Liputan6.com, Solo - Ragam cara orang berlomba mengatasi stunting atau gizi buruk. Tak terkecuali para akademisi.
Tim Pengabdian Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Kota Surakarta yang diketuai M. Hery Yuli Setiawan dengan anggota Dian Pertiwi Ajie dan Yetty Isna Wahyu Septiana menyelenggarakan kegiatan edukasi dalam rangka pencegahan stunting. Kegiatan ini melibatkan beberapa mitra yaitu HIMPAUDI (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia) Kota Surakarta dan Lembaga KB/TK Aisyiyah Al Amin Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
Sebanyak 30 peserta yang merupakan pendidik dari perwakilan lembaga TK dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Jebres, Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan dan Kecamatan Pasar Kliwon dilibatkan dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari pada 9 sampai 10 September 2023 di Lembaga KB/TK Aisyiyah Al Amin.
“Kami berharap dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dapat membantu upaya zero stunting di Kota Surakarta,” kata Hery Yuli Setiawan.
Baca Juga
Advertisement
Selama pelaksanaan kegiatan, para peserta diberikan materi edukasi bertema Stunting dan Pencegahan serta Penuntasan Stunting dengan Pengenalan Makanan Tradisional Melalui Kegiatan Fun Cooking. Selama kegiatan, peserta berdiskusi dan diajarkan bagaimana mengolah makanan lokal sebagai upaya penurunan stunting.
Menurut Heri, kegiatan fun cooking merupakan kegiatan langsung dalam membuat makanan dengan menggunakan bahan-bahan yang disediakan dan melibatkan pendampingan para pendidik. Dalam proses pembelajaran di Lembaga PAUD, kegiatan fun cooking juga menjadi salah satu pendekatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak sehingga dapat memudahkan anak memahami materi yang disampaikan pendidik.
Para peserta di kegiatan pengabdian ini dibagi 6 kelompok dan setiap kelompok diminta menyajikan makanan-makanan tradisional seperti gabin tape, gethuk keju, semar mendem dan sosis solo. Makanan-makanan tradisional ini telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak sehingga pemberian makanan tradisional ini dapat mendukung kebutuhan gizi pada masa pertumbuhan anak-anak.
Selain itu, pengenalan makanan tradisional melalui kegiatan fun cooking ini juga sebagai bentuk edukasi para pendidik di PAUD dan orangtua dalam pemenuhan gizi seimbang untuk mencegah dan penuntasan stunting tak perlu menggunakan bahan yang mahal, namun cukup menggunakan bahan yang mudah dan murah.