Prancis Siap Terbangkan Bantuan untuk Libya yang Diterjang Banjir Dahsyat

Prancis bersiap menerbangkan bantuan kemanusiaan untuk Libya yang dilanda banji dahsyat. Sementara seorang pejabat kesehatan Libya mengatakan jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 5.100 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 14 Sep 2023, 09:42 WIB
Bantuan Prancis untuk Libya
Prancis bersiap menerbangkan bantuan kemanusiaan untuk Libya yang dilanda banji dahsyat. Sementara seorang pejabat kesehatan Libya mengatakan jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 5.100 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.
Tentara memuat pesawat kargo dengan bantuan bencana untuk Libya di Pangkalan Militer Istres, Prancis, Rabu (13/9/2023). Seorang pejabat kesehatan Libya mengatakan jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 5.100 orang dan diperkirakan akan terus bertambah. (État-Major des Armees via AP)
Juru bicara pemerintah Prancis mengatakan tim penyelamat Prancis yang terdiri dari sekitar 50 orang bertujuan untuk “beroperasi dalam waktu 48 jam” di Libya. (État-Major des Armees via AP)
Libya berada dalam kekacauan politik sejak penguasa lama Kolonel Muammar Khadafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011. (AP Photo/Daniel Cole)
Hal ini menyebabkan negara kaya minyak itu terpecah menjadi pemerintahan sementara yang diakui secara internasional dan beroperasi dari ibu kota, Tripoli, dan pemerintahan lain di timur. (AP Photo/Daniel Cole)
Meski terjadi perpecahan, pemerintah di Tripoli telah mengirimkan pasokan medis, kantong jenazah, dokter, dan paramedis. (État-Major des Armees via AP)
Banjir mirip tsunami menyapu Derna pada Minggu setelah bendungan jebol saat Badai Daniel. (AP Photo/Daniel Cole)
Ada seruan putus asa untuk lebih banyak dukungan kemanusiaan ketika para korban terbaring dalam kantong mayat dan yang lainnya dikuburkan di kuburan massal. (AP Photo/Daniel Cole)
Tim penyelamat sedang menggali puing-puing bangunan yang runtuh dengan harapan menemukan korban selamat - namun harapan tersebut semakin memudar dan jumlah korban tewas diperkirakan masih akan terus meningkat. (AP Photo/Daniel Cole)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya