Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana melakukan stock split atau pemecahan saham dengan rasio 1:2. Menurut Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta stock split merupakan aksi korporasi yang akan berdampak pada harga saham dalam jangka panjang.
Advertisement
Rencana stock split yang akan dijalankan BBNI ini dilakukan dalam rangka meningkatkan likuiditas pergerakan harga saham. Peran pelaku investor ritel akan lebih aktif untuk berinvestasi saham BBNI karena meningkatkan jumlah saham yang beredar.
“Tentu rencana aksi korporasi dari BBNI ini akan sangat positif, stock split juga akan meningkatkan kinerja market cap dari pergerakan saham BBNI,” tegas Nafan.
Perlu diketahui, sebelumnya berencana melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:2.
Berdasarkan keterbukaan informasi, manajemen BNI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan stock split.
Mengacu pada prospektusnya, manajemen BNI menjelaskan tujuan melaksanakan stock split untuk meningkatkan demand atas saham perseroan dengan memperluas basis investor.
Dari sisi valuasi, rasio Price to Book Value (PBV) BNI masih di kisaran 1,2 kali, masih jauh dibandingkan emiten perbankan lainnya yang PBV-nya sudah di atas 2 kali.
(*)