Peserta Pesta Seks Orgy di Jakarta Selatan Diduga Alami Penyimpangan, Polisi Gandeng Psikolog

Bintoro mengatakan, ada sekitar 100 member yang kerap mengikuti acara pesta seks atau orgy tersebut.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 14 Sep 2023, 09:24 WIB
Ilustrasi pesta seks. (Sumber Flickr)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menggandeng psikolog saat memeriksa para peserta pesta seks atau orgy di wilayah Jakarta Selatan. Sebab, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menduga mereka yang jadi member orgy tersebut mengalami penyimpangan seksual. 

"Jadi yang saya lihat itu lebih kepada penyimpangan seks lah. Ini jadi ada psikologis yang memang harus diperhatikan. Makanya kami pas rilis menggandeng psikolog yang mana kami mohon bantuan bagaimana mereka itu (didampingi). Karena tidak akan selesai kalau cuman begitu saja," ujar Bintoro di Jakarta, Rabu, (13/9/2023).

Bintoro mengatakan, ada sekitar 100 member yang kerap mengikuti acara ilegal tersebut.

"Karena memang pengikutnya banyak gituloh. Ada sekain 100 member lah jadi luar biasa," kata dia.

Sampai saat ini polisi masih mendalami terkait member pesta seks yang dikelola tersangka TA selaku inisiator. Serta GA dan YM pasangan suami istri, serta JF untuk mempromosikan acara.

"Masih kita dalami. (para member) masih saksi lah," katanya.

Selain itu, Bintoro mengungkap jika bisnis pesta seks ini dijalankan oleh para sindikat. Dengan menjaring para member lewat website, kemudian menawarkan perempuan pekerja seks komersial (PSK) melalui website.

"Jadi pelaku ini sindikat, itu jelasnya ada di website itu ada penjualnya yang lain bahkan menawarkan cewek-cewek lain ada. Intinya, bukan hanya untuk kegiatan pesta seks tapi ada juga kegiatan menawarkan wanita-wanita untuk teman untuk apa itu ada," ujarnya.


Sudah Beberapa Kali Digelar

Polres Metro Jakarta Selatan menggagalkan pesta seks di Jakarta Selatan. (Merdeka.com/Bachtiarudin Alam)

Polisi telah mengungkap pesta seks tersebut digelar di dua kota yaitu di Bogor, Jawa Barat dan Cilandak, Jakarta Selatan.

"Oke sudah tiga kali satu di Bogor satu di Cilandak, yang satu di Semanggi (tertunda). Sudah beraksi (di Bogor dan Cilandak)," kata Bintoro.

Setiap acara pesta seks yang digelar rata-rata diikuti sembilan sampai sepuluh peserta. Dimana mayoritas didominasi peserta laki-laki yang disiapkan para perempuan.

"Ada yang sepuluh. Ada yang kemarin sembilan tergantung, jadi undangan. Enggak (harus pasangan) masing-masing, perempuan sendiri datang, laki-laki yang banyakan datang tapi ada perempuannya berapa disiapin," kata Bintoro.

Mereka semua saling bergantian pasangan selama pesta seks berlangsung. Setelah para peserta membayar Rp1 juta, untuk wajib mematuhi sejumlah persyaratan yang berlaku.

 

Reporter:Bachtiarudin Alam/Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya