Liputan6.com, Jakarta - Polisi Green Bay, Wisconsin telah melaporkan penduduk setempat telah kehilangan lebih dari seperempat juta dolar Amerika Serikat karena penipuan kripto sejak 2020.
Ketika industri kripto berjuang untuk adopsi yang lebih luas dan mencoba menghilangkan stigma seputar kripto sebagai alat untuk pencucian uang dan pelanggaran lainnya, besarnya kerugian yang diderita warga di kota-kota berukuran sedang di AS tampaknya tidak membantu.
Advertisement
Dilansir dari Coinmarketcap, ditulis Sabtu (16/9/2023), polisi Green Bay telah merilis data yang menunjukkan total kerugian sebesar USD 195.200 atau setara Rp 2,9 miliar (asumsi kurs Rp 15.234 per dolar AS) sejauh ini pada 2023.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun lain yang tersedia dan hanya mewakili pencurian yang dilaporkan oleh warga. Berita lokal menyatakan polisi Green Bay telah menerima setidaknya 28 laporan pencurian kripto sejak 2020. Jumlah total yang dicuri adalah USD 273.893 atau setara Rp 4,1 miliar.
Salah satu metode yang paling umum digunakan oleh para penipu adalah dengan memberi tahu warga mereka dikenakan utang atau biaya tertentu terkait dengan masalah teknis atau pengiriman paket.
Individu jahat kemudian memberitahu korban untuk mengirim mata uang kripto sebagai pembayaran atau mengubah uang mereka menjadi kripto dan melakukan pembayaran. Dalam beberapa kasus, mereka menawarkan untuk tetap menelepon dan membimbing korban yang tidak sadar melalui proses pembagian uang hasil jerih payah mereka.
Kepala Polisi Green Bay Jeff Brester mengatakan perusahaan dan lembaga pemerintah yang sah tidak akan pernah meminta warga negara melakukan pembayaran dengan kripto.
Ditekankan hampir tidak mungkin untuk mendapatkan kembali uang tersebut setelah penipu jahat menerima pembayaran yang diminta. Para penipu sering kali berlokasi di wilayah perbatasan luar negeri dan identitas aslinya tidak diketahui.
Peringatan tentang Pembayaran Kripto
Angka-angka yang dikeluarkan oleh otoritas Green Bay mungkin tampak seperti komentar ironis mengenai ketidakmampuan kebijakan saat ini untuk mencegah penipuan online dan kripto.
Jenis kejahatan yang diidentifikasi oleh polisi kota Midwestern sangat lazim. Faktanya, pengumuman polisi Green Bay datang hanya dua hari setelah Komisi Perdagangan Federal (FTC) mengeluarkan peringatan keras tentang metode kejahatan yang sama.
Diingatkan FTC kepada konsumen dalam nasihatnya, hanya penipu yang meminta pembayaran dengan mata uang kripto. Ini jelas merupakan tanda adanya tindakan kriminal.
Orang tidak boleh melakukan pembayaran dalam mata uang kripto sebagai bagian dari lamaran pekerjaan. Mereka juga tidak boleh menyetor uang ke platform yang disebutkan oleh orang asing di situs kencan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
India, Nigeria hingga Vietnam Pimpin Indeks Adopsi Kripto Global Chainalysis
Sebelumnya, perusahaan analisis blockchain Chainalysis merilis indeks adopsi kripto global tahunan keempat yang berasal dari laporan Geography of Cryptocurrency 2023.
Chainalysis menggabungkan data on-chain dan nyata untuk mengukur negara mana yang memimpin dunia dalam adopsi kripto. Ada 154 negara yang menjadi sumber untuk evaluasi.
"Kami telah merancang indeks adopsi kripto global untuk mengidentifikasi negara-negara di mana sebagian besar penduduknya investasikan sebagian besar kekayaan mereka dalam kripto,” demikian mengutip dari Bitcoin, Kamis (14/9/2023).
Selain itu, perusahaan merinci indeks adopsi kripto global terdiri dari lima sub-indeks yang menambahkan masing-masing sub indeks tersebut didasarkan pada penggunaan berbagai jenis layanan kripto di suatu negara.
Menurut indeks tersebut, India menempati peringkat pertama secara keseluruhan. Kemudian diikuti Nigeria, Vietnam, Amerika Serikat, Ukraina, Filipina dan Indonesia.
“Dari kesimpulan utama yang dapat diambil dari sini adalah kawasan Asia Tengah dan Selatan serta Oseania (CSAO) mendominasi posisi teratas indeks, dengan enam dari 10 negara teratas berada di kawasan tersebut,”
Di tengah adopsi kripto di seluruh dunia sedang menurun, Chainalysis menunjukkan banyak negara teratas dalam indeks adopsi kripto global berada dalam kategori pendapatan menengah dan bawah dengan pendapatan per kapita berkisar USD 1.086-USD 4.255.
"Secara keseluruhan, negara pendapatan menangah dan bawah telah mengalami pemulihan terbesar dalam adopsi kripto selama setahun terakhir,”
Dalam indeks adopsi kripto glonal Chainalysis pada 2022, Vietnam menempati peringkat pertama, diikuti Filipina, Ukraina, India, Amerika Serikat, Pakistan dan Brazil.
Departemen Keuangan, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) diminta untuk atasi bahaya industri kripto.
Ketua SEC Sebut Kripto Penuh Penipuan, Penyalahgunaan, dan Pelanggaran
Sebelumnya, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler bersaksi di depan Komite Perbankan Senat, menyatakan bahwa kripto adalah bidang yang penuh dengan penipuan, penyalahgunaan, dan pelanggaran.
Dia juga menyatakan bahwa regulator sekuritas masih meninjau permohonan dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF).
Melansir Bitcoin, Gary Gensler angkat bicara soal cryptocurrency selama kesaksiannya di hadapan Komite Senat AS untuk Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan pada Selasa.
Mengulangi pandangannya bahwa sebagian besar token kripto adalah sekuritas, Gensler mengatakan kepada anggota parlemen soal perantara kripto juga harus mematuhi undang-undang sekuritas.
“Tanpa berprasangka buruk pada satu token pun, sebagian besar token kripto kemungkinan besar memenuhi uji kontrak investasi. Mengingat sebagian besar token kripto tunduk pada undang-undang sekuritas, maka sebagian besar perantara kripto juga harus mematuhi undang-undang sekuritas," ujar dia.
Dia mengaku, pihaknya telah berkecimpung di bidang keuangan selama 44 tahun sekarang dan belum pernah melihat bidang yang penuh dengan pelanggaran. Hanya saja kripto ini menakutkan.
"Saat ini, sayangnya, terdapat ketidakpatuhan yang signifikan dan ini adalah bidang yang penuh dengan penipuan, penyalahgunaan, dan pelanggaran," kata dia.
Senator Bill Hagerty (R-TN) bertanya kepada Gensler selama sidang apa yang perlu dilihat SEC dari emiten untuk menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF) menyusul keputusan pengadilan baru-baru ini yang mendukung Grayscale Investments.
Pengadilan menemukan bahwa penolakan regulator sekuritas terhadap aplikasi ETF bitcoin spot Grayscale adalah “sewenang-wenang dan berubah-ubah.”
"Kami masih meninjau keputusan itu. Kami memiliki banyak pengajuan seputar produk yang diperdagangkan di bursa bitcoin, jadi bukan hanya produk yang Anda sebutkan saja, tetapi juga beberapa produk lainnya. Kami sedang meninjaunya dan saya menantikan rekomendasi staf," kata Ketua SEC.
Advertisement