Seorang pria berjalan melewati makam korban banjir bandang di Derna, Libya, Jumat (15/9/2023). Jumlah korban tewas di kota pesisir Derna telah melonjak hingga lebih dari 10 ribu orang ketika upaya pencarian terus dilakukan menyusul banjir besar yang diakibatkan oleh jebolnya dua bendungan saat hujan lebat, kata Bulan Sabit Merah Libya pada Kamis. (AP Photo/Yousef Murad)
Wali Kota Derna memperkirakan 18 ribu hingga 20 ribu orang tewas ketika dua bendungan jebol dan menimbulkan banjir seperti tsunami saat orang-orang tertidur. (AP Photo/Yousef Murad)
Wali Kota Abdulmenam Al-Ghaithi mengatakan kepada TV al-Arabiya bahwa perkiraannya didasarkan pada jumlah distrik yang hancur total akibat banjir dan mengatakan dia membutuhkan tim khusus untuk menemukan jenazah. (AP Photo/Yousef Murad)
Penyakit adalah ancaman berikutnya yang muncul pasca-banjir. PBB telah memperingatkan bahaya penyakit dari air yang terkontaminasi. (AP Photo/Yousef Murad)
Seorang pejabat dari pemerintah Libya timur yang berbasis di Tobruk mengatakan, jenazah terus ditemukan di laut. (AP Photo/Yousef Murad)
Sejauh ini, lebih dari 10 ribu orang diketahui tewas dan ribuan lainnya dilaporkan hilang. (AP Photo/Yousef Murad)
Upaya bantuan dan penyelamatan internasional ditingkatkan dengan tim penyelamat dari negara-negara termasuk Mesir, Tunisia, Italia, Spanyol, dan Turki. (AP Photo/Yousef Murad)
Para pemimpin pemerintahan Libya yang berbasis di Tripoli menyerukan penyelidikan atas runtuhnya bendungan tersebut. (AP Photo/Yousef Murad)
Di antara korban tewas, ada setidaknya 400 orang asing, mayoritas berasal dari Sudan dan Mesir. (AP Photo/Yousef Murad)