Liputan6.com, Jakarta - PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) membidik laba dan pendapatan Rp 15 miliar pada akhir 2023. Target tersebut tumbuh dua kali lipat.
Advertisement
Founder dan CEO VENTENY Fortuna International, Jun Waide mengungkapkan, kinerja perseroan berada pada jalur yang tepat untuk mencatat kenaikan pertumbuhan pada sisa tahun 2023.
"Kami berada dalam jalur yang tepat dan semuanya baik-baik saja,” kata Jun Waide dalam pertemuan dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Kamis, 14 September 2023.
"Sekarang menjelang akhir tahun, kami bertujuan untuk meningkatkan keuntungan dan pendapatan Rp. 15 miliar menjadi dua kali lipat," ujar dia.
Hingga semester I 2023, PT Venteny Fortuna International Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 8,02 miliar. Laba tersebut tumbuh 160,39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,08 miliar.
Perseroan mencatat laba tahun berjalan Rp 9,31 miliar hingga semester I 2023, naik 146,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,77 miliar.
Pendapatan perseroan bertambah 101,6 persen menjadi Rp 58,89 miliar hingga semester I 2023. Pada periode semester I 2022, perseroan meraup pendapatan Rp 29,20 miliar.
Dalam kesempatan itu, Jun Waide juga melihat bisnis perusahaan dengan prospek yang positif meski Indonesia memasuki pemilihan umum (pemilu) pada 2024.
Hal itu karena dia yakin, siapun pemimpin yang terpilih nantinya, Indonesia akan konsisten untuk mencapai ambisi generasi emas 2045.
"Terlepas dari tahun politik baru atau pemerintahan baru yany terbentuk, arah utamanya akan tetap sama. Jadi bagi saya saja, hanya visinya saja yang berbeda, tetapi tujuan (tetap sama)," ujarnya.
"Jadi kami sangat optimis, dan kami berharap dapat bekerja lebih jauh dan kuat di pemerintahan yang baru nantinya," ia menambahkan.
VENTENY Tembus IPO
Sebagai informasi, Jun Waide mencetak sejarah setelah perusahaan yang didirkannya, PT. VENTENY Fortuna International Tbk resmi memasuki IPO atau initial public offering (penawaran umum saham perdana) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2022.
Masuknya VENTENY di BEI menjadikan Jun Waide sebagai pengusaha Jepang pertama yang menembus IPO di Indonesia.
"Dengan IPO kami bisa memaksimalkan kehadiran layanan kami di Indonesia. Hal ini memberikan kami akses mudah untuk menjangkau lebih banyak institusi, perusahaan-perusahaan Jepang untuk mendatangkan pendanaan lokal dari Jepang ke Indonesia,” katanya.
"Alasan kami melakukan IPO adalah karena komitmen kami, dan juga kehormatan dan penghargaan kami kepada Indonesia atas yang menyelamatkan (VENTENY) ketika kami hampir bangkrut empat tahun lalu," ujar dia.
Advertisement
Sekilas Tentang VENTENY
Sebagai informasi, VENTENY merupakan start-up yang berdiri di Indonesia pada tahun 2021.
VENTENY menjalankan usaha di bidang Portal Web dan/ atau Platform Digital dengan Tujuan Komersial, Aktivitas Pengolahan Data, Aktivitas Pengembangan Aplikasi Perdagangan melalui Internet (E-Commerce)
Perusahaan ini juga berfokus pada kebahagiaan karyawan, dengan meluncurkan aplikasi digital di antaranya adalah V-nancial (program teknologi finansial), VIP (asuransi dan perlindungan Venteny), V-Nancial Merchant (program keuntungan karyawan), dan V-Academy (program edukasi berbasis teknologi).
"Saya sangat terkesan dengan seberapa cepat pasar menerima layanan baru seperti ini. Karena kami butuh waktu lima tahun untuk membangun (perusahaan)," ungkap Jun Waide.
Alasan Venteny Fortuna International Dirikan Anak Usaha di Jepang
Sebelumnya, PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) mendirikan anak usaha, yakni VENTENY G.K. yang berkedudukan di Tokyo, Jepang pada Kamis, 23 Februari 2023.
"Perseroan telah mendirikan anak perusahaan dengan nama VENTENY G.K. yang berkedudukan di Tokyo, Jepang," tulis Manajemen Venteny Fortuna International dalam keterbukaan informasi, Senin (27/2/2023).
Sementara itu, Venteny Fortuna International berharap dengan didirikannya anak usaha di Jepang akan membantu jalannya bisnis Perseroan, khususnya di bidang pengumpulan dana.
"Dengan berdirinya VENTENY, G.K. di Jepang, hal ini diharapkan dapat membantu jalannya bisnis Perseroan terutama dalam hal fundraising," tulisnya.
Sebelumnya, PT VENTENY Fortuna International Tbk (VTNY) menyatakan komitmen untuk memanjakan pemegang saham lewat kinerja perusahaan.
Founder dan Group CEO PT VENTENY Fortuna International Tbk Jun Waide mengatakan, perseroan mempertimbangkan untuk membagikan dividen, dengan catatan jika perusahaan telah mencatatkan kelebihan profitabilitas setelah penyisihan untuk pencadangan.
"Kami memastikan agar investor kami bahagia dengan kinerja perusahana kami. Jadi ketika kami memiliki kelebihan profitabilitas mengapa tidak dibagikan untuk dividen. Ini akan jadi aksi pembagian dividen pertama yang dilakukan oleh perusahaan teknologi," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Berdasarkan prospektus IPO perseroan, VENTENY berencana membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 30 persen dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan.
Memiliki operasional di Filipina, Singapura, dan Indonesia (sejak tahun 2019), VENTENY memilih Indonesia sebagai pijakan untuk melakukan aksi korporasi IPO.
Venteny Fortuna International melihat skala pasar yang besar dan potensial di Indonesia, serta potensi pertumbuhan pasar modal nasional yang kuat dengan jumlah investor retail yang besar. Meski begitu, perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk berekspansi ke negara lain seperti Thailand dan Vietnam di masa depan.
"Kami juga ekspansi bukan hanya di Indonesia, tapi juga negara lain seperti Thailand dan Vietnam. Untuk itu, kami selalu melihat kesempatan dan peluang untuk membuat investor kami senang,” tambah Jun.
Advertisement
Venteny Incar Kredit UMKM Sentuh Rp 3 Triliun pada 2023
PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) mengincar pertumbuhan kinerja signifikan pada 2023. Sejalan dengan itu, Group Chief Financial Officer Group Chief Financial PT Venteny Fortuna International Tbk, Windy Johan mengatakan perseroan mematok penyaluran kredit untuk segmen B2B mencapai Rp 3 triliun pada 2023.
"Kita ada yang namanya displacement (fund) atau kita berikan growth funding kepada UMKM itu (targetnya) di atas Rp 1 triliun untuk tahun ini. Sehingga kita harapkan di tahun depan meningkat 2 sampai 3 kali,” kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Bersamaan dengan itu, perseroan juga ingin genjot kinerja segmen lain selain finansial. Informasi saja, perseroan memiliki dua lini bisnis utama. Pertama segmen B2B (Business to Business), di mana perseroan memberikan pendanaan atau kredit kepada UMKM untuk mengembangkan usahanya. Kedua, segmen B2B2E (Business to Business to Employee) untuk karyawan.
"Jadi secara keseluruhan, berdasarkan hasil audit di 2022 laba kita sudah tumbuh hampir 300 persen dan kita expect di 2023 nanti tumbuh makin signifikan,” imbuh Group Chief Operation Officer PT Venteny Fortuna International Tbk, Damar Raditya dalam kesempatan yang sama.
Damar menambahkan, meski Indonesia pada tahun depan juga tak lepas dari bayangan resesi, tetapi ia optimistis perseroan masih akan tumbuh. Hal itu utamanya ditopang oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terbukti cukup tahan banting menjadi tulang punggung perekonomian RI.
"Soal resesi, menurut saya indonesia memiliki fundamental yang cukup tangguh dan UMKM adalah core dari bisnis di Indonesia. Untuk itu di 2023 kami akan support SME (UMKM) sehingga bisa sama-sama melalui 2023 dengan lebih baik,” ujar Damar.