Sandiaga Uno Yakin Ekonomi Digital Buka 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru di Tahun Politik

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis target penciptaan 4,4 juta lapangan pekerjaan baru bisa tercapai di 2024.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Sep 2023, 17:45 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam acara Digi-Talk Fest di Ritz Carlton Mega Kuningan Hotel, Jakarta, Rabu (13/9/2023). (Maulandy/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis target penciptaan 4,4 juta lapangan pekerjaan baru bisa tercapai di 2024.

Menurut dia, kehadiran ekonomi digital akan turut membantu penciptaan lowongan kerja baru tersebut di tengah tahun politik.

"Untuk di 2024 dengan bantuan ekonomi digital kita membidik penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru," ujar Menparekraf Sandiaga Uno di sela-sela acara acara Digi-Talk Fest di Ritz Carlton Mega Kuningan Hotel, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Sandi mengatakan, perhelatan acara seperti Digi-Talk Fest juga turut membantu misi pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem digital.

"Dan sangat terbantukan dengan Digi-Talk Fest ini karena mengangkat produk-produk UMKM kita untuk bisa terdigitalisasi," imbuhnya.

"Target pemerintah tahun ini dari UMKM yang sudah onboading sekitar 30 juta dalam program yang kita dorong secara lintas kementerian/lembaga, yaitu Bangga Buatan Indonesia," kata Sandi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun yakin seluruh targetnya bisa tercapai berkat antusiasme yang luar biasa dari para pelaku usaha UMKM. Berkat digitalisasi, kelompok ibu-ibu disebutnya kini sangat bersemangat menawarkan produk jualannya masing-masing.

"Ini adalah sebuah optimisme yang menurut saya luar biasa dan perlu kita analisasi untuk bisa menghasilkan peluang-peluang untuk penciptaan lapangan kerja," pungkas Sandiaga Uno. 


Dorong Pertumbuhan, Ekonomi Kreatif Butuh Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

Direktur Izin Tinggal Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Pramella Yunidar Pasaribu dalam acara Digi-Talk Fest di Ritz Carlton Mega Kuningan Hotel, Jakarta, Rabu (13/9/2023). (Maulandy/Liputan6.com)

Sebelumnya, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menilai sektor ekonomi kreatif memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Sinergitas ini diperlukan untuk menggapai target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen ke depannya.

Hal ini turut disampaikan Direktur Izin Tinggal Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Pramella Yunidar Pasaribu dalam acara Digi-Talk Fest di Ritz Carlton Mega Kuningan Hotel, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

"Acara ini memiliki makna yang mendalam, karena kita akan merayakan entitas budaya dan teknologi yang akan memperkuat ekonomi kreatif," ujar Pramella.

Menurut dia, pengembangan ekonomi kreatif sangat relevan dengan perubahan zaman yang dihadapi. Khususnya jika dilihat dari perkembangan teknologi dan berinteraksi budaya yang turut menciptakan nilai dalam sektor ekonomi kreatif.

"Budaya kita juga sangat kaya, memberikan inspirasi dan budaya yang terus berkembang," imbuh Pramella.

 


Bersama-sama Kejar Target

Oleh karenanya, ia menekankan perlunya kolaborasi pemerintah dan pihak swasta dalam penguatan ekonomi. Pramella bilang, keduanya bakal saling melengkapi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.

"Ini sangat didukung pemerintah, memastikan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi, serta ciptakan lingkungan bisnis yang lebih stabil," kata Pramella.

Tak lupa, pemerintah juga mendorong peran pelaku usaha UMKM untuk bersama-sama mengejar target pertumbuhan ekonomi. Utamanya, UMKM merupakan salah satu sektor penyedia lapangan kerja terbanyak.

"Sektor swasta adalah mesin utama pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan UMKM dalam sektor swasta juga menciptakan lapangan kerja, tingkat produktivitas dan inovasi. Itu merupakan investasi modal untuk pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

 

Infografis Harapan & Langkah Nyata G20 Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya