4 Peristiwa Fenomenal yang Iringi Kelahiran Nabi Muhammad di Bulan Rabiul Awal

Empat Peristiwa Istimewa saat Nabi Muhammad Dilahirkan

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2023, 16:30 WIB
Para ilmuwan umumnya berpikir bahwa ungu Tyrian, yang diekstraksi dari siput laut, digunakan untuk mewarnai lembaran perkamen dari teks suci yang disebut Codex Purpureus Rossanensis. (Rosi Fontana Press Office)

Liputan6.com, Jakarta - Pada bulan Rabiul Awal ada satu peristiwa luar biasa, yakni kelahiran Nabi Muhammad SAW. Karena itu, Rabiul Awal juga disebut sebagai bulan Maulid, atau kelahiran.

Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal. Kelahiran Nabi Muhammad SAW juga diiringi peristiwa-peristiwa penting.

Mengutip laman nu.or.id, setidaknya ada empat peristiwa penting yang mengiringi kelahiran Rasulullah SAW:

1. Hancurnya Pasukan Gajah Raja Abrahah

kehancuran pasukan Raja Abrahah yang hendak menyerang Ka‘bah. Mereka dipukul mundur dan bahkan hancur akibat serangan kawanan burung Ababil.

Peristiwa ini berlangsung pada tahun 571 M, tepat pada tahun kelahiran Nabi SAW.

Peristiwa ini begitu fenomenal. Pasalnya, dengan kekuatannya yang tak tertandingi, sudah tidak ada lagi kekuatan di Jazirah Arab yang mampu menghentikan pasukan Abrahah.

Namun, atas kuasa Allah, mereka dikalahkan, bahkan bukan oleh pasukan manusia. Mereka binasa karena serangan pasukan Burung Ababil, yang digambarkan membawa bara api neraka.

 

Simak Video Pilihan Ini:


2. Berguncangnya Istana Kisra dan Padamnya Api Abadi di Persia

Burung Ababil menyerang pasukan gajah yang hendak menghancurkan Ka'bah (istockphoto)

Sebagaimana yang diungkap Makhzum bin Hani Al-Makhzumi, pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, istana Kisra berguncang hingga 14 ruangannya runtuh dan api abadi di Negeri Persia yang selalu disembah kaum Majusi padam seketika. Padahal sudah seribuan tahun menyala tanpa pernah padam.

Seiring dengan kejadian itu, air danau Sawah surut, lembah Samawah kebanjiran, sejumlah mata air mengering, sehingga membuat Kisra dan rakyatnya bingung dan kelimpungan. Dikabarkan pula, seorang kepercayan Kisra bernama al-Mubidzan bermimpi melihat unta-unta bermuatan berat menuntun kuda-kuda bagus.

Unta-unta tersebut berjalan mengarungi sungai Tigris dan sungai Eufrat lalu menyebar ke sejumlah negerinya.

Diceritakan Abu Zahrah dalam kitab Khatamun Nabiyyin, bahwa menurut penafsiran, sebuah peristiwa besar di penjuru Arab akan terjadi. Peristiwa dimaksud tak lain adalah kelahiran Nabi Muhammad saw.

 


3. Setan Tak Lagi Bisa Intip Kabar Langit

Ilustrasi maulid nabi Muhammad saw. (Photo Copyright by Freepik)

Setelah kelahiran Nabi Muhammad saw kaum jin tak lagi bisa mengintip berita langit. Hal itu diakui oleh kaum jin sendiri, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Jin ayat 8-9 berikut ini.

“Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang siapa saja yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (QS Al-Jin: 8-9).

Padahal, mereka sebelumnya dapat dengan mudah memperoleh kabar dan perintah langit untuk kembali disebarkan kepada juru ramal dan tukang sihir. Namun begitu Nabi Muhammad saw lahir, Allah swt meminta langit dihalangi dari setan dan dipenuhi penjagaan malaikat, panah-panah api sehingga mereka tak lagi bisa mendengarnya.

Dikutip dari Samia Menisi dalam buku Jin-jin Muslim Sahabat Nabi, bahwa tatkala tak bisa mengakses informasi langit, kaum jin berkumpul dan melaporkan kejadian itu kepada Iblis. Mendengar laporan itu, Iblis mengintruksikan agar kaumnya menyebar ke seluruh bumi, dari barat sampai timur, seraya memastikan apa yang sesungguhnya terjadi.

Dari hasil pengamatan, ditemukan bahwa di Kota Makkah ada seorang bayi yang tengah dikerumuni malaikat. Bayi itu mengeluarkan sinar dan memancar ke langit. Para malaikat pun sibuk menyampaikan salam kepada panutan alam yang baru saja dilahirkan.


4. Keajaiban yang Dirasakan Halimah

Ilustrasi Maulid Nabi. (Photo by Freepik)

Beberapa keajaiban yang menimpa Halimah As-Sa‘diyah, ibu persusuan Nabi Muhammad SAW. Diceritakan dalam Sirah Ibnu Hisyam, bahwa kala itu serombongan wanita dari bani Sa‘id datang guna mencari bayi yang akan disusuinya demi mendapatkan upah dan bayarannya, termasuk Halimah yang diantar oleh suami beserta bayi mungilnya.

Namun, dua hari berada di Makkah, Halimah belum juga mendapatkan bayi. Di antara bayi yang ada, tinggal bayi bernama Muhammad bin ‘Abdullah yang belum mendapat ibu susuan. Bayi ini tidak dipilih karena kondisinya yang yatim, harapan mereka mendapat upah dari bekerja menyusuinya tak akan terpenuhi.

Namun, karena tak mau pulang dengan tangan kosong, akhirnya Halimah sepakat dengan sang suami untuk mengambil bayi yatim bernama Muhammad itu. Tak diduga, begitu sang bayi diterima, dan dibuka kain bungkusnya, Halimah melihatnya penuh takjub.

Wajah sang bayi yang bercahaya membuat dirinya begitu kagum karena baru itu ia mendapatkan bayi yang luar biasa. Tak sampai di situ, begitu si bayi disusui, air susu dari Halimah mengalir deras.

Bahkan, unta yang ditumpangi mereka yang semula kurus seketika menjadi gemuk dan kuat menempuh perjalanan. Sejak itu, keberkahan pun berlimpah, tidak hanya kepada keluarga Halimah, tetapi juga kepada kabilahnya.

Tim Rembulan

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya