Liputan6.com, Jakarta - Umat manusia dan dunia akan mengalami kiamat kubra. Kiamat kubra yakni peristiwa kematian seluruh makhluk dan berakhirnya alam semesta.
Dunia seisinya hancur tanpa kecuali. Gempa bumi, letusan gunung berapi, hujan meteor, hingga tsunami yang serentak terjadi merupakan gambaran kehancuran total bumi.
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi kapan terjadinya hari kiamat tak ada seorangpun yang tahu. Bahkan, Nabi Muhammad SAW pun tidak mengetahui kapan waktu pastinya. Hanya Allah SWT yang tahu waktu pasti hari kiamat.
Hal ini sesuai dengan firman-Nya:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia’.” (QS Al Ahzab [33]: 187).
Namun begitu, Allah SWT juga telah memberi petunjuk mengenai tanda-tanda kiamat, baik melalui Al-Qur'an maupun Nabi Muhammad SAW yang lantas tertuang dalam hadis.
Ada banyak tanda-tanda kiamat yang disebutkan Nabi Muhammad. Salah satunya yakni fenomena zina yang dilakukan secara terang-terangan, alias seks bebas.
Simak Video Pilihan Ini:
Seks Bebas Picu Penyakit Mematikan
Apabila perzinahan sudah dilakukan secara terang-terangan, maka niscaya kiamat sudah dekat. Sebagian manusia sudah terputus urat malunya. Aib tak lagi dianggap memalukan.
Mengutip kanal Islami Liputan6.com, Rasulullah pernah menjelaskan bahwa kiamat sudah dekat apabila suatu kaum sudah terang-terangan melakukan perzinaan atau seks bebas sehingga akan menjalar berbagai wabah dan penyakit yang tidak dikenal sebelumnya. Penjelasan ini dapat terkonfirmasi dari hadis riwayat Ibnu Majah:
يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ، وَأَعُوذُ بِاللهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ: لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ، حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا، إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW memberitakan kepada kita bahwa apabila umat manusia melakukan lima hal, maka mereka akan dihukum dengan lima hal. Dan kelima perbuatan itu adalah tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat. Pertama, apabila suatu kaum sudah terang-terangan melakukan perzinaan maka akan menjalar berbagai wabah dan penyakit yang tidak dikenal sebelumnya di kalangan mereka…(HR Ibnu Majah).
Jika dikaitkan dengan hadis ini, lebih tepat tampaknya adalah penyakit yang langsung berhubungan dengan seks bebas, misalnya HIV/AIDS. Namun, kematian akibat penyakit ini lazimnya tidak mendadak. Sebab, penyakit ini menggerogoti kekebalan tubuh inangnya.
Dalam hadis lain mengenai tanda kiamat makin dekat, memang jelas Rasulullah menyebutnya dengan kematian mendadak.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا ، فَيُقَالُ : لِلَيْلَتَيْنِ ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا ، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ
Dari Anas bin Mâlik, dia meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW beliau SAW bersabda, “Di antara dekatnya hari kiamat, hilal akan terlihat nyata sehingga dikatakan ‘ini tanggal dua’, masjid-masjid akan dijadikan jalan-jalan, dan munculnya (banyaknya) kematian mendadak.” (HR Thabarani).
Advertisement
Munculnya Perempuan Al-Mutabarrijat
Sejalan dengan itu, pornografi merjalalela. Muncul pula perempuan al-mutabarrijat.
dikutip dari kitab Syekh Mahmud Al-Mishri, Rihlah Ila Ad-Dar Al-Kahirah, bahwa salah satu tanda kiamat segera datang adalah munculnya orang-orang yang berpakaian tapi telanjang.
Bahkan Rasulullah SAW juga memberitahukan bahwa perempuan yang dimaksud seperti itulah yang nantinya akan menjadi penghuni neraka. Di mana ia tidak istiqamah dengan hijabnya dan terus-menerus seperti itu.
Lantas, apa yang Dimaksud Berpakaian tapi Telanjang?
Menurut Syekh Yusuf Al-Qardhawi melalui fatwa kontemporer, yang dimaksud dengan berpakaian tetapi telanjang adalah pakaian yang tidak berfungsi untuk menutup auratnya. Bisa jadi disebabkan pakaian itu yang terlalu tipis atau terlalu sempit.
Bahkan dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa Aisyah pernah menegur beberapa perempuan yang mengenakan pakaian sangat tipis.
"Kalau kamu orang mukmin, maka bukan semacam ini pakaian wanita-wanita mukmin." (HR. Thabrani dan lain-lain).
Perintah Menutup Aurat dan Menjaga Kemaluan
Selain itu, di dalam Al-Qur’an pun Allah SWT sudah memerintahkan umat-Nya untuk menutup aurat. Sebagaimana dijelaskan dalam surah An-Nur ayat 31:
"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." (QS. An-Nur: 31)
Islam hadir di tengah umat manusia untuk mengatur bagaimana sebaiknya manusia hidup dengan baik dan mendatangkan dampak yang baik juga untuk manusia. Salah satunya dalam hal berpakaian.
Di mana Allah SWT sudah menetapkan bagaimana seharusnya seseorang harus berpakaian dengan baik, terutama pada perempuan. Melalui penjelasan di atas, hendaknya perempuan mengenakan pakaian sesuai dengan syariat Islam. Di mana tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya yang dapat mendatangkan fitnah.
Tim Rembulan
Advertisement