Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta, NU harus bergerak cepat menghadapi perubahan teknologi dan mengintegrasikan digitalisasi dalam tiap aspek kehidupan berorganisasi.
Tujuannya, demi mewujudkan PBNU yang modern dalam melayani keperluan umat.
Advertisement
"Kami jadikan ikon bagi agenda 'Memenangi Masa Depan' ini adalah agenda transformasi digital dan teknologi bagi Nahdlatul Ulama," kata Gus Yahya saat Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar (Munas-Konbes) Alim Ulama NU 2023 di Pondok Pesantren Al-Hamid Jakarta, Senin (18/9/2023).
Menurut Gus Yahya, transformasi digital yang ditargetkan oleh PBNU akan mencakup berbagai bidang, termasuk pendidikan, administrasi, komunikasi, dan layanan kepada masyarakat. Dia mendorong, target itu bisa tercapai pada tahun 2024.
"Kami menargetkan di tahun 2024, semua urusan yang menyangkut Nahdlatul ulama mulai komunikasi, surat menyurat, informasi, sampai dengan transaksi dilakukan dengan melakukan teknologi digital," papar kiai kelahiran Desember 1966 itu.
Dengan transformasi digital, Gus Yahya yakin PBNU bisa mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam pengelolaan administrasi dan pelayanan.
"Mudah-mudahan, saya sampaikan kepada teman-teman, saya berharap tahun 2024 nanti saya tidak lagi melihat kertas karena semuanya dilakukan secara digital. Insya Allah," harap dia.
Beasiswa untuk Kader-Kader NU
Selain transformasi digital, Gus Yahya juga membeberkan agenda besar menuju visi memenangi masa depan. Adapun, upaya tersebut meliputi pemberian beasiswa bagi kader-kader Nahdlatul Ulama, sistem pengkaderan yang lebih terintegrasi, dan konsolidasi seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Nahdlatul Ulama dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
"Untuk agenda memenangi masa depan kami berpikir perlunya mencegat masa depan itu tanpa menunggu-nunggu lagi. Maka banyak hal kami persiapkan dan sudah mulai kami laksanakan untuk keperluan itu," dia menandasi.
Advertisement