Kisah Wanita dengan 16 Pekerjaan Sekaligus Tanpa Bekerja, Berakhir Ditangkap Polisi

Kisah seorang wanita yang memiliki 16 pekerjaan sekaligus dalam 3 tahun, tanpa pergi bekerja yang berakhir dengan ditangkap polisi

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 15 Sep 2023, 16:15 WIB
Kegiatan sepele yang mungkin kamu tak sadar lakukan bisa jadi salah satunya adalah mengerjakan tugas dengan mono-tasking (Foto: Unsplash.com/Christin Hume)

Liputan6.com, Jakarta Di balik keramaian pusat keuangan global di Shanghai, sebuah cerita tak terduga telah mencuri perhatian publik dan media sosial Tiongkok. Kisah seorang wanita yang mampu menjalankan 16 pekerjaan sekaligus selama tiga tahun tanpa pernah benar-benar pergi bekerja telah menjadi headline yang menggugah rasa penasaran banyak orang. 

Wanita ini adalah Guan Yue, seorang penipu upah yang pandai dalam mengeksploitasi peluang kerja dengan cara yang tak terduga. Lantas bagaimana mungkin seseorang bisa menjalankan sejumlah besar pekerjaan tanpa usaha yang berarti?  Untuk kisah lengkap mengenai bagaimana trik cerdik yang digunakan oleh Guan Yue dan skema penipuannya akhirnya terungkap. 

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya, dari South China Morning Post pada Jumat (15/9/2023).


Kisah Wanita Tiongkok dengan 16 Pekerjaan Tanpa Pergi Bekerja

Polisi diberitahu tentang kecurangan ini, ketika seorang bos perusahaan melihat adanya perbedaan dokumen. Foto: weibo

Seorang wanita di Tiongkok telah menciptakan sebuah skema penipuan yang mengejutkan banyak orang. Selama tiga tahun, dia mampu menjalankan 16 pekerjaan berbeda secara bersamaan tanpa pernah benar-benar pergi bekerja. Bagaimana dia melakukannya? Mari kita telusuri lebih dalam kisahnya.

Wanita ini adalah Guan Yue, seorang penipu upah yang pandai dalam mengeksploitasi peluang kerja. Trik utamanya adalah membuat perusahaan berpikir bahwa dia bertemu dengan klien saat wawancara kerja, padahal sebenarnya dia hanya mengambil foto dan membagikannya di obrolan kelompok kerja. Dengan taktik ini, dia berhasil membingungkan beberapa majikan dan mempertahankan banyak pekerjaan secara bersamaan.

Namun, yang membuat skema ini semakin rumit adalah fakta bahwa Guan tidak pernah benar-benar bekerja di semua perusahaan tersebut. Dia memanipulasi catatan kertas terperinci yang berisi informasi palsu, termasuk tanggal mulai, jabatan, dan nomor rekening bank untuk setiap posisinya. Taktik ini membuatnya berhasil menyimpan sejumlah besar uang dalam waktu tiga tahun.


Skema Penipuan yang Terungkap

Guan dan suaminya menggunakan banyak kartu identitas dan rekening bank untuk melakukan penipuan mereka. Foto: weibo

Skema penipuan Guan akhirnya terungkap pada Januari 2023 ketika salah satu perusahaan yang dia tipu, sebuah perusahaan teknologi, menemukan ketidaksesuaian dokumen. Mereka mempekerjakan sejumlah karyawan yang memiliki resume mengesankan, tetapi hasil kerja mereka tidak sesuai dengan ekspektasi.

Investigasi polisi mengungkapkan aliran dana yang cerdik, yang terdaftar sebagai gaji, mengalir ke rekening bank yang berbeda, dengan jumlah yang berkisar antara ribuan hingga puluhan ribu yuan. Total anggota kelompok kriminal yang terlibat dalam penipuan ini mencapai 53 orang, dengan jumlah kerugian yang melebihi 50 juta yuan. (atau sekitar 106 Miliar Rupiah)

Kisah Guan Yue tidak hanya merupakan cerita tentang penipuan yang cerdik, tetapi juga mengungkapkan permasalahan yang lebih dalam dalam dunia ketenagakerjaan di Tiongkok. Beberapa pertanyaan muncul mengenai peraturan dan regulasi yang mengatur perekrutan dan pemecatan karyawan.

Sejumlah pihak mempertanyakan integritas perusahaan yang terlibat dalam skema ini, terutama yang tidak membayar jaminan sosial bagi karyawan mereka. Mereka berpendapat bahwa jika perusahaan-perusahaan ini lebih berhati-hati dan mengikuti aturan dengan baik, penipuan semacam ini tidak akan bisa bertahan lama.

Kisah Guan Yue juga mencerminkan besarnya masalah penipuan upah di Tiongkok, dengan perkiraan ada 700 hingga 800 penipu upah di seluruh negara. Masalah ini menunjukkan perlunya pengetatan peraturan dan regulasi serta peningkatan kesadaran tentang praktik penipuan dalam dunia kerja di Tiongkok.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya