Hamil di Usia Tua Tingkatkan Risiko Bayi Lahir dengan Down Syndrome

Salah satu dampak hamil di usia tua yakni 40 tahun ke atas adalah, bayi lahir dengan disabilitas seperti down syndrome.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Sep 2023, 13:06 WIB
Hamil di Usia Tua Tingkatkan Risiko Bayi Lahir dengan Down Syndrome. Foto: Freepik.

Liputan6.com, Jakarta Hamil di usia tua bukan hal yang disarankan oleh dokter karena memiliki berbagai dampak negatif bagi ibu dan bayi.

Salah satu dampak hamil di usia tua yakni 40 tahun ke atas adalah, bayi lahir dengan disabilitas seperti down syndrome. Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSIA Grand Family, Gahrani Chen.

“Sel telur ibu yang berusia lebih tua akan menyebabkan terjadinya kelainan kromosom (pemicu down syndrome),” kata Gahrani dalam keterangan pers dikutip Selasa, 19 September 2023.

Menurut National Down Syndrome Society, satu dari 100 ibu hamil usia 40 tahun ke atas melahirkan bayi dengan down syndrome.

Jika usia ibu lebih tua lagi saat hamil, maka angka ini melonjak jadi satu dari 10 ibu hamil, dengan usia saat hamil menginjak 49 tahun.

Selain memicu down syndrome pada bayi, hamil di atas usia 40 juga bisa memicu kondisi lain pada ibu seperti:

Preeklamsia

Beberapa studi yang berkaitan dengan hipertensi dan kehamilan mengungkapkan bahwa hipertensi sering dijumpai pada kehamilan dan mengakibatkan komplikasi pada satu dari sepuluh kasus kehamilan.

Di dunia diperkirakan persentase hipertensi pada kehamilan adalah sebesar 12 hingga 18 persen.

Sedangkan, di Indonesia sebesar 2,1 persen yang telah mengakibatkan kematian bayi sebesar 15 hingga 20 persen.


Diabetes Gestasional

Hamil di Usia Tua Tingkatkan Risiko Bayi Lahir dengan Down Syndrome. (unsplash.com/@juanencalada)

Selain preeklamsia, dampak lain hamil di usia tua adalah diabetes gestasional. Ini adalah diabetes yang hanya terjadi pada ibu hamil. Salah satu komplikasi yang bisa terjadi akibat diabetes gestasional adalah macrosomia. Ini adalah kelahiran bayi dengan berat di atas normal (di atas 4 kg).

Kombinasi kadar glukosa darah ibu yang tinggi dan kadar insulin yang tinggi pada janin mengakibatkan timbunan lemak yang besar yang menyebabkan janin tumbuh terlalu besar.

Kondisi ini akan sangat berbahaya untuk ibu dan juga bayi karena ukuran bayi yang besar dapat meningkatkan risiko untuk mengalami kelahiran prematur.


Plasenta Previa

Hamil di Usia Tua Tingkatkan Risiko Bayi Lahir dengan Down Syndrome/copyright unsplash.com/Ömürden Cengiz

Hamil di usia 40 tahun ke atas juga dapat memicu plasenta previa. Ini adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Ini dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.

Plasenta previa menjadi risiko pada wanita dengan kehamilan usia di atas 40 tahun. Pada kondisi seperti ini, ibu hamil akan disarankan untuk operasi caesar.


Usia Ideal untuk Hamil

Hamil di Usia Tua Tingkatkan Risiko Bayi Lahir dengan Down Syndrome/Copyright unsplash/Sylwia Bartyzel

Ibu disebut terlalu tua untuk hamil ketika memasuki umur 40 tahun atau lebih. Sementara, usia kehamilan yang ideal bagi seorang ibu adalah di umur 25 hingga 35 tahun.

Selain itu, menurut Gahrani, pada periode tersebut organ-organ reproduksi bekerja secara optimal.

Pada umur 25 hingga 35 tahun, sel-sel telur yang berada dalam rahim ada pada kondisi terbaik. Tidak hanya itu, secara mental ibu juga sudah siap.

"Perlu diketahui bahwa kualitas sel telur dapat mengalami penurunan seiring berjalannya waktu, baik karena paparan polusi maupun karena asupan gizi dan gaya hidup yang kurang sehat," kata Gahrani.

Kontaminasi dapat mengakibatkan berbagai risiko dan masalah dalam kehamilan karena berhubungan dengan kualitas janin.

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya