Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Tiongkok/China buka suara soal kabar mereka bakal melarang penggunaan termasuk pembelian iPhone dan merek smartphone dari luar negeri.
Seperti diketahui, beberapa media sempat memberitakan, China bakal melarang lembaga dan perusahaan pemerintah untuk melarang pekerjanya memakai iPhone di tempat kerja.
Advertisement
Pada Rabu waktu setempat, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China mengatakan bahwa laporan yang meminta pekerja berhenti memakai iPhone di tempat kerja adalah tidak berdasar.
"China belum mengeluarkan undang-undang, peraturan, atau dokumen kebijakan yang melarang pembelian dan penggunaan ponsel merek asing seperti Apple," kata juru bicara Kemenlu China Mao Ning.
Ia juga mengatakan, memang "banyak media" yang mengungkapkan kerentanan keamanan terkait pemakaian HP buatan Apple itu.
"Namun baru-baru ini, kami melihat banyak pemberitaan media mengenai insiden keamanan terkait ponsel Apple," kata Mao Ning, seperti dikutip dari Aljazeera, Jumat (15/9/2023).
"Pemerintah China sangat mementingkan informasi dan keamanan siber serta memperlakukan perusahaan domestik dan asing secara setara," tuturnya menambahkan.
Mao juga menambahkan, semua perusahaan telepon seluler yang beroperasi di Republik Rakyat China harus mematuhi hukum yang berlaku.
Sebelumnya, beredar kabar China bakal melarang pejabat dan pegawai pemerintahan untuk menggunakan iPhone dan perangkat-perangkat merek luar negeri, dengan alasan masalah keamanan.
Laporan dari The Wall Street Journal menyebut, pegawai negeri di China juga tidak boleh memakai perangkat ini untuk bekerja, atau membawanya ke dalam gedung kantor.
Kabar Dilarangnya iPhone oleh Pemerintah Tiongkok
Sebelumnya, ada laporan pelarangan ini merupakan perluasan dari kebijakan Beijing yang sudah lama ada. Jadi, pelarangan ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing di tengah ancaman keamanan siber dari luar negeri.
Laporan lain dari Bloomberg juga menyebut, ini baru langkah awal China, yang kabarnya punya rencana untuk memperluas pelarangan pemakaian HP iPhone dan perangkat dari luar negeri tersebut.
Bloomberg melaporkan, Tiongkok berencana memperluas larangan terhadap iPhone ke berbagai "perusahaan milik negara dan organisasi lain yang dikendalikan pemerintah."
Disebutkan, langkah ini adalah upaya lebih China untuk "menghilangkan pemakaian teknologi asing di lingkungan sensitif" dan "mengurangi ketergantungannya pada perangkat lunak dan sirkuit Amerika."
Berita itu rupanya langsung berdampak pada saham Apple. Mengutip BBC, Jumat (8/9/2023), nilai saham Apple merosot selama dua hari berturut-turut setelah adanya pelarangan atas iPhone di Tiongkok.
Advertisement
Bikin Saham Apple Merosot
Valuasi pasar saham Apple dilaporkan turun lebih dari 6 persen atau hampir USD 200 miliar dalam dua hari terakhir. Kabar itu pun terjadi di tengah meningkatkan persaingan Amerika Serikat dan China di bidang teknologi.
Awal bulan lalu, Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif untuk memberlakukan blok dan peraturan terhadap investasi teknologi tinggi AS di Tiongkok.
Tiongkok juga semakin menekankan penggunaan produk teknologi buatan lokal, karena teknologi telah menjadi masalah keamanan nasional yang utama bagi Beijing dan Washington.
Tak cuma itu, Apple yang baru saja merilis iPhone 15, harus menghadapi persaingan dengan Huawei yang meluncurkan smartphone barunya Mate 60 Pro yang diluncurkan jelang diperkenalkannya HP terbaru Apple itu.
Persaingan AS dan China di Bidang Teknologi
Huawei Mate 60 Pro kabarnya dapat menyaingi iPhone di China, dan disebut terjual dengan pesat di negara asalnya itu. Selanjutnya, perusahaan juga meluncurkan pre-sale untuk model Huawei Mate 60 Pro+.
Menanggapi hal ini, perusahaan riset teknologi berbasis Kanada, TechInsights mengatakan, HP ini memakai prosesor 5G Kirin 9000 baru, yang dikembangkan untuk Huawei oleh perusahaan chip Tiongkok, SMIC.
Analis TechInsights Dan Hutcheson menyebut, ini memperlihatkan bahwa ada kemajuan teknis yang dicapai oleh Tiongkok, di tengah pembatasan akses teknologi semikonduktor dari AS.
(Dio/Dam)
Advertisement