Liputan6.com, Jakarta - Asia Tenggara menjadi destinasi liburan terkemuka bagi para wisatawan Muslim, dan bukan tanpa alasan.
Dengan seperlima populasi Muslim dunia, kawasan ini menawarkan beragam makanan halal yang lezat dan atraksi yang ramah bagi wisatawan Muslim.
Advertisement
Namun, salah satu daya tarik terbesar adalah keindahan masjid-masjid yang menyatukan warisan Islam dan budaya lokal.
Mengutip dari situs arasia.com, Sabtu (16/9/2023), berikut adalah beberapa masjid yang paling indah dan unik yang dapat Anda kunjungi di Asia Tenggara:
1. Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien, Brunei
Selesai dibangun pada tahun 1958, masjid megah ini adalah kebanggaan negara kaya minyak yang menerapkan prinsip-prinsip Islam itu.
Masjid yang memukau ini, terinspirasi oleh gaya Mughal, dinamai menggunakan nama Sultan Omar Ali Saifuddien III, raja ke-28 Brunei.
Tidak ada biaya yang diabaikan dalam penggunaan bahan terbaik untuk menghiasi bangunan ini, termasuk marmer dari Italia, granit dari China, lampu kristal dari Inggris, dan karpet dari Arab Saudi. Bahkan, kubah utamanya dilapisi dengan emas murni!
Di sekitar masjid ini, terdapat sebuah lagon buatan yang mengelilingi replika Sultan Bolkiah Mahligai, perahu kerajaan bersejarah abad ke-16.
2. Masjid Abdul Gafoor, Singapura
Ketika Anda mengunjungi lingkungan Little India yang penuh warna di Singapura, pastikan untuk tidak melewatkan masjid cantik ini.
Dibangun pada awal 1900-an dengan gaya Indo-Saracenic yang memadukan kemegahan istana kerajaan India dengan formalisme neoklasik Eropa.
Dinding eksteriornya dilapisi dengan warna kuning muda dan hijau army yang dipenuhi bulan sabit dan bintang-bintang yang sering dikaitkan dengan motif khas Muslim.
Yang membuatnya lebih menawan adalah perhatian terhadap detail seperti veranda dengan lengkungan cinquefoil dan balustrade, tiang-tiang Korintus, serta menara-menara kecil yang melapisi parapet.
Pada tahun 1979, masjid ini dijadikan monumen nasional oleh Singapura.
3. Masjid Cheng Ho, Indonesia
Masjid Cheng Ho, yang diresmikan pada tahun 2006, memiliki nama resmi yang panjang: Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang.
Masjid ini dinamai setelah Zheng He, penjelajah dan diplomat Muslim Tionghoa terkenal yang mengunjungi Palembang empat kali selama ekspedisi harta karun Ming abad ke-15.
Terlihat lebih mirip kuil Buddha modern daripada masjid pada pandangan pertama, dengan tiang merah terang dan atap kuning emas yang melengkung. Aula utamanya diapit oleh dua menara kecil bernama Habluminallah (hubungan dengan Tuhan) dan Hambluminannas (hubungan dengan orang lain).
Menara-menara bergaya pagoda setinggi 17 meter ini memiliki lima lantai untuk melambangkan lima salat wajib harian bagi umat Islam.
Advertisement
4. Masjid 300 Tahun, Thailand
Masjid ini, yang dibangun pada tahun 1634 dan merupakan yang tertua di Thailand, selalu memikat pengunjung dengan pesonanya yang sederhana namun khas.
Ia juga dikenal sebagai Masjid Al-Hussein atau Masjid Taloh Manoh, terletak di Narathiwat, Provinsi Thailand selatan yang berbatasan dengan Malaysia. Dengan mencampurkan arsitektur tradisional Thailand dan elemen-elemen Melayu, bangunan ini dibuat sepenuhnya dari kayu pohon kolibri dan kayu besi.
Tidak ada paku yang digunakan dalam konstruksi, melainkan kunci-kunci interlocking digunakan untuk mengunci struktur kayu. Atapnya awalnya ditutupi dengan daun pohon kelapa sebelum diganti dengan genteng tanah liat merah.
5. Masjid Kristal, Malaysia
Terletak di tepi Sungai Terengganu yang tenang, masjid ini adalah keindahan sejati pada siang hari dan menjadi sangat memukau pada malam hari ketika disinari oleh lampu berwarna-warni. Dibangun dari baja, kaca, dan kristal, masjid ini memiliki kubah bergaya Mughal dan menara megah.
Dilengkapi dengan wifi untuk memfasilitasi pembacaan Al-Quran elektronik, masjid ini menjadi masjid cerdas pertama Malaysia saat selesai dibangun pada tahun 2008.
Masjid ini terletak di dalam Taman Warisan Islam yang juga memiliki 15 replika bangunan Islam ikonik, termasuk Taj Mahal India dan Masjid Besar Xi'an China.
6. Masjid Agung Sumatera Barat, Indonesia
Terinspirasi oleh rumah-rumah tradisional Minangkabau, Masjid Agung Sumatera Barat adalah pemandangan yang patut dilihat bagi pengunjung di Padang. Fitur yang paling mencolok adalah atap yang melengkung ke atas dengan motif songket Indonesia.
Aula utamanya terletak di lantai kedua, dan bangunan tiga lantai ini dapat menampung 20.000 orang sekaligus. Didesain untuk tahan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat evakuasi dalam keadaan darurat.
Masjid ini adalah gagasan dari arsitek lokal, Rizal Muslimin, yang desainnya terpilih dari 300 proposal dari seluruh dunia dalam kontes yang diadakan oleh pemerintah setempat pada tahun 2007.