Calon Pengantin Penyebab Kebakaran Bromo Minta Maaf, Pengacara Ancam Laporkan Balik Petugas Balai ke Polisi

Petugas gabungan masih melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada api yang muncul di kawasan Gunung Bromo. Tapi bagaimana dengan lokasi karhutla lainnya di Indonesia?

oleh Henry diperbarui 16 Sep 2023, 10:30 WIB
Petugas dan relawan berupaya memadamkan kebakaran di kawasan Gunung Bromo (BB TNBTS)

Malang, Jawa Timur - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan bahwa kebakaran yang terjadi di kawasan taman nasional tersebut sudah sepenuhnya padam. Namun, petugas gabungan masih melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada api yang muncul di kawasan Gunung Bromo.

Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur mengatakan, kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Bromo diperkirakan mencapai 504 hektare. Total luasan kerusakan akibat kebakaran tersebut merupakan akumulasi beberapa kali kejadian kebakaran di kawasan Gunung Bromo.

"Untuk total luasan area terdampak kebakaran sekitar 504 hektare," kata Septi, dilansir dari Antara, Jumat, 15 September 2023. BB TNBTS masih melakukan evaluasi selama beberapa hari ke depan sebelum memutuskan untuk kembali membuka akses wisata di kawasan taman nasional itu.

Hal tersebut bertujuan untuk memastikan kondisi benar-benar aman. "Dalam beberapa hari ke depan akan kami lakukan evaluasi. Jika memang sudah dipastikan aman, akan kami buka," terang Septi.

Dugaan sementara, pemicu api berasal dari flare yang dinyalakan sekumpulan pengunjung saat melakukan sesi foto prewedding di lokasi tersebut. Pelaku juga sudah diamankan kepolisian setempat.  Setelah lama tak muncul, pria calon pengantin yang menggelar foto prewedding itu mulai membuka suara.

Didampingi kuasa hukumnya, pria yang bernama Hendra itu menyampaikan sejumlah hal. Pernyataan tersebut disampaikan terbuka melalui unggahan video di akun Instagram @lensa_berita_jakarta pada Jumat, 15 September 2023.  Menurut Hendra, pada saat prosesi foto prewedding dengan menggunakan flare memang tidak sengaja menyebabkan terbakar lahan disekitarnya.

Meski begitu ia mengklaim sempat berupaya memadamkan api yang ada. "Pada saat kejadian kami juga sudah berusaha mau untuk memadamkan dengan salah satunya mengambil air mineral botol dan segala keterbatasan kami," terang Hendra.

Namun disaat yang bersamaan pula, kondisi bukti tempat Hendra bersama mempelai wanita dan kru foto tengah diterpa angin yang cukup kencang. Situasi itu membuat percikan flare tersebut dengan cepat merambat dan menghabiskan puluhan hektare lahan. Atas kejadian tersebut, ia turut meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk kepada Presiden Jokowi (Joko Widodo).

 


Minta Maaf pada Masyarakat dan Presiden Jokowi

Hendra, pria calon pengantin yang menggelar foto prewedding hingga memicu kebakaran di Gunung Bromo menyampaikan sejumlah hal. (Merdeka.com)

"Kami memohon sedalam-dalamnya permohonan maaf ini kami tunjukkan kepada seluruh masyarakat adat Tengger, kepada tokoh-tokoh adat Tengger, tokoh masyarakat, pemerintah Tengger dan tak lupa juga kami menyampaikan permohonan maaf ini kepada bapak Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Hendra.

Hendra juga menyampaikan terima kasih kepada para petugas dan relawan yang sampai hari ini masih berjibaku memadamkan api di kawasan Gunung Bromo.

Sementara, Mustaji sebagai kuasa hukum lima saksi dan seorang tersangka kebakaran Gunung Bromo akibat flare prewedding, mengatakan, pihaknya akan menuntut balik pihak TNBTS ke polisi. Alasannya petugas jaga yang ketika itu bertugas tidak ada yang menerangkan apa saja larangan yang tidak boleh dilakukan di sana.

:Bahkan untuk tiket, kita juga sudah membeli melalui online tapi di sana tidak ada satupun rambu-rambu larangan, mana tempat sakral, mana jalur yang boleh dilalui, dan tidak,” terangnya, dikutip dari akun Instagram @mood.jakarta dan @undercover.id pada Sabtu (16/9.2023). Menurut Mustaji, bahkan di dalam kawasan konservasi wisata TNBTS tidak ada guide yang mengarahkan para pengunjung yang datang.

Pihaknya akan menuntut balik pihak Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sesuai regulasi hukum yang berlaku. "Ya kita minta untuk mencari keadilan juga, tidak bisa sepenuhnya kebakaran hutan ini menjadi salah dari kedua pasangan pengantin dengan pihak WO nya,” ucapnya.


Kebakaran di Kebun Cabai

Warga melintasi di area lubuk larangan di Desa Tanjung Belit, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (12/12/2021). Lubuk larangan menjadi kearifan lokal untuk kelangsungan ikan. (Liputan6.com/Gresi Plasmanto)

Tak hanya di Bromo, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya di Kalimantan Selatan. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin dan relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan masih bekerja keras memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda kebun cabai rawit hiyung siap panen di Desa Hiyung.

"Ada sekitar dua ribu lebih, kemungkinan lebih, sementara masih kita data," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapin Sofyan di Desa Hiyung, Tapin, dikutip dari Antara, Jumat, 15 September 2023.

Saat ini, Sofyan mengatakan, petugas gabungan tersebut masih berjibaku memadamkan sumber api di lokasi kejadian dengan perkiraan ribuan batang jenis cabai terpedas di Indonesia tersebut habis terdampak.  Sementara itu, warga Desa Hiyung RT04 Tapin, Ardiansyah mengaku bersama keluarga sempat berupaya memadamkan api menggunakan semprotan rumput.

"Ada 4.000 batang pohon yang terbakar," ungkap Ardiansyah. Ia memperkirakan 4.000 batang pohon cabai hiyung miliknya turut terbakar dengan nilai kerugian sekitar Rp100 juta. Petugas tak bisa menjangkau ke seluruh titik api yang menyebar luas di wilayah Desa Hiyung sehingga sumber api merambat ke semak belukar dan lahan cabai rawit hiyung.


Water Bombing untuk Memadamkan Api

Ratusan hektar lahan telah terbakar selama dua hari terakhir. (Al ZULKIFLI/AFP)

Selain itu, petugas juga terkendala sumber air yang minim dan hembusan angin yang cukup kencang. Cabai rawit hiyung ini merupakan varietas tanaman lokal khas Desa Hiyung, Kabupaten Tapin yang tumbuh di lahan rawa lebak. Cabai ini sudah diakui memiliki keistimewaan, karena merupakan cabai terpedas di Indonesia dengan tingkat kepedasan mencapai 17 kali lipat dibandingkan cabai biasa.

Karhutla juga masih melanda Sumatra Selatan. Satgas Karhutla Sumsel dibantu dua unit helikopter "water bombing" berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan di dekat Jalan Tol Palindra (Palembang-Indralaya) Ogan Ilir maupun titik lainnya di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Jumat, 15 September 2023.

Di lokasi karhutla di Kecamatan Pamulutan Kabupaten Ogan Ilir, aktivitas pemadaman api terus dilakukan dari udara maupun dengan mengerahkan Tim Satgas Karhutla Sumsel personel dari damkar, BPBD, Manggala Agni, TNI/Polri dan potensi masyarakat lainnya.

Kebakaran di kiri kanan Tol Palindra sebagian sudah berhasil dipadamkan, tapi kobaran api masih terus merembet melalap semak-semak yang di kawasan itu akibat hembusan angin yang cukup kencang dan suhu cukup panas di kawasan itu. Salah satunya di dekat Sungai Rambutan yang masuk wilayah Kabupaten OKI. Kebakaran mengakibatkan kepulan asap yang cukup tebal yang terbawa angin ke arah Kota Palembang.

Satgas Karhutla Sumsel juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakanmasker serta senantiasa menyampaikan edukasi agar melakukan pencegahan kebakaran hutandan lahan.

 

Infografis Kebakaran Hutan dan Bencana Kabut Asap di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya