial. Pemerintah Maroko lantas sepakat untuk memberikan santunan senilai lebih dari dua ratus juta rupiah kepada keluarga yang rumahnya hancur.
Dilaporkan Middle East Monitor, Jumat (15/9/2023), keputusan itu diambil usai pertemuan yang dipimpin oleh Raja Mohammed VI.
Keluarga yang rumahnya benar-benar hancur akan mendapat santunan hingga 140 ribu dirham Maroko (Rp 209 juta). Bagi korban yang rumahnya hancur parsial, dana santunannya mencapai 80 ribu dirham (Rp 119 juta).
Ada pula santunan sebesar 30 ribu dirham (Rp 44,9 juta) bagi orang-orang yang terdampak gempa.
Advertisement