Liputan6.com, Jakarta - Dua kapal kargo tiba di pelabuhan Ukraina setelah melakukan perjalanan melalui Laut Hitam dengan menggunakan rute baru, kata otoritas pelabuhan Ukraina.
Kapal tersebut mencapai Chornomorsk pada Sabtu (16/9) dan dijadwalkan memuat 20.000 ton gandum untuk pasar dunia.
Advertisement
Dikutip dari laman BBC, Minggu (17/9/2023) Para pejabat mengatakan, ini adalah pertama kalinya kapal sipil mencapai pelabuhan Ukraina sejak gagalnya perjanjian dengan Rusia untuk menjamin keselamatan kapal.
Sebelumnya, koridor tersebut hanya digunakan oleh kapal-kapal yang berangkat dari Ukraina.
Wakil Perdana Menteri Oleksandr Kubrakov mengatakan, kapal-kapal tersebut -- Resilient Africa dan Aroyat -- berlayar dengan mengibarkan bendera negara kepulauan Oseanik Palau dan awaknya terdiri dari orang-orang dari Ukraina, Turki, Azerbaijan dan Mesir.
Kapal-kapal tersebut akan mengirimkan gandum ke Mesir dan Israel, menurut kementerian pertanian Ukraina.
Kyiv secara sepihak mendeklarasikan koridor maritim yang meliputi pantai barat Laut Hitam, setelah Rusia meninggalkan perjanjian yang didukung PBB yang memfasilitasi ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina.
Moskow mengatakan, sebagian dari perjanjian yang mengizinkan ekspor makanan dan pupuk tidak dipenuhi dan mengeluh bahwa sanksi Barat membatasi ekspor pertanian mereka sendiri.
Sejak itu, Rusia mengancam akan memperlakukan kapal sipil yang berlayar ke Ukraina sebagai sasaran militer potensial.
Awal pekan ini, Inggris menuduh Rusia menargetkan satu kapal tersebut dengan beberapa rudal jelajah ketika kapal tersebut bersandar di pelabuhan Odesa, Ukraina baru-baru ini.
Ukraina Jadi Salah Satu Pemasok Gandum Terbesar di Dunia
Ukraina adalah salah satu pemasok tanaman pangan terbesar di dunia seperti minyak bunga matahari, jelai, jagung, dan gandum.
Ketika Rusia melakukan invasi pada bulan Februari 2022, angkatan lautnya memblokade pelabuhan Laut Hitam di negara tersebut dan menjebak 20 juta ton biji-bijian yang dimaksudkan untuk diekspor.
Hal ini menyebabkan harga pangan dunia melonjak dan mengancam akan terjadinya kelangkaan di negara-negara Timur Tengah dan Afrika, yang mengimpor pangan dalam jumlah besar dari Ukraina.
Beberapa negara tersebut, termasuk Afghanistan, Yaman, Sudan dan Ethiopia, masih sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Selain mengancam kapal-kapal yang melewati Laut Hitam, Moskow juga semakin menargetkan infrastruktur pelabuhan Ukraina.
Mereka telah berulang kali menyerang pelabuhan Izmail dan Reni, tempat sebagian besar ekspor biji-bijian Ukraina berangkat sejak bulan Juli, untuk mencoba mengganggu operasi.
Kyiv menuduh Rusia melakukan upaya “sinis” untuk merusak ekspor gandumnya dan melemahkan ketahanan pangan global.
Advertisement