Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari kalangan bisnis manufaktur. CEO dari General Electric Indonesia Handry Satriago diketahui meninggal dunia di usia 54 tahun pada Sabtu 16 September 2023 ini.
Kabar meninggalnya Handry Satriago tersiar di berbagai kanal media sosial. Beberapa tokoh pegiat disabilitas hingga Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan terlihat turut berbela sungkawa.
Advertisement
Mengutip unggahan CEO Landscape Indonesia, Agus P Sari, kabar duka meninggalnya Handry Satriago ikut disebar. Dia mengaku turut kehilangan atas kepergian Handry.
"Rest in peace, bro @handrysatriago. Semoga kita bisa ketemu lagi nanti," tulisnya.
Selain itu, pianis Ananda Sukarlan juga ikut membagian momen rumah duka melalui unggahan Instagram miliknya. Dari unggahan itu ada salah satu karangan bunga dari Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
"Turut berduka cita atas meninggalnya bapak Handry Satriago (dari) Ignasius Jonan Menteri Kabinet Kerja 2014-2019," seperti tertulis dari karangan bunga tersebut.
Unggahan terakhir Handry pun dibanjiri dengan ungkapan duka cita. Terpantau, Handry terakhir mengunggah konten ke Instagram pada 12 Agustus 2023 lalu.
"Selamat jalan menuju keabadian Dry, terimakasih sudah lahir ke dunia ini, terima kasih atas inspirasi dan budi baikmu kepada semua orang, tanpaterkecuali," ujar akun butet_manurung, seorang Direktur Sokola Institute.
Dimakamkan Sore Ini
Mengutip berbagai informasi yang beredar di media sosial, Handry Satriago akan dimakamkan pada sore ini di Jakarta.
Lokasi pemakamannya berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo. Jenazah diberangkatkan pukul 15.30 WIB dari kawasan Tebet Barat.
Informasi, meninggalnya CEO General Electric Indonesia Handry Satriago diketahui meninggal sekitar pukul 7.50 WIB Sabtu (16/9/2023), pagi ini. Handry disebut mengalami kanker yang sudah cukup lama dideritanya.
Profil
CEO General Electric Indonesia Handry Satriago meninggal dunia di usia 54 tahun. Dia dikenal sebagai sosok inspiratif di kalangan bisnis.
Bukan tanpa alasan, keterbatasan yang dimiliki Handry Satriago tak membuatnya patah semangat. Diketahui, Handry mengidap kanker getah bening sejak usianya 18 tahun. Banyak waktu di hidupnya dihabiskan dengan menggunakan kursi roda.
Namun, perjalanan karirnya ternyata tidak terhambat. Dia berhasil meniti karir hingga menduduki kursi CEO General Electric Indonesia, salah satu cabang perusahaan teknologi dan energi kelas dunia yang berpusat di Amerika Serikat.
Mengutip laman resmi Institut Pertanian Bogor (IPB), Pria kelahiran Pekanbaru, 13 Juni 1969 ini adalah lulusan universitas dalam negeri pertama yang sukses mengisi posisi Presiden dan CEO General Electric Indonesia. Handry tercatat sebagai lulusan Teknologi Industri Pertanian IPB tahun 1993.
Mengutip berbagai sumber, Handry memulai karir di GE pada 1997 dan menjabat Manager Business Development di GE International. Pada tahun 1998, Handry pindah ke GE Lighting Indonesia dan menjabat General Manager Industrial Lighting and Systems.
Pada 2001, dia berkesempatan menjabat Regional Black Belt di GE Power Systems Asia Pasific. Kemudian, dia menjabat juga sebagai Quality ACFC Leader untuk GE Power Systems Asia di 2004.
Selama lima tahun dari 2005-2010, Handry Satriago memimpin bisnis Power Generation untuk GE Energy di Indonrsia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Per Juli 2011, Handry Satriago ditunjuk jadi CEO General Electric Indonesia.
Advertisement