Perusahaan Chip Milik Softbank, Arm Patok Harga IPO USD 51

Produsen chip Arm menetapkan batas atas harga perdana di kisaran USD 51 dalam rangka penawaran umum perdana saham atau IPO.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Sep 2023, 09:19 WIB
Perusahaan produsen chip Arm menawarkan harga perdana USD 51 per saham dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).(AP Photo/Seth Wenig, file)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan milik Softbank, produsen chip Arm menawarkan harga perdana USD 51 per saham dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Dikutip dari CNBC, kapitalisasi pasar Arm termasuk saham yang beredar senilai USD 54 miliar atau sekitar Rp 829,83 triliun (asumsi kurs 15.367 per dolar AS) pada harga harga penawaran USD 51 atau sekitar Rp 783.611. Sebelumnya perseroan tawarkan harga perdana di kisaran USD 47-USD 51.

Dalam keterangan resmi perseroan, Arm akan memakai perdagangan dengan kode saham ARM pada Kamis, 14 September 2023. Perusahaan yang berbasis di Inggris ini mencatatkan 95,5 juta depository shares di Nasdaq. Saat ini pemilik Arm, Softbank memiliki 90 persen saham yang beredar.

Dalam prospektusnya, Arm menyebutkan, pendapatan tahun fiskal yang berakhir Maret 2023 turun 1 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD 2,68 miliar. Laba bersih pada tahun fiskal 2023 turun 22 persen menjadi USD 524 juta.

Arm memanfaatkan euforia kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk membuka pasar IPO teknologi setelah sepi hampir dua tahun ini. IPO Arm akan menjadi penawaran saham perdana teknologi terbesar pada 2023.

Valuasi Arm untuk perusahaan chip sangat tinggi jika dibandingkan dengan pelaku industri lainnya selain Nvidia. Dengan valuasi sekitar USD 54 miliar, Arm akan memiliki price to earning sekitar 104, berdasarkan laba tahun fiskal terakhir.

Sementara itu, valuasi Nvidia sekitar 108 tetapi itu setelah memperkirakan pertumbuhan pendapatan 170 persen untuk kuartal saat ini yang didorong chip AI.

Banyak pelanggan Arm termasuk Apple, Google, Nvidia, Samsung, AMD, Intel dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company akan membeli saham dari IPO. Adapun teknologi Arm digunakan 99 persen prosesor seluler di seluruh dunia.

 


Pelanggan Arm Ikut Partisipasi di IPO

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Arm menguraikan cara kerja prosesor pusat pada tingkat paling dasar, seperti melakukan aritmatika atau cara akses memori komputer.  Perusahaan ini awalnya didirikan pada 1990 untuk membuat chip untuk perangkat dengan baterai dan berkembang pesat ketika mulai digunakan secara luas pada chip ponsel pintar.

Arm memakai daya lebih kecil dibandingkan x86 yang dipakai pada PC dan chip server oleh Intel dan AMD.

Meski beberapa pelanggan Arm hanya memakai set instruksi dan merancang CPU sendiri, Arm juga melisensikan seluruh desainnya kepada produsen chip yang dapat digunakan sebagai inti CPU dalam chi mereka sendiri. Amazon memakai desain Arm di beberapa chip servernya.

Saat presentasi kepada investor, pejabat Arm menuturkan,perusahaannya memiliki ruang tumbuh lebih dari sekadar ponsel pintar dan ingin merancang lebih banyak chip untuk pusat data dan aplikasi AI. Total pangsa pasar dari desain chip ini bernilai USD 250 miliar pada 2025.


Investor Strategis Minat Investasi Melalui IPO Arm Perusahaan Chip Milik Softbank

Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

 Sebelumnya, pelanggan Arm Holdings Limited termasuk Apple Inc, Nvidia Corp, Alphabet Inc dan Advanced Micro Devices Inc telah setuju investasi dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Arm.

Selain itu, Intel Corp, Samsung Electronics Co Ltd, Cadence Design Systems Inc dan Synopsys Inc juga telah setuju berpartisipasi sebagai investor dalam IPO Arm. Hal itu berdasarkan sumber yang ketahui masalah itu, demikian dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (2/9/2023).

Pembicaraan sedang berlangsung dan beberapa calon investor juga sedang diskusi untuk investasi dalam IPO.

SoftBank Group Corp yang memiliki Arm yang berbasis di Inggris menargetkan valuasi antara USD 50 miliar-USD usd 55 miliar atau sekitar Rp 762,56 triliun-Rp 838,26 triliun (asumsi kurs 15.251 per dolar AS). Klien Arm telah setuju investasi dalam kisaran valuasi itu, menurut sumber.

Meski ada kemungkinan permintaan atas saham Arm akan sebabkan valuasi yang lebih tinggi pada saat harga IPO diumumkan, langkah tersebut menunjukkan penurunan dari valuasi USD 64 miliar saat SoftBank akuisisi 25 persen saham di perusahaan tersebut.

Apple, Nvidia, dan investor strategis lainnya telah sepakat investasi antara USD 25 juta-USD 100 juta masing-masing dalam IPO tersebut, menurut sumber. Arm dan SoftBank telah sisihkan 10 persen saham untuk dijual dalam IPO kepada kliennya, menurut laporan Reuters.

Amazon.com Inc yang sebelumnya mengadakan pembicaraan untuk investasi dalam IPO telah memutuskan untuk tidak partisiaspi, menurut sumber.

Perebutan di antara klien Arms yang terdiri dari perusahaan teknologi terbesar di dunia untuk mengambil saham dalam IPO menguji kepatuhan perancang semikonduktor untuk tidak memihak dalam industri chip.

Ketertarikan ini dipicu oleh keinginan perusahaan untuk memperluas hubungan komersial mereka dengan Arm dan memastikan pesaingnya tidak mendapatkan keuntungan, menurut laporan Reuters sebelumnya.

 


Perusahaan Chip Milik SoftBank, Arm Daftar IPO di AS

Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, Perusahaan pembuat chip milik SoftBank Group Corp, Arm, telah mengajukan kepada regulator secara rahasia untuk pencatatan di pasar saham Amerika Serikat (AS), kata Arm pada Sabtu, 29 April 2023. 

Dilansir dari CNBC, Senin (1/5/2023), saat daftarkan Initial Public Offering (IPO) menunjukkan SoftBank terus maju dengan penawaran blockbuster meskipun kondisi pasar buruk, setelah mengatakan pada Maret mereka berencana untuk mendaftarkan Arm di pasar saham AS.

Arm berencana untuk menjual sahamnya di Nasdaq akhir tahun ini, berusaha mengumpulkan antara USD 8 miliar atau setara Rp 117,3 triliun hingga USD 10 miliar atau setara Rp 146,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.663 per dolar AS), kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. 

Dalam sebuah pernyataan, yang mengonfirmasi laporan Reuters sebelumnya tentang rencana IPO, Arm mengatakan ukuran dan kisaran harga penawaran belum ditentukan.

Sumber tersebut memperingatkan waktu dan ukuran IPO yang tepat tergantung pada kondisi pasar dan meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah ini bersifat rahasia.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya