Liputan6.com, Jakarta - Kawanan perampok beraksi di sebuah minimarket kawasan Kembangan Utara Jakarta Barat. Polisi pun memburu pelaku.
"Betul, pelaku sedang dalam pengejaran," kata Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano Barman saat dihubungi, Senin (18/9/2023).
Advertisement
Billy menerangkan, peristiwa ini terjadi pada Minggu (17/9/2023) sekira pukul 23.00 WIB. Pelaku diduga berjumlah tiga orang merangsek masuk ke dalam minimarket.
"Hari Minggu pukul 23.00 WIB, 3 orang pelaku masuk ke dalam minimarket merangkul pegawai minimarket," ujar dia.
Billy mengatakan, tiga orang pelaku melengkapi diri dengan senjata tajam. Bahkan, ada pula yang membawa benda mirip senjata api. Akibat kejadian itu, pemilik minimarket mengalami kerugian jutaan rupiah.
"Ada yang membawa diduga mirip senpi dan sajam. Dan ngambil uang yang ada di kasir sebesar Rp 6 juta," ujar dia.
Kejadian ini viral di media sosial. Sebuah akun instagram @lensa_berita_jakarta mengunggah rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik perampokan terjadi. Ada tiga orang pelaku dengan peran masing-masing.
Satu orang pelaku dengan ciri-ciri mengenakan helm ojol dan jaket langsung menghampiri karyawan yang saat itu sedang berjaga di bagian kasir. Sedangkan, satu orang pelaku lain turut mengamati situasi.
Tak lama setelah itu, dua orang lainnya turut menguras barang-barang yang ada di dalam meja kasir. Karyawati sebenarnya sempat melakukan perlawanan, namun gagal menghalau aksi perampokan tersebut.
Kepala Toko Dalangi Perampokan Minimarket di Bekasi
Seorang kepala toko menjadi dalang perampokan minimarket tempatnya bekerja, di Jalan Rawa Roko, Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Mirisnya, aksi pelaku turut dibantu sang istri.
Pelaku berinisial C mengatur sendiri skenario perampokan. Untuk melancarkan aksinya, pelaku mengajak serta tiga orang temannya. Mereka lalu merekayasa seolah kejadian itu perampokan sungguhan.
Kapolsek Bekasi Timur, Kompol Sukadi mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa 2 Agustus 2023. Pelaku berdalih nekat merekayasa perampokan lantaran sang istri terlilit utang arisan online.
"Motifnya itu karena ekonomi, karena istri tersangka ini dililit utang, sehingga menimbulkan niat untuk melakukan pencurian," kata Sukadi kepada awak media, Minggu (6/8/2023).
Kasus ini berawal saat C merencanakan perampokan bersama sang istri yang berinisial A. Selanjutnya A mencari eksekutor, dan menemukan S, I dan N yang berprofesi sebagai tukang parkir dan pedagang asongan.
Di hari kejadian, C berpura-pura menutup toko. Tak lama kemudian, para eksekutor datang dan memaksa masuk sambil mengacungkan senjata tajam.
"Kemudian tersangka mengambil handphone milik saksi dan tersangka Chandra," ujarnya.
Selanjutnya, C bersama salah satu pelaku yang memegang sajam, masuk ke dalam kantor dan mengambil uang sebesar Rp1 juta yang berada di dalam brankas.
Untuk menghilangkan barang bukti, pelaku menghancurkan DVD recorder kamera CCTV minimarket.
"Kemudian keduanya kembali lagi ke arah ruang office. Beberapa saat kemudian keduanya keluar dan tersangka Chandra sambil membawa DVR recorder kamera CCTV," papar Sukadi.
Setelah itu pelaku melakban mulut CS dan satu saksi lainnya berinisial D. Mereka lalu menggiring C dan D ke dalam ruang kantor dan melakban kembali tangan dan kaki keduanya.
"Sehingga saksi tidak tahu berapa jumlah uang yang diambil dari meja kasir serta barang dagangan lainnya," ucap Sukadi.
Usai beraksi, pelaku langsung pergi dari lokasi. C dan saksi akhirnya bisa melepaskan diri menggunakan pisau cutter untuk memotong lakban. Keduanya kemudian keluar dengan mencongkel jendela.
"Kemudian tersangka Chandra mengajak saksi D keluar dari toko untuk meminta bantuan dan melapor kepada pihak kepolisian," ujarnya.
Advertisement