Wisata Gunung Bromo Ditutup Akibat Kebakaran, Sandiaga Uno: Okupansi Hotel Turun sampai 80 Persen

Sandiagag Uno meminta semua pengelola taman nasional termasuk Gunung Bromo melakukan kajian sehingga aspek keselamatan pengunjung lebih diperhatikan. Dengan demikian akan tercapai sektor pariwisata yang berkelanjutan.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2023, 07:30 WIB
Kebakaran Bromo trending dan memantik amarah netizen. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menyayangkan foto preweding berujung kebakaran di Bromo. (Foto: Dok. Instagram @sandiuno)

Karanganyar - Kebakaran di kawasan Gunung Bromo dikabarkan sudah mulai padam. Meski begitu, pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan demi keamanan pengunjung.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan wisata di dalam kawasan taman nasional dihentikan sementara untuk mempermudah tim gabungan dalam menangani karhutla."Tidak ada aktivitas wisata dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," terang Septi, dikutip dari kanal Surabaya Liputan6.com.

Situasi itu tentuaya membua prihatin banyak pihak, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno. Ia menyebutkan kebakaran yang terjadi di kawasan hutan Gunung Bromo, mempengaruhi okupansi atau tingkat hunian tamu hotel di sekitar kawasan itu.

"Yang terjadi di Bromo sangat kami prihatinkan, dampaknya negatif," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis. 14 September 2023, dilansir dari Antara.

Menurut Sandiaga Uno, terjadi penurunan tingkat okupansi hotel sampai 80 persen, yakni dari di kisaran 100 persen menjadi 20 persen. Berdasarkan kajian tersebut, ia meminta semua pengelola taman nasional melakukan kajian sehingga aspek keselamatan pengunjung lebih diperhatikan.

Dengan demikian, menurut Sandiaga, akan tercapai sektor pariwisata yang berkelanjutan. Ia juga berharap pihak yang menyebabkan terjadinya kebakaran tersebut diberikan sanksi hukum agar ada efek jera ke depannya.

"Hukum harus mampu memberikan keadilan karena banyak yang terdampak, terutama pelaku ekonomi," katanya. Selain itu, menurut dia, juga perlu dilakukan evaluasi menyeluruh agar wisata berbasis alam agar tetap mengacu pada CHSE (kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan).

 


Bromo Termasuk Destinasi Wisata Unggulan

KLHK dan BPBD Ungkap Alasan Kebakaran di Savana Gunung Bromo Sulit Padam, dari Lokasi sampai Risiko Tinggi. foto: Instagram @bpbd_jatim

Sedangkan mengenai target pergerakan wisatawan pada 2023 ini diharapkan bisa mencapai 1,2-1,4 miliar pergerakan. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2022 yaitu 700 juta pergerakan wisatawan. "Pada akhir Juni lalu masih di kisaran 400-500 juta pergerakan. Harapannya ada dorongan di libur Natal dan Tahun Baru agar mencapai target," jelas Sandiaga.

Kawasan wisata Bromo selama ini memang selalu berhasil menarik minat wisatawan. Pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor pariwisata ke Bromo sepanjang 2022 mencapai Rp11,65 miliar, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp4,85 miliar.

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, kawasan itu dikunjungi sebanyai 318.919 wisatawan yang terbagi atas 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan 8.501 orang wisatawan asing.

Namun kebakaran Bromo yang terjadi sejak Rabu, 6 September 2023, mengganggu usaha pariwisata yang baru kembali bangkit pasca-pandemi. Terlebih, pihak Balai Besar TNBTS menutup total seluruh aktivitas wisata sejak 10 September 2023 hingga batas waktu yang belum ditentukan agar proses pemadaman bisa berjalan lancar.

"Tidak ada aktivitas wisata dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Malang, Selasa, 12 September 2023. Ia menambahkan, hingga kini belum bisa memastikan besaran dampak ekonomi yang diakibatkan penutupan kawasan itu akibat kebakaran.


Menggugat Pelaku Pemicu Kebakaran di Bromo

Savana Gunung Bromo Terbakar,`Belasungkawa Alamku`. foto: K4bayanSabaKota/Twitter

Di sisi lain, biaya yang diperlukan untuk mengatasi kebakaran hingga restorasi kawasan dianggap tak sebanding dengan denda maksimal untuk pelaku kebakaran yang hanya Rp1,5 miliar. Hal itu membuat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berencana menggugat para pihak yang dianggap bertanggung jawab secara perdata. Gugatan itu dikarenakan tindakan pelaku sudah menimbulkan dampak yang sangat serius.

"Selama ini kami memakai pendekatan gugatan perdata, strict liability, tanggung jawab mutlak terkait kebakaran hutan dan lahan," kata Direktur Jenderal Penegakan Hukum pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rasio Ridho Sani, dalam kesempatan berbeda.

Jika kawasan Bromo kembali dibuka untuk kunjungan wisata, ia meminta semua pengunjung patuh pada aturan, terutama untuk mencegah bencana kebakaran berulang. "Kami mengimbau pengunjung untuk mengikuti semua aturan saat beraktivitas di kawasan taman nasional, baik ada petugas atau tidak. Kami meminta untuk tetap mengikuti aturan yang berlaku," katanya.

Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terjadi sejak Rabu petang lalu disebabkan ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar saat prewedding. Polisi sejauh ini hanya menetapkan manajer wedding organizer berinisial AP sebagai satu-satunya tersangka dalam kasus Karhutla.

 


Bromo Ditutup demi Keamanan Pengunjung

Pemadaman kebakaran di kawasan wisata Gunung Bromo. (Istimewa)

Kabar terbarunya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Gatot Soebroto menyatakan, kebakaran di wilayah Bromo telah ditangani dengan unit heli water bombing. Adapun helikopter Puma sudah beroperasi sebanyak 29 kali, dan helikopter Bell sebanyak 12 kali dalam upaya melakukan water bombing guna memadamkan api.

"Alhamdulillah sudah padam dan sekarang teman-teman pasukan darat sedang melakukan pemadaman dan pembasahan untuk di Bromo," ungkap Gatot, melansir kanal Surabaya Liputan6.com, Kamis, 14 September 2023.Dia menjelaskan upaya pemadaman kebakaran dengan metode water bombing juga memiliki kendala, salah satunya angin yang kencang, yang dapat membahayakan, dan wilayah sabana yang sangat luas.

Terlebih, pemadaman karhutla di kawasan gunung berjalan, satgas darat seringkali menemui titik api di lokasi yang terjal dan curam, sehingga sulit dijangkau. "Kami tetap melakukan pembatasan, sehingga api tidak sampai menyebar atau melompat ke lokasi yang baru. Alhamdulillah itu efektif sehingga hari ini tetap kita lakukan pemadaman darat," ujarnya.

Gatot mengatakan sampai saat ini, TNBTS ditutup demi keamanan pengunjung. Dia mengakui petugas seringkali kecolongan memantau para pengunjung yang tidak disiplin tata aturan di kawasan tersebut.

Menurut dia, perlu kedisiplinan dari pengunjung itu untuk sadar kondisi TNBTS di musim kemarau, sehingga apabila kawasan tersebut sudah kembali dibuka untuk umum, masyarakat dapat menghindari hal-hal yang menyebabkan karhutla.

 

Infografis Letusan Gunung Bromo (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya