Teknologi Baru Ini Jadi Solusi Atasi Polusi Udara di Jakarta

Polusi udara di Jakarta dan Bodetabek, kembali menjadi sorotan lantaran peningkatan yang signifikan dalam tingkat polusi udara. Masalah ini menjadi perhatian serius bagi warga Jakarta dan pemerintah setempat, yang sedang berusaha keras untuk mengatasi dampak negatifnya.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 19 Sep 2023, 20:00 WIB
Polusi udara di Jakarta dan Bodetabek, kembali menjadi sorotan lantaran peningkatan yang signifikan dalam tingkat polusi udara. Masalah ini menjadi perhatian serius bagi warga Jakarta dan pemerintah setempat, yang sedang berusaha keras untuk mengatasi dampak negatifnya.

Liputan6.com, Jakarta - Polusi udara di Jakarta dan Bodetabek, kembali menjadi sorotan karena mengalami peningkatan yang signifikan. Masalah ini menjadi perhatian serius bagi warga Jakarta dan pemerintah setempat, yang sedang berusaha keras untuk mengatasi dampak negatifnya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peningkatan partikel PM2.5 meningkat tajam menjadi salah satu dari beberapa indikator utama polusi udara. Partikel PM2.5, yang merupakan partikel berukuran sangat kecil yang dapat dengan mudah masuk ke dalam sistem pernapasan manusia. 

Menurut data dari Badan Lingkungan Hidup Jakarta, tingkat PM2.5 di Jakarta telah melebihi batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tingginya tingkat PM2.5 ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada anak-anak dan lansia. Hal ini juga menjadi trending topic dalam perhitungan ISPU atau Indeks Standard Pencemar Udara, dimana pada tahun 2020, KLHK telah mengeluarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 14 tahun 2020 tentang Indeks Standar Pencemar Udara.

Udara dalam ruangan dan kendaraan umum mengandung seluruh polusi yang ada di luar ruangan, termasuk segala hal yang dimasukkan ke dalam gedung, seperti asap masakan, produk kebersihan, hingga material bangunan serta virus yang di bawa dari masing-masing individu.

“Sebagai salah satu solusi terbaru PT GDPS menghadirkan Beyond Fresh, inovasi GDPS yang diadopsi dari teknologi pesawat generasi baru, terkait ilmu aerodinamika dalam ruangan. Kombinasi fitur berteknologi canggih menghilangkan 99,97 persen bakteri di udara dan meminimalkan risiko penyebaran virus, termasuk PM2.5 dan alergen, sehingga memungkinkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan total bagi karyawan Anda dan meningkatkan produktivitas. Fitur aliran udara yang dimodifikasi, filter HEPA bermutu tinggi dan teknologi UV-C canggih,” ungkap Dirut PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS), Cornelis Radjawane.

Dia berpendapat, penerapan Beyond Fresh pada ruang berkapasitas besar, yang tidak hanya cocok untuk ruang perkantoran, tetapi juga sangat bermanfaat untuk transportasi umum. Dengan produk ini masyarakat dapat menciptakan lingkungan dalam ruangan yang lebih sehat dan nyaman, bahkan ketika polusi udara luar sangat tinggi.

“Melalui teknologi ini, masyarakat terbebas dari resiko menghirup polutan tanpa mereka sadari saat sedang beraktivitas. Inovasi Beyond Fresh menjamin adanya sirkulasi udara Laminar, yang terbukti menyaring dan membunuh bakteri dan virus. Selain itu ia juga mampu mencegah penyebaran kontaminan dengan cakupan area yang cukup luas. Jumlah ACH (Pergantian Udara Per Jam) yang dihadirkan juga telah sesuai standar Peraturan Kementerian Kesehatan RI”, pungkas Cornelis.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya