Survei SMRC: Pemilih PKB yang Dukung Duet Anies-Cak Imin Masih Rendah

Menurut survei SMRC, semula kecenderungan pemilih PKB memang mendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto di Pilpres 2024, bukan Anies Baswedan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2023, 22:00 WIB
Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan (kiri) bersama bakal calon wakil presiden (Bacawapres) sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023). Kedatangan Anies ke Kantor DPP PKB dalam rangka melaksanakan rapat pemenangan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Survei terbaru yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan bahwa pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendukung pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) masih rendah.

Hasil survei SMRC menunjukkan, baru sekitar 20 persen pemilih PKB yang mendukung duet Anies-Cak Imin. Hal itu terekam dalam survei yang digelar pada 5-8 September 2023 atau setelah deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya.

Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan, kecenderungan pemilih PKB memang ke Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Maka temuan ini menunjukkan pemilih PKB membutuhkan waktu untuk mendukung Anies Baswedan.

"Sebelumnya, kecenderungan pemilih PKB memang memilih Ganjar dan Prabowo, tidak ke Anies. Ini tantangan untuk PKB dan tim Amin untuk menarik dan meyakinkan pemilih PKB sendiri," kata Saiful dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).

Di sisi lain, Cak Imin menjadi calon wakil presiden diharapkan bukan hanya membawa gerbong PKB. Tetapi juga NU secara luas.

"Jika NU cukup banyak yang mendukung pasangan ini, harapannya adalah mereka akan mendapatkan suara yang cukup besar," papar Saiful.

Sementara itu, perpindahan suara Demokrat dari Anies cukup cepat terjadi. Meski sebelumnya suara pendukung Demokrat tidak sepenuhnya solid mendukung Anies Baswedan. Tetapi tidak serendah dari temuan survei SMRC ini, yaitu 22 persen.

"Perginya pemilih Demokrat dari Anies cukup cepat, hanya dalam waktu beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin," jelas Saiful.

 


Pemilih NasDem dan PKS Tetap Solid Dukung Anies

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambut kedatangan jajaran DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan NasDem bersama pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di DPP PKS. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Pemilih PKS cukup solid untuk tetap mendukung Anies Baswedan. Meski PKS tidak hadir dalam deklarasi Anies-Cak Imin, pendukungnya tetap memberikan dukungan kepada Anies. Angkanya bahkan sampai 69 persen.

"Sejauh ini pemilih PKS solid terhadap Anies dan tidak terganggu Anies berpasangan dengan Muhaimin," kata Saiful.

Untuk pemilih NasDem, konsisten mendukung Anies Baswedan. Meski masih di angka 54 persen, tidak mencapai angka ideal 70 persen, menurut Saiful, deklarasi Anies-Cak Imin tidak merontokkan dukungan ke NasDem.

"Ada pola di mana pemilih Nasdem tetap di belakang Anies," jelasnya.

Secara keseluruhan, Saiful menyimpulkan bahwa pasangan Anies-Muhaimin, walaupun muncul secara mengejutkan, belum punya efek yang menaikkan dukungan yang signifikan pada Anies ketika dia berpasangan dengan Muhaimin.

SMRC menggelar survei melalui wawancara telepon pada 5-8 September 2023. Pemilihan sampel menggunakan metode random digit dialing. Dengan teknik itu diambil sampel sebanyak 1212 responden. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Merdeka.com

Infografis Ragam Tanggapan Geger Kabar Duet Anies-Cak Imin dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya