Maju Dampingi Anies Baswedan, Cak Imin: Inilah Jalan Tuhan

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengulas perjalanannya menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi calon presiden (capres) Anies Baswedan, yang disebutnya takdir layaknya aliran air.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 15 Sep 2023, 17:25 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di acara bersama para ajengan dan habaib di Hotel Grand Sunshine, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023). (Foto: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengulas perjalanannya menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi calon presiden (capres) Anies Baswedan, yang disebutnya takdir layaknya aliran air.

“Kenapa saya sebut itu mata air? Karena pada dasarnya, saya ke PKB ini aliran air yang melanjutkan perjuangan politik dari warisan-warisan mulai dari warisan, ajaran, doktrin, ideologi, nilai, cita-cita, harapan yang terus mengalir dari generasi ke generasi. Yang terus mengalir dari era ke era, yang terus mengalir dan mewarnai sejarah dari zaman ke zaman hingga hari ini,” tutur Cak Imin di Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023).

Cak Imin menyebut, aliran air tentu selalu mencari jalan sesuai dengan arah gravitasi bumi dan kondisi yang mengalirkannya. Sama halnya dengan upaya koalisi bersama Gerindra dengan capres Prabowo Subianto.

“Satu tahun sudah air ini mengalir dengan koalisi KKIR tadi, mengalir untuk mengalami aliran deras dan seterusnya. Satu tahun lebih, kalau kesimpulan sahabat Huda tadi akhirnya takdir mengalirkan air ini dalam satu titik arus deras perubahan dan perbaikan bangsa, melalui pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” jelas dia.

Bagi Cak Imin, hal itu menjadi aliran dari ajaran ideologi air yang deras, diikuti dengan seluruh catatan-catatan penting sejarah hingga menjadi tanggung jawab semua pihak saat ini. Untuk itu, jangan pernah lelah dalam merevitalisasi, mereaktualiasasi, mengkaji, dan melanjutkan seluruh warisan ajaran doktrin dan sejarah tersebut.

“Inilah jalan Tuhan menurut sahabat Saiful Huda tadi, yang sebetulnya telah mengalir jauh hari tetapi tidak kelihatan arahnya sampai ke titik ini,” katanya.

 


Telah Terjadi Lama

Bahkan, sambungnya, rintisan arah aliran air itu telah ada sejak 2021 silam. Kala itu, putra dan perintis Nahdlatul Ulama yakni Kholil As’ad Samsul telah meminta Cak Imin untuk berpasangan dengan Anies Baswedan dalam ajang kontestasi politik.

“Tahun 2021. Saya tentu tidak bisa menerima atau menolak perintah beliau. Karena saya lihat, fakta dulunya ada remah-remah, bahasa Jawa Timurnya cenderung, ‘Loh loh loh, nggak bahaya tah?’. Lalu berkembang ke bawah alam sadar,” ungkapnya.

Hingga akhirnya dinamika politik saat ini mewujudkan aliran air tersebut, yakni membuatnya berpasangan dengan Anies Baswedan untuk maju dalam Pilpres 2024 dan meninggalkan koalisi capres Prabowo Subianto.

“Kalau ada air, kalau bahasa Jawanya terlalu lama ngecemeng, bahasa Indonesianya mandet, itu akan menjadi butek dan berbau. Maka Rakornas memerintahkan kepada saya sebagai Ketum untuk secepat-cepatnya mengambil jalur baru agar air ini terus mengalir hingga menuju tujuan cita-cita ini,” Cak Imin menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya