Cegah Tragedi Itaewon Terulang, Wali Kota Larang Warga Rayakan Halloween di Shibuya Jepang

Wali Kota Daerah Shibuya di Tokyo, Jepang mengatakan "bukan tidak mungkin" tragedi Halloween Itaewon tahun lalu juga terjadi di Shibuya.

oleh Asnida Riani diperbarui 15 Sep 2023, 07:00 WIB
Orang-orang yang memakai masker berjalan di sekitar persimpangan Shibuya Tokyo, Jepang, Senin (29/11/2021). Penutupan pintu untuk warga negara asing ke Jepang hanya bersifat sementara hingga diperoleh informasi lanjutan tentang varian Omicron. (AP Photo/Kiichiro Sato)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Daerah Shibuya di Tokyo, Jepang mengimbau masyarakat menjauh dari distrik populer tersebut saat perayaan Halloween. Masalah keamanan pada hari yang biasanya menarik banyak pengunjung itu jadi alasannya.

Mengutip Kyodo News, Kamis, 14 September 2023, Ken Hasebe mengatakan "bukan tidak mungkin" insiden di Seoul tahun lalu juga terjadi di Shibuya. Ungkapan ini merujuk pada insiden kepadatan orang yang kemudian disebut-sebut sebagai "tragedi halloween Itaewon."

Lebih dari 150 orang tewas dalam kerumunan massa pada 29 Oktober 2022 di distrik hiburan Itaewon, Seoul, setelah puluhan ribu orang berkumpul untuk bergabung dalam pesta pora Halloween pertama sejak pembatasan Covid-19 dilonggarkan.

"Saya tidak ingin orang ke Shibuya jika mereka datang hanya untuk Halloween," kata Hasebe saat konferensi pers, Selasa, 12 September 2023, seraya menambahkan bahwa distrik tersebut bukanlah tempat pesta. Minum-minum di jalanan telah jadi hal yang normal pada hari itu.

Potensi perkelahian dan banyaknya sampah juga menimbulkan risiko keselamatan, katanya. Banyak orang, termasuk turis asing, diperkirakan akan berkumpul di distrik tersebut, yang terkenal dengan penyeberangannya yang ikonis, untuk merayakan Halloween.

Area ini akan melarang minuman beralkohol di sekitar Stasiun Shibuya mulai 27 Oktober 2023 hingga awal 1 November 2023. Toko-toko di sekitar area tersebut juga akan diminta membatasi penjualan alkohol pada 28 dan 31 Oktober 2023.

Sekitar 100 penjaga keamanan diperkirakan akan dikerahkan, sementara distrik akan meningkatkan pengiriman pesan peringatan untuk pengunjung yang datang. Hasebe juga meminta masyarakat untuk tidak datang dan berkerumun di Shibuya Tokyo selama pandemi.


Nasib Itaewon Kini

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 10 Mei 2020. (JUNG YEON-JE / AFP)

Sekitar 10 bulan setelah tragedi malam Halloween, Itaewon, salah satu distrik kehidupan malam utama di Seoul, masih terus berjuang menarik pengunjung. Tingkat pemulihan yang didorong berbagai proyek untuk menghidupkan kembali kawasan tersebut masih belum merata.

Mengutip Korean Times, 7 September 2023, jalanan Itaewon baru-baru ini jadi ramai dengan staf yang mempromosikan pembukaan sebuah bar di gang di belakang Hotel Hamilton, dekat lokasi tragedi. Jalanan dipenuhi musik keras dan pengunjung, sementara turis asing berjalan-jalan dan mengabadikan pemandangan semarak itu dengan ponsel mereka.

Menurut laporan yang diterbitkan Kementerian UKM dan Startup Korea Selatan pada Juli 2023, penjualan di toko-toko Itaewon pulih hingga sekitar 85 persen dari tingkat sebelum tragedi. Jumlah rata-rata pengunjung ke Itaewon per minggu pada Mei 2023 mencapai 75,6 persen.

Angka-angka itu dibandingkan dengan catatan pengunjung minggu ke-4 bulan Oktober 2022, satu minggu sebelum tragedi tersebut, berdasarkan statistik operator telekomunikasi KT. Sebagai bagian dari upaya menarik orang kembali ke Itaewon, Kantor Yongsan-gu memperkenalkan voucer pada Maret 2023.

 


Pemulihan Tidak Merata

Kawasan Itaewon di Seoul, Korea Selatan, yang selalu ramai pengunjung. (dok. Seoul Guide)

Voucer tersebut digunakan pelanggan untuk mendapat diskon 20 persen di bisnis lokal di Itaewon. "Voucer tersebut pernah menyumbang hampir 30 persen dari total penjualan," kata seorang staf bermarga Han di sebuah restoran Meksiko dekat Hotel Hamilton.

Salah satu penerima manfaat utama dari inisiatif pemulihan ini adalah toko minuman beralkohol. "Banyak pelanggan yang merupakan orang-orang yang mengunjungi Seoul dari luar kota untuk membeli minuman beralkohol dengan harga diskon menggunakan voucer," kata pemilik salah satu toko minuman beralkohol.

Voucer ini juga menarik orang mengunjungi restoran dan toko di Itaewon. Lima bulan setelah skema voucer dimulai, sejumlah besar pelanggan masih menanyakan ketersediaan kupon diskon di beberapa toko.

Meski beberapa pemilik toko merasa lega bisa melihat pelanggan kembali, masih banyak yang kosong, dihiasi tanda "disewakan," yang menyoroti beragamnya sifat pemulihan setelah peristiwa tragis tersebut. Meja bar tepat di belakang Hotel Hamilton hanya terisi tiga dari 15 meja pada Jumat malam.

Sementara, bar lain di sebelahnya memiliki antrean orang yang menunggu masuk.


Buktikan Jadi Destinasi Lebih Aman

Seseorang, yang diyakini menderita serangan jantung, diangkut dengan tandu di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Lebih dari 140 ambulans dikerahkan ke tempat kejadian untuk membantu mengevakuasi para korban tragedi Halloween Itaewon. (Photo by JUNG YEON-JE / AFP)

Di sisi lain, beberapa pedagang penjual pakaian dan aksesoris tidak setuju dengan pengumuman pemerintah mengenai pemulihan penjualan sebesar 85 persen di Itaewon. "Kami tidak mendapat pemasukan apapun selama empat hari seminggu selama sebulan terakhir," kata pemilik toko yang menjual kacamata. 

Toko pakaian yang terletak di pintu masuk gang mengalami penurunan penjualan sebesar 25 persen dibandingkan era pandemi COVID-19. Pemiliknya mengatakan, penurunan penjualan semakin parah sejak banyaknya pengunjung pada Halloween tahun lalu.

Demi menghilangkan kekhawatiran mengenai keselamatan publik, Asosiasi Zona Pariwisata Khusus Itaewon, sebuah kelompok pedagang regional, juga berfokus menjadikan distrik kehidupan malam populer di Seoul ini jadi tempat yang lebih baik dan aman. Pedagang di Itaewon bersiap memulai patroli secara sukarela.

Pendekatan proaktif yang bertujuan mencegah kecelakaan dan menjaga suasana aman ini ingin menyampaikan pesan bahwa Itaewon adalah tempat yang aman untuk dikunjungi. "Selain pencegahan kecelakaan, inisiatif semacam ini juga dapat memainkan peran penting dalam membentuk persepsi wisatawan dan menarik orang datang ke sini, menghidupkan kembali daya tarik distrik ini," kata Yoo Tae Hyuk, ketua asosiasi tersebut.

Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya