Gus Yahya: Jokowi Tidak Pernah Jauh-Jauh dari NU

Presiden Jokowi didapuk oleh PBNU sebagai salah satu anggota dari Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat (GKM) NU.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Sep 2023, 14:45 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (kanan) saat menghadiri acara puncak satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Jokowi menilai NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. (Biro Pers Istana Kepresidenan/Agus Suparto)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menilai, Presiden Joko Widodo atau Jokowi adalah seorang yang sangat dekat dengan keluarga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin. Pria yang karib disapa Gus Yahya tersebut meyakini, atas kedekatan tersebut maka Jokowi tidak akan pernah jauh dari warga NU.

"Banyak yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo untuk membantu NU selama ini, saya sepenuhnya merasakan Pak Presiden tidak pernah jauh-jauh dari PBNU," ujar Gus Yahya saat Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar (Munas-Konbes) Alim Ulama NU 2023 di Pondok Pesantren Al-Hamid Jakarta, Senin (18/9/2023).

Gus Yahya lalu meminta kepada seluruh warga NU untuk juga memastikan kepada Presiden Jokowi, bahwa hal senada juga akan dilakukan terhadapnya.

"Presiden Jokowi senantiasa membersamai PBNU sampai titik ini dan tentu saja saya ingin sampaikan kepada seluruh keluarga besar NU Insyaallah NU juga tidak akan pernah jauh dari Insinyur Haji Joko Widodo," tegas dia.

Karena atas keyakinan tersebut, Presiden Jokowi didapuk oleh PBNU sebagai salah satu anggota dari Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat (GKM) NU. Menurut dia, Dewan Pengampu GKM NU adalah bagan baru dari organisasi PBNU yang bergerak untuk menyerap suara akar rumput secara luas lagi.

"Pengusur besar NU kemudian membentuk apa yang kami sebut Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslaht NU dan sebagai anggota dari dewan pengampu tersebut kami sudah memohon kesediaan kepada Insiyur Haji Joko Widodo," kata dia.


GKM NU Kawal Agenda NU untuk Mendampingi Umat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (kiri) saat menghadiri acara puncak satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Jokowi menilai NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. (Biro Pers Istana Kepresidenan/Agus Suparto)

Gus Yahya percaya, GKM NU akan menjadi sebuah ikon dan penanda dalam mengawal agenda NU untuk mendampingi umat.

Tujuannya, adalah untuk menyelenggarakan kegiatan di tingkat desa dan keterlibaan warga secara langsung di seluruh Indonesia, yang dimulai dari wilayah yang menjadi konsentrasi atau basis utama dari warga NU.

"Sebab agenda ini besar melibatkan ribuan desa maka kami membutuhkan dukungan wibawa, dukungan pemikiran Pak Jokowi serta dukungan bimbingan dari sesepuh dan tokoh yang selama ini sangat kami andalkan," tandas Gus Yahya.

Infografis Momentum Penting di Balik 1 Abad Nahdlatul Ulama. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya