Liputan6.com, Jakarta - Komisi VI DPR RI menyetujui alokasi anggaran Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun anggaran 2024 senilai Rp 1,229 triliun.
Persetujuan ini sesuai dengan surat Badan Anggaran DPR RI Nomor B/11091/AG.05.02/09/2024 per tanggal 11 September 2023 tentang penyampaian hasil pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Advertisement
"Komisi VI DPR RI menyetujui alokasi anggaran Kementerian Investasi/BKPM tahun anggaran 2024 sebesar Rp 1.229.295.942.000," demikian pernyataan kesimpulan Wakil Komisi VI DPR RI Sarmuji, dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, disiarkan secara daring pada Rabu (13/9/2023).
“Sesuai Surat Badan Anggaran DPR RI tersebut Komisi VI DPR RI meminta agar Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI dapat segera menyampaikan penyesuaian anggaran per program paling lambat 14 September 2023 untuk selanjutnya akan disampaikan keBadan Anggaran DPR RI,” lanjut draft kesimpulan itu.
Nilai anggaran tersebut menandai penambahan dari yang diajukan sebelumnya sebesar Rp 1,226 triliun terkait dengan perubahan pada kenaikan gaji sebesar Rp 2,9 miliar.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya menerima hasil keputusan DPR RI dan tidak ingin menyampaikan pandangannya yang lain terkait dengan penetapan pagu anggaran kementerian/lembaga untuk tahun 2024.
"Karena kalau rakyat sudah mengatakan demikian, siapa lagi yang harus kami dengar,” ujar Bahlil.
“Karena OSS harapan dari publik harus bagus,” katanya.
Rayakan HUT ke-50 Tahun, BKPM Sebar Penghargaan ke Investor
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menilai kegiatan investasi memiliki posisi yang sangat krusial dalam usaha peningkatan pertumbuhan dan proses pemulihan krisis ekonomi di Indonesia.
Perjalanan panjang BKPM selama 50 tahun sebagai inisiator, fasilitator, dan koordinator kegiatan investasi di Indonesia, merupakan perjuangan dan kerja keras dalam menarik investasi untuk membangun Indonesia. Kementerian Investasi/BKPM lantas menggelar Penghargaan Anugerah Investasi Pionir 2023 untuk merayakan hari jadinya yang ke-50 tahun.
"Penghargaan Anugerah Investasi Pionir 2023 ini kami gelar bertepatan dengan puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-50 Kementerian Investasi/BKPM. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada perusahaan-perusahaan yang telah tumbuh bersama-sama BKPM sejak tahun 1973 serta telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6/2023).
Dalam gelaran tersebut, Kementerian Investasi/BKPM turut memberikan Anugerah Investasi Pionir 2023 kategori Penanaman Modal Asing (PMA). Pionir Terbaik Kategori Sektor Sekunder. Apresiasi untuk pelaku industri pengolahan yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi atau setengah jadi ini diberikan kepada PT Unilever Indonesia Tbk.
Unilever dinilai sebagai salah satu pionir perusahaan multinasional yang telah menanamkan investasi secara berkelanjutan di tingkat nasional oleh Tim Kementerian Investasi/BKPM.
Perusahaan juga dinilai sebagai perusahaan yang konsisten melakukan penanaman modal asing (PMA) atau penanaman modal dalam negeri (PMDN), yang mendorong kemajuan berbagai sektor di Indonesia.
Advertisement
Ekonomi Indonesia
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti, menyampaikan rasa bangga bersama lebih dari 4.800 karyawan Unilever Indonesia atas apresiasi yang diberikan Kementerian Investasi/BKPM. Ira optimis bahwa ekonomi Indonesia di masa depan akan cerah.
Perseroan juga berkomitmen memberikan berbagai inovasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Saat ini, dari seluruh portofolio usaha Unilever Indonesia, diyakini telah melahirkan setidaknya ratusan ribu lapangan kerja tidak langsung dimana mereka terlibat di rantai pasok utama perseroan, semisal petani, distribusi, hingga peritel.
"Kami sangat bangga, Unilever Indonesia menerima Pioneering Award in the Foreign Investor dari Menteri Penanaman Modal/BKPM. Sebagai perusahaan yang telah hadir di Indonesia selama hampir 90 tahun. Selama itu, kami telah bersama putra-putri terbaik bangsa Indonesia membangun sinergi bagi seluruh pemangku kepentingan," ucap Ira.
Prospek Ekonomi Indonesia
Ira percaya, bahwa ekonomi Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan dengan berbagai keunggulan dan sumber daya yang dimiliki. Unilever berkomitmen akan terus mengembangkan bisnis di Indonesia, dan semakin berkontribusi dalam menjawab tantangan zaman.
Saat ini Unilever Indonesia mengoperasikan 8 fasilitas manufaktur di seluruh Indonesia, dan menjual 43 merek terpercaya di kategori Beauty and Wellbeing, Personal Care, Home Care, Nutrition, dan Ice Cream.
"Kami percaya pada masa depan negara yang cerah. Bersama Kementerian Penanaman Modal/BKPM, kami berharap dapat mengembangkan bisnis kami dan memberikan dampak berkelanjutan bagi negara dan rakyatnya," pungkas Ira.
Advertisement