5 Langkah Pencegahan Virus Nipah yang Mematikan

Kenali apa itu Virus Nipah, dan lakukan 5 langkah berikut untuk memotong rantai penularannya!

oleh Almas Lailatul Mufida diperbarui 18 Sep 2023, 17:04 WIB
Mencuci tangan menjadi salah satu langkah untuk memotong penyebaran Virus Nipah. (unsplash/sharonmccutcheon).

Liputan6.com, Jakarta - India baru-baru ini dibuat geger dengan munculnya Virus Nipah, yang menewaskan beberapa orang warganya. Hal ini menyebabkan ratusan orang diwajibkan untuk melakukan tes secara massal. Topik ini juga ramai diperbincangkan berbagai negara, karena peluang tersebarnya yang mungkin mirip dengan Covid-19.

Menurut beberapa sumber, wabah virus Nipah terjadi hampir setiap tahun di beberapa wilayah Asia, terutama Bangladesh dan India. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1999 yang menyebabkan 100 kematian di Malaysia dan Singapura.

Lebih dari 1 juta babi dibunuh karena virus ini, yang berdampak besar pada perekonomian negara-negara tersebut. Sejak tahun 1999, terdapat sekitar 20 wabah tambahan.

Apa itu virus nipah?

Virus Nipah (NiV) adalah virus yang menyebar antara hewan dan manusia (virus zoonosis). Penyakit ini menyebar terutama melalui kelelawar buah (disebut juga rubah terbang) namun juga dapat menyebar melalui babi dan hewan lain seperti kambing, kuda, anjing atau kucing. Virus ini menyebar ketika:

  • Orang atau hewan melakukan kontak dengan cairan tubuh (darah, kotoran, kencing atau air liur) dari hewan yang terinfeksi.
  • Orang memakan makanan yang telah terkontaminasi oleh hewan yang terinfeksi.
  • Orang-orang melakukan kontak dekat dengan orang yang mengidap virus nipah, biasanya saat merawatnya.
  • Virus Nipah dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat termasuk ensefalitis (infeksi otak) dan kematian.
  • Tidak ada obat atau vaksin untuk mengobatinya.
  • Mengelola gejala adalah satu-satunya cara untuk mengobati virus nipah.
  • Mencegah virus nipah melibatkan tindakan pengendalian infeksi seperti peralatan pelindung dan disinfeksi permukaan, serta menghindari hewan yang sakit atau area yang diketahui terdapat wabah virus nipah.

Melansir dari Cleveland Clinic, ada lima langkah yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari penularan virus Nipah, di antaranya sebagai berikut.


1. Sering-sering Mencuci Tangan

Ilustrasi cuci tangan. (dok. Gentle07/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Sama halnya dengan virus Covid-19, Virus Nipah juga tak kalah tinggi risiko penyebarannya melalui kontak fisik. Penularan lewat fisik ini dapat terjadi ketika kamu melakukan kontak dengan orang yang telah terinfeksi, secara langsung ataupun melalui perantara.

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mencuci tangan sesering mungkin, agar terhindar dari risiko penularan virus ini. Mencuci tangan bisa menghilangkan kuman sekaligus virus yang mungkin sempat menempel di tangan kita. Ketika melakukan kontak fisik dengan orang lain ataupun benda, segeralah untuk membersihkan tangan agar peluang terinfeksi virus Nipah lebih kecil.

2. Hindari Pohon atau Semak Tempat Kelelawar Biasa Tidur

Kelelawar menjadi sebab utama dalam kasus virus nipah di tahun ini, menghindari tempat yang biasa digunakan oleh hewan malam ini merupakan langkah utama untuk terhindar dari penyakit.

Penularan virus nipah adalah melalui lendir, urin, air liur, darah, bahkan pernapasan. Dengan hal ini kita mesti berhati-hati saat berada di pohon atau semak-semak, di mana lokasi tersebut menjadi tempat tinggal kelelawar.


3. Hindari Kontak dengan Babi atau Kelelawar

Ilustrasi kelelawar. (dok. Unsplash.com/@nilsbouillard)

Tak dapat dipungkiri, babi dan kelelawar merupakan hewan yang menjadi sebab utama penyebaran virus nipah. Para peneliti kemudian menentukan bahwa kelelawar adalah sumber aslinya, yang menularkan virus tersebut ke babi.

Mengutip dari National Library of Medicine, Virus Nipah muncul di Malaysia pada tahun 1998 sebagai penyakit neurologis dan pernafasan babi yang menyebar ke manusia melalui kontak dengan babi hidup yang terinfeksi.

Namun, kasus terbaru adalah virus ini tampaknya menular langsung dari kelelawar ke manusia, dan penularan dari orang ke orang jelas menunjukkan peningkatan risiko kesehatan masyarakat. Kita sebisa mungkin harus menghindari kontak dengan Babi dan Kelelawar yang sedang sakit.

4. Hindari Kontak dengan Cairan Tubuh dari Pengidap Virus

Selain menghindari cairan tubuh dari hewan pembawa virus, babi dan kelelawar, kita juga perlu menjauhi segala bentuk cairan yang keluar dari tubuh seorang yang telah terinfeksi virus nipah, seperti darah, air liur, feses, urin, dan lainnya.

Selain itu, diketahui virus ini juga dapat menular dari orang satu ke orang lainnya melalui udara. Virus Nipah bisa menyebar melalui tetesan pernapasan. Batuk adalah salah satu gejala yang akan diderita oleh orang yang terinfeksi, ketika seseorang batuk atau bersin hal itu bisa menjadi pemicu menularnya virus ini.


5. Hewan yang Terkena Virus harus Dikarantina

Hewan yang memiliki peluang terkena virus nipah harus dikarantina. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Ada tiga aspek yang dapat menjadi objek penyebaran virus nipah, pertama dari hewan ke manusia, manusia kepada manusia, dan terakhir hewan ke sesama hewan. Jika kelelawar atau babi yang terinfeksi menyebarkan cairan tubuhnya ke hewan lain, mereka akan menulari hewan tersebut.

Tidak menutup kemungkinan, bahwa virus ini juga bisa menyerang hewan peliharaan ataupun liar. Maka dari itu, jika kamu memiliki hewan peliharaan yang menunjukkan tanda-tanda gejala dari virus ini, karantina menjadi langkah yang tepat agar kamu tidak terinfeksi.

Gejala Awal Virus Nipah

Gejala-gejala awal yang dapat kamu rasakan jika terinfeksi oleh virus nipah seperti:

  • Batuk dan sakit tenggorokan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kesulitan bernapas
  • Diare
  • Muntah
  • Nyeri otot dan kelemahan parah

Gejala awal biasanya dimulai dalam waktu empat hingga dua minggu setelah terpapar virus. Biasanya orang akan mengalami demam atau sakit kepala terlebih dahulu dan kemudian mengalami masalah pernapasan seperti batuk dan kesulitan bernapas.


Gejala Lanjutan Virus Nipah

Ilustrasi Orang Terkena Gangguan Pernapasan Credit: pexels.com/pixabay

Dalam kasus yang parah, seseorang dapat mengalami infeksi otak (ensefalitis), yang dapat mengancam nyawa. Gejala parah lainnya meliputi:

• Kebingungan dan disorientasi

• Ucapan tidak jelas

• Kejang

• Koma

• Gangguan pernapasan

Para peneliti tidak sepenuhnya yakin mengapa beberapa orang memiliki gejala yang parah dan yang lainnya memiliki gejala yang ringan. Beberapa orang yang terkena virus ini tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Cara Mengobati Virus Nipah

Tidak ada obat antivirus untuk mengobati virus. Ini berarti pengobatan terdiri dari pengelolaan gejala dari diri sendiri yang bisa dilakukan. Pengobatan gejala yang bisa dilakukan terdiri dari:

• Minum banyak air

• Istirahat yang cukup

• Mengonsumsi asetaminofen atau ibuprofen

• Menggunakan obat untuk mengendalikan mual atau muntah

• Menggunakan inhaler atau nebulizer untuk mengatasi kesulitan bernapas

• Mengonsumsi obat anti kejang jika mengalami kejang

Menurut informasi, saat ini para peneliti masih terus mempelajari penggunaan pengobatan antibodi monoklonal, yang sebelumnya dipakai untuk Covid-19, sebagai pengobatan virus nipah.

Infografis Varian Baru Virus Covid-19 Lebih Mematikan? (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya