Psikolog: Orang yang Suka Warna Gelap Umumnya Punya Kepribadian Artistik dan Sensitif

Menurut psikologi warna, orang tidak serta merta menyukai warna gelap seperti hitam tanpa alasan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 15 Sep 2023, 12:15 WIB
Psikolog: Orang yang Gemar Warna Gelap Umumnya Punya Kepribadian Artistik dan Sensitif. Foto: master1305/Freepik.

Liputan6.com, Jakarta Tidak sedikit orang di dunia gemar dengan warna gelap. Salah satu warna gelap yang paling populer adalah hitam.

Menurut psikologi warna, orang tidak serta merta menyukai warna gelap seperti hitam tanpa alasan. Emosi yang berhubungan dengan warna sangat bergantung pada preferensi pribadi seseorang dan pengalaman masa lalu dengan warna tertentu.

Reaksi individu terhadap warna hitam bisa sangat bervariasi. Beberapa respons ini mempunyai hubungan budaya, tapi ada faktor lain yang juga berperan. Reaksi seseorang terhadap warna kesukaan dapat dibentuk oleh pengalaman dan preferensi pribadi masing.

Menurut psikolog industri Bernardo Tirado, orang yang memilih warna hitam sebagai warna favoritnya sering kali adalah orang yang artistik dan sensitif.

“Meskipun orang-orang ini bukan introvert, mereka berhati-hati dengan detail kehidupan mereka dan tidak mudah berbagi dengan orang lain,” kata Tirado mengutip Psychology Today, Jumat, 15 September 2023.

Dalam keterangan lain, ilmuwan Jerman Hermann von Helmholz mengatakan "Hitam adalah sensasi nyata, meskipun dihasilkan oleh ketiadaan cahaya. Sensasi hitam jelas berbeda dari ketiadaan sensasi," ujar Helmholz mengutip Verywell Mind.

Pandangan Positif Warna Hitam

Warna hitam dikaitkan dengan sejumlah kualitas dan karakteristik positif dari penggemarnya. Beberapa pandangan umum yang dikaitkan dengan warna hitam meliputi:

  • Otoritas
  • Formalitas
  • Intelijen
  • Kekuatan
  • Prestise
  • Kecanggihan
  • Keanggunan.

Digambarkan Sebagai Warna yang Kuat dan Elegan

Psikolog: Orang yang Gemar Warna Gelap Umumnya Punya Kepribadian Artistik dan Sensitif. Foto: lookstudio/freepik.

Warna hitam sering kali digambarkan sebagai warna yang kuat dan elegan. Warnanya memancarkan kecanggihan.

Itu sebabnya banyak orang yang mengenakan pakaian berwarna hitam saat menghadiri acara mewah. Itu juga mengapa merek kelas atas seperti Tiffany & Co. dan Chanel menggunakan warna hitam di logo mereka.

Warna hitam telah lama dikaitkan dengan kekuasaan dan prestise. Dari pendeta hingga hakim, tuksedo hingga kartu kredit.


Pandangan Negatif Warna Hitam

Psikolog: Orang yang Gemar Warna Gelap Umumnya Punya Kepribadian Artistik dan Sensitif. Foto: Freepik.

Namun banyak yang menggunakan warna hitam untuk melambangkan segala sesuatu yang negatif.

Sepanjang sejarah, warna suram ini telah dikaitkan dengan kematian dan segala sesuatu yang jahat dan buruk. Ini membangkitkan perasaan marah, agresi, ketakutan, dan kesedihan yang kuat.

Hubungan antara warna hitam dan negativitas paling jelas terlihat dalam penggunaan bahasa dan istilah. Misalnya ungkapan black Monday (kehancuran pasar saham 1987), black magic (ilmu hitam), kambing hitam, pasar gelap (black market), catatan hitam.

“Dan tidak ada yang lebih menggambarkan "orang jahat" selain warna hitam.”


Pandangan Soal Warna Hitam dari Sisi Kebudayaan

Psikolog: Orang yang Gemar Warna Gelap Umumnya Punya Kepribadian Artistik dan Sensitif. Foto: Freepik.

Hitam adalah contoh sempurna tentang bagaimana makna warna dapat berbeda dari satu budaya ke budaya lainnya.

Dalam banyak tradisi barat, hitam dikaitkan dengan kematian dan duka, sedangkan di Tiongkok warna kematian adalah putih.

Warna Hitam dan Kaitannya dengan Sikap Rasial

Penting untuk menyadari bahwa penggunaan warna dalam bahasa dapat dikaitkan dengan sikap rasial, rasisme, bias, dan colorism.

Dalam beberapa kebudayaan, warna putih dan hitam sering digunakan untuk melambangkan kebaikan dan kejahatan. Misalnya contoh istilah daftar hitam atau kambing hitam yang keduanya memiliki makna negatif.

Infografis Tren Warna Cat Dinding Tahun 2023. (Liputan6.com/Triyasni).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya