Liputan6.com, Jakarta - Experian, perusahaal data analisis dilaporkan telah meluncurkan Aidrian, sebuah solusi penipuan berbasis cloud yang didukung oleh machine learning adaptif (ML) pada konferensi tahunan di Johannesburg 2023.
Diciptakan untuk mencegah penipuan tanpa mengorbankan pengalaman pelanggan, Aidrian menggunakan model machine learning yang terus belajar dan beradaptasi dengan pelatihan ulang menggunakan data baru.
Advertisement
Sistem kerja seperti ini meningkatkan kemampuannya untuk mencegah penipuan, sambil memastikan pengalaman yang lancar bagi pelanggan saat pembayaran atau onboarding.
Mark Wells, Chief Customer Officer di Experian Afrika menuturkan, "solusi penipuan transaksional modular yang kuat ini menggabungkan model ML yang disesuaikan dengan keadaan dengan sidik jari perangkat untuk secara otomatis mengklasifikasikan transaksi dengan akurasi 99,9 persen."
AI ini telah menggunakan sistem kecerdasan buatan canggih yang dapat membedakan pemilik asli dan penipu. Hal ini menjadi langkah yang baik dalam melawan penipuan sebagai bagian dari kejahatan siber.
Dikutip dari Gadget, Rabu (20/9/2023), Aidrian menggabungkan data transaksi dengan sidik jari perangkat untuk mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan dan mencegah penipuan.
Teknologi ini sekaligus membuktikan cara AI berbasis machine learning dan analitik data digunakan dalam industri keuangan untuk mengatasi masalah penipuan serta risiko kejahatan.
Pentingnya Data Driven Customer Insight
Menjelaskan lebih lanjut, Wells menyoroti semakin pentingnya insight pelanggan berbasis data.
"Dengan beragam pilihan yang tersedia bagi konsumen saat ini, organisasi berinvestasi lebih banyak pada wawasan pelanggan berbasis data untuk menciptakan produk dan layanan yang relevan yang dapat ditargetkan dengan lebih baik pada pelanggan yang tepat," tuturnya.
Bagi mereka yang memberikan pinjaman, keputusan mengenai kemampuan orang untuk membayar yang dibuat saat mereka mengambil pinjaman sangat penting untuk meningkatkan bisnis.
Berbekal AI dan Machine Learning, keputusan-keputusan mengenai siapa yang layak mendapatkan pinjaman dapat menjadi lebih pintar dan canggih.
Meskipun AI dan ML bukan hal baru, penerapan analisis canggih membuka ruang baru dan berakibat pada perubahan drastis dalam proses yang sebagian besar telah stagnan selama bertahun-tahun.
AI membuat analisis yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin. Hal ini sekaligus menjadi sangat penting dalam memastikan pengambilan keputusan yang akurat dalam manajemen risiko dan pencegahan penipuan.
Selain itu, AI juga membantu meningkatkan efisiensi operasional melalui otomatisasi, yang pada akhirnya meningkatkan pengalaman pelanggan.
Advertisement
Kegunaan Lain dari Machine Learning
Francois Grobler, Kepala Decision Analytics menuturkan, organisasi besar telah berhasil meningkatkan akurasi analisis risiko mereka dengan menggunakan berbagai sumber data dan Machine Learning.
Kombinasi kedua faktor ini dianggap kunci untuk membangun ketahanan dalam menghadapi perubahan yang cepat.
Machine Learning membantu bisnis memanfaatkan sejumlah besar data yang terus bertambah dengan cepat setiap hari.
Ini memberikan bisnis kemampuan untuk dengan cepat mengintegrasikan sumber data baru dan menggali tambahan data secara real-time.
Hal ini, nantinya, memungkinkan fleksibilitas, kelincahan, dan kemampuan adaptasi yang lebih besar dalam menghadapi perubahan ekonomi, risiko pasar, perilaku pelanggan, dan ancaman penipuan yang cepat berubah.
Kemampuan untuk menerapkan dan menyampaikan model, aturan, dan strategi baru dengan cepat memberikan keunggulan kompetitif.
Namun, perusahaan menyadari bahwa perangkat lunak berbasis cloud adalah kunci utama dalam mempercepat program AI dan ML mereka.
Peran AI dalam Dunia Bisnis yang Penuh Tantangan
Di tengah persaingan yang ketat, bisnis juga harus mempercepat proses pelayanan pelanggan untuk meningkatkan pendapatan sambil mengendalikan biaya teknologi.
Mereka juga perlu mengelola risiko dengan cermat, memastikan praktik pemberian pinjaman yang bertanggung jawab, dan menawarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Semua hal ini memerlukan perangkat lunak canggih yang dapat mengolah data, membuat keputusan cepat, dan memberikan respons kepada pelanggan dalam hitungan menit.
Untuk mencapai ini, bisnis memerlukan cara otomatis untuk menganalisis risiko setiap pemohon dan memberikan pinjaman dengan cepat, sambil menggunakan data dan analitik untuk meningkatkan akurasi, mengurangi pekerjaan manual, dan mengendalikan biaya.
Tantangan menghadapi penipuan di era digital pun semakin meningkat. Serangan penipuan semakin berkembang dan kompleks, sehingga perlu adanya alat pencegahan penipuan yang lebih kuat.
AI dan ML diakui sebagai elemen penting dalam mengelola data, model risiko kredit, dan pengambilan keputusan dalam penanganan risiko penipuan.
Teknologi ini memungkinkan organisasi untuk mengembangkan, menguji, dan menerapkan model baru lebih cepat dan lebih efektif dalam mengatasi ancaman penipuan yang makin canggih.
Advertisement