Liputan6.com, Moskow - Mantan Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl yang menjadi terkenal pada tahun 2018 karena berdansa dengan Presiden Vladimir Putin pada hari pernikahannya dilaporkan telah pindah ke St Petersburg, Rusia. Tidak lupa dia membawa kuda poninya, yang diterbangkan dengan pesawat militer Rusia.
Pada tahun 2018, Karin, yang saat itu menjabat sebagai menteri luar negeri Austria -sebuah negara netral- menjadi berita utama ketika dia mengundang Putin ke pernikahannya. Keputusannya menuai kritik luas.
Advertisement
Pasalnya, itu terjadi hanya beberapa bulan setelah sejumlah negara Uni Eropa -kecuali Austria- mengusir diplomat Rusia sebagai tanggapan terhadap serangan ke Sergei Skripal di Salisbury.
Wanita berusia 58 tahun itu kemudian mundur pada tahun berikutnya. Karin yang dinilai sebagai sosok kontroversial di negaranya sendiri lalu pindah ke Prancis pada September 2020 dan menjadi kolumnis tamu untuk Russia Today, media yang diyakini kuat sebagai bagian dari propaganda Kremlin.
Dalam unggahannya di Telegram pada Rabu (13/9/2023), dia mengungkapkan keterkejutannya karena kepindahannya ke Rusia dimaknai secara politis. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa sebelumnya dia telah memindahkan buku, pakaian, dan kuda poninya dari Marseille ke Beirut, Lebanon, dengan DHL pada Juni 2022 setelah "diusir" dari Prancis.
Lebanon, katanya, hanyalah tujuan sementara dan dia bepergian ke Rusia setiap enam pekan untuk bekerja. Di negara pimpinan Putin itu, Karin mendirikan sebuah think tank atau wadah pemikir.
"Karena sanksi maka tidak ada penerbangan maupun DHL," tulisnya, seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (16/9). "Oleh karena itu, saya mengambil opsi penerbangan ke Rusia dari Suriah."
Menurut laporan situs investigasi Rusia, The Insider, pekan lalu, dua ekor kuda poni Karin diterbangkan ke St Petersburg dengan pesawat militer dari pangkalan udara Rusia di Hmeimim, Suriah.
Mendirikan Gorki Centre
Pada Juni 2023, Karin meluncurkan Gorki Centre – sebuah think tank yang terhubung dengan Universitas St Petersburg. Gorki Centre didirikan untuk membantu menentukan kebijakan Rusia dengan fokus pada Timur Dekat dan Timur Tengah.
Pada tahun 2021, Karin bergabung dengan dewan direksi raksasa minyak Rusia, Rosneft.
Dia mengundurkan diri pada Mei 2022 setelah Parlemen Eropa mengeluarkan resolusi yang mengancam sanksi terhadap orang-orang Eropa yang masih menjadi dewan direksi perusahaan-perusahaan besar Rusia.
Advertisement