Liputan6.com, Jakarta - Ada kalanya tim sepak bola menunjukkan kepatutan menjadi juara dengan memperlihatkan kualitas sejak pertandingan pertama.
Banyak yang melakukannya pada turnamen yang menggunakan sistem gugur. Namun, hanya sedikit yang bisa di liga. Pasalnya, banyak faktor bakal memainkan peran di kompetisi panjang.
Advertisement
Toh ada saja yang sukses mendobrak batas tersebut. Mereka menempati peringkat satu klasemen dari laga pembuka hingga musim selesai.
Barcelona mengakhiri LaLiga 2012/2013 dengan keunggulan 15 angka atas pesaing terdekat sekaligus rival abadi Real Madrid. Rapor tersebut membantu mereka merebut kembali takhta Negeri Matador.
Di bawah komando Tito Vilanova, El Azugrana bisa melakukannya setelah menghajar Real Sociedad 5-1 di partai pertama. Kemenangan besar tersebut membawa klub Catalunya tersebut mengungguli para pemenang lain di pekan pembuka dengan selisih gol.
Barcelona bisa menjaga momentum dan memenangkan 18 dari 19 laga awal di kompetisi. Klub-klub lain kerepotan menandingi performa itu sehingga mereka terpaksa bertarung memperebutkan posisi runner-up.
Dominasi Glasgow Celtic dan PSG Musim Lalu
Musim lalu, Glasgow Celtic dan Paris Saint-Germain (PSG) memimpin liga masing-masing sejak pekan pertama. Celtic mengawali Liga Skotlandia dengan membekuk Aberdeen 2-0. Meski selisih kemenangan tidak terlalu besar, toh itu cukup untuk menempatkan mereka di urutan teratas.
Mereka kemudian memetik lima kemenangan lagi, termasuk menggilas Dundee United 9-0. Total mereka menang 30 dari 32 pertandingan awal.
PSG memulai Ligue 1 lebih impresif lagi usai membungkam Clermont 5-0 di pertandingan pertama. Setelahnya raksasa Prancis itu menaklukkan Montpellier 5-2 dan Lille 7-1 di dua laga berikutnya.
Tercatat PSG menang 14 kali di 16 duel awal. Kinerja itu memberi mereka ruang untuk ‘bersantai’ di tengah kompetisi seiring penurunan performa. Akhirnya PSG memastikan takhta dengan kompetisi menyisakan satu pekan.
Advertisement
Tidak Pernah Terjadi di Kasta Tertinggi Inggris
Liga Inggris mengklaim sebagai kompetisi paling menarik karena ketatnya persaingan dan hadirnya banyak calon juara. Ini terbukti dengan tidak adanya klub kasta tertinggi yang mampu dominan di posisi teratas sejak pekan pembuka.
JIka melihat level lain, juara dominan hanya terjadi sekali yakni di kasta kedua pada 1919/1920. Tottenham Hotspur berjaya 5-0 atas Coventry City di laga pertama. Setelahnya mereka berjaya di enam pertandingan berikutnya.
Spurs akhirnya mengakhiri kompetisi dengan keunggulan enam poin atas pesaing terdekat Huddersfield Town.